Selasa, 29 Januari 2013

For you Part 2

Hallo semua balik lagi ni bersama saya Zaharah..
Kembali lagi dengan cerita sebelumnya yang udah saya post kemarin hariini saya coba untuk terusin..
happy reading friends ..
Gambar yang ditampilkan hanya penghias semata tidak ada hubungannya dengan karakter tokoh-tokoh yang ditampilkan..



~Kadang pertemuan yang dianggap membahagiakan bisa menjadi luka yang amat menyakitkan~


-Kenangan-


Pagi ini aku memulai hari seperti biasa dan tanpa menyerah aku selalu mendekati Riku berharap dengan begini aku bisa dekat lagi dengannya, bisa kembali seperti dahulu sebelum Riku pergi ke Amerika, itulah harapanku sekarang.


Waktu terus berlalu namun dengan seiring berjalannya waktu Riku menjadi jauh, entah apa yang sebenarnya terjadi Riku berubah menjadi seseorang yang sangat buruk dia selalu berganti-ganti pacar tanpa mempedulikan perasaanku.
sampai suatu ketika saat aku hendak membuang sampah dibelakang sekolah aku memergoki Riku sedang bermesraan dengan kekasih barunya, entah apa yang harus aku lakukan menangis marah atau membencinya, yang hanya bisa aku lakukan adalah tersenyum dan pergi. Saat aku berlari dan menahan tangis tanpa sengaja aku bertabrakan denga Shato. "Kau kenapa Miku?" tanyanya
"ahh, Shato aku tidak apa-apa"
"benarkah begitu?"
"ya, a..ak..aku tidak apa-apa"
"baiklah aku akan pergi". Shatopun mulai berjalan menjauh dari pandanganku

Tidak aku tidak mau kau juga meninggalkanku sendiri ~ Miku


Sebenarnya kata-kata itu yang ingin aku ucapkan padamu Shato namun aku tak kuasa aku takut untuk mengucapkannya. "Shato tetaplah disini, kumohon" ucapku lirih dengan kepergian Shato dari hadapanku.


Saat ini aku begitu terluka ingin rasanya menjauh dari kota ini, dimana tak ada satu orangpun yang dapat mengenaliku tak ada satu kenanganpun yang membuatku sakit seperti ini.


"Halo Shato ini aku Ika"

"Ya, ada apa?"
"Apa hari ini kau bertemu Miku?"
"Ya, sebelum aku pulang aku bertemu dengannya di taman. Apa yang terjadi?"
"Miku belum pulang sampai sekarang, keluarganya tidak bisa menghubunginya"
"Baiklah aku akan mencarinya" Shato bergegas pergi menggunakan sepedanya, Shato mengayunkan sepedanya dengan cepat nampak raut wajahnya yang sangat mencemaskan Miku.

Sementara itu Rini juga melakukan hal yang sama dengan Ika namun Rini menghubungi Riku
"Benarkah itu?" tanya Riku
"Iya, keluarganya tak bisa menghubunginya" sahut Rini
"Baik aku akan mencarinya" 
Setelah menutup pintu Rikupun bergegas pergi mencari Miku

Aku sendiri, apa yang harus aku lakukan sekarang? pertemuan ini sungguh menyakitkan. Hanya akukah yang terus menyimpan rasa itu ? hannya akukah yang terus mmemiliki cinta ini? ini tak adil bagiku tak bisa aku terus seperti ini. Apa yang harus aku lakukan sekarang ? ~ Miku


Tanpa aku sadari aku berjalan menuju sebuah taman, taman dimana dahulu aku dan Riku bermain dan taman dimana Shato menemukanku saat aku menangis dahulu.

"Eh, kenapa aku disini?" akupun melihat sekeliling taman itu yang sepi sunyi tanpa ada orang lain kecuali aku. Aku memutuskan untuk berdiam ditaman itu untuk menenangkan hatiku.

Sementara itu Shato dan Riku terus mencari Miku dengan gelisah. Nampak raut muka yang semakin cemas terlihat pada keduanya.
"Miku kau dimana ?" Shato

"Miku kau dimana, kenapa pergi sendiri" Riku
Hari semakin larut namun mereka berdua belum menemukan Miku, mereka berdua sudah nampak lelah namun tak mau menyerah. Mereka berdua berhenti sebentar untuk menenangkan pikiran, Shato berhenti pada jembatan yang sering dilewati Miku sedangkan Riku berhenti di halte tempat Miku menunggu bus untuk pulang. Tiba-tiba raut muka mereka berdua berubah seperti mengingat sesuatu, tempat yang mungkin saja Miku datangi sekarang. "Mungkinkah disana?" ucap Shato dan Riku bersamaan walau berbeda tempat. Merekapun bergegas pergi menuju tempat yang mungkin saja Miku datangi.

"Bulannya terlihat cantik dari sini" ucapku yang sedang duduk sendiri diatas ayunan yang sering aku dan Riku naiki sewaktu kecil.

"Aahh..dingin sekali disini" gumamku yang sedang menikmati indahnya bulan.

"MIKUUU" panggil seseorang dari kejauhan, seorang laki-laki yang memanggilku dengan senyuman diwajahnya, nampak wajah cemas dimukanya dengan nafas yang masih terputus-putus akibat kelelahan berlari dia menghampiriku dan tiba-tiba saja dia memelukku "akhirnya aku menemukanmu" ucapnya
"Aa..aa..apa yang terjadi kenapa kau seperti ini?" tanyaku
"Aku yang harusnya bertanya kenapa kau pergi tanpa seorangpun yang menemanimu? aku mencemaskanmu!!" 
tanpa melepas pelukannya dia berbicara seolah akuakan pergi jauh meninggalkannya.
"Maa..maaf kan aku Shato"
"tidak apa-apa"
namun tanpak dari kejauhan ada peria yang berlari menuju arahku, tanpa berfikir panjang dia menarikku dari pelukan Shato dan memukulnya
"lepaskan Miku!! jangan pernah kau coba mendekatinya!!"
"Riku apa yang kau lakukan pada Shato !!" bentakku pada Riku
"apa?!" tanya Riku padaku
"mengapa kau memukul dia ?"
"DIAM!! ayo pergi dari sini"
"Tapi.. Shatoo"
Tanpa mendengar penjelasanku Riku menarikku menjauh dari taman,
"Riku lepaskan!"
"Kenapa?!"
"Apa maksudmu?"
"Kenapa kau berada pada pelukan pria lain?! kenapa kau dengan mudah jatuh kepelukannya?"
"apa?" tanyaku

"Kau tidak tahu bagaimana aku sangat mencemaskanmu!" bentak Riku padaku
"Kenapa?! kenapa jika aku bersama Shato ?! APA BERHAK KAU MEMARAHIKU?"
"Apa katamu? tentu saja aku berhak!"
"Tidakkah kau tau mengapa aku begini?! AKU BENCI PADAMU YANG TAK PERNAH TAHU PERASAANKU!!!"
tanpa memperdulukan Riku aku berlari pulang dan meninggalkan Riku

Lagi-lagi aku menangis karena dia sungguh menyebalkan ~ Miku


Aku berangkat menuju sekolah dengan lesu tanpa semangat seperti biasa. Hari ini aku bertekat untuk meminta maaf dan melupakan perasaanku terhadap Riku.


"Ahh, itu dia Shato" gumamku saat aku melihat Shato

"Shato selamat pagi" sapaku kepada Shato
"Pagi Miku" ucapnya dengan senyuman manisnya.

"Mmm.. Miku apakah semalam kau sampai dirumah dengan selamat?" tanya Shato padaku
"Eh,, ahh ya aku sampai dirumah dengan selamat " jawabku dengan terbata-bata
"Mmm.. Shato maaf kan aku atas kejadian semalam"
"Tidak apa-apa jangan difikirkan, tersenyumlah Miku" Ucapnya dengan memegang lembut kepalaku

"Baik Shato" balasku dengan senyuman "Shato aku kekelas duluan ya" pamitku pada Shato
"Baiklah, Miku jika ada apa-apa ceritalah padaku"
"Baik" balasku seraya pergi meninggalkan Shato


Aku harus bagaimana hatiku terus saja memikirkan Riku ~ Miku


Pagi itu aku melihat Riku yang sedang berdua dengan kekasihnya, akupun terus berjalan melewatinya tanpa menoleh sedikitpun padanya.

"ya !! apa harus begini? pura-pura tak mengenalku?" teriak Riku padaku
Akupun hanya bisa menghela nafas dan terus melangkah maju tanpa peduli apa yang ia ucapkan. 

Tanpa aku sadari ternyata perasaanku tetap belum berubah terhadap Riku, aku masih berharap dia berubah seperti dahulu, akubelum menemukan penyebab dari perubahan Riku. Entah kapan aku harus mulai menyerah dari perasaan ini, perasaan yang sangat menyakitkan ini.





Bagaimanakah kisah ini akan berlangsung tunggu episode selanjutnya ya teman-teman..
Terimakasih yang sudah bersedia membacanya..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar