Rabu, 01 Juli 2015

Don't Love Me !! (Part 4)



Don’t Love Me !! (Part 4)

Author:
-Zaharah

Main Cast:
-Park Shin Hye
-Jung Yong Hwa
-Kim Woo Bin

Genre:
Sad Romance

Blogger:
zaharaharifin.blogger.com

Nama pemain autor gunakan hanya untuk keperluan cerita dan tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata, cerita ini hanya fiktif belaka dan murni pemikiran autor tidak ada plagiat dari manapun. Mohon komentar dan kritiknya terimakasih, selamat membaca readers.


*****

Sebelum aku pergi aku ingin membuat semua orang tersenyum, membuat mereka bahagia, itu janjiku - Shin Hye


"Oppa bagaimana ini ?" Ucap Shin Hye pada Shin Woo
"Ada apa ?" Ucap Shin Woo
"Aku bingung oppa, seorang namja mengatakan ia mencintaiku" ucap Shin Hye dengan raut wajah yang sedih
Shin Woo yang melihat itu hanya tersenyum dan menarik dagu Shin Hye agar melihatnya.
"Shinjie-ah apa kau mencintai namja itu" tanya Shin Woo
"Entahlah.." jawab Shin Hye tak berani menatap mata Shin Woo
"Shinjie-ah aku tahu dengan jelas gadis kecilku itu seperti apa, kau mencintainya bukan ? Lalu kenapa kau tak menerimanya?"
"Oppa apa kau lupa aku hanya mencintaimu"
"Yeoja pabo, sebesar itukah rasa sakit hatimu dan rasa bersalahmu ?"
"Annio, aku hanya mencintaimu oppa dan kau tahu aku menjagamu melindungimu dari yeoja yeoja genit yang berusaha mendekatimu" ucap Shin Hye menggebu-gebu
Shin Woo yang melihat Shin Hye seperti itu hanya bisa menatapnya sedih. Sebelum iya pergi sempat ia meminta kepada gadis kecilnya ini untuk melupakan masalalu dan melepas semua kebencian yang ada dihatinya.
"Kau tahu ? oppa sangat mencintaimu"
"Hmm arra!" Jawab Shin Hye mantap dan tersenyum kearah Shin Woo
"Kau mencintai oppa karna kau merasa bersalah karna eonnimu tak pernah kembali pada kita ?" Tanya Shin Woo yang membuat senyum indah diwajah Shin Hye perlahan memudar
"Oppa" ucap Shin Hye lirih
"Kau tak perlu melakukannya lagi Shinjie-ah" ucap Shin Woo yang mampu membuat Shin Hye terpaku dan menatap dalam wajah Shin Woo
"Oppa sudah bahagia disini, oppa akan menunggu eonnimu sampai ia datang menemui oppa" ucap Shin Woo dan tersenyum lembut kearah Shin Hye
"Oppa apa kau yakin eonni akan kembali?" Tanya Shin Hye ragu
"Nde oppa sangat yakin Shinjie-ah, sebentar lagi ia akan menemuimu dan akan membuat hidupmu berwarna termaksud namja itu" ucap Shin Woo dan mengelus pucuk rambut Shin Hye
"Aku tak bisa bersamanya oppa aku tak ingin menyakitinya dengan meninggalkannya dan aku tak ingin merasa sakit hati lagi oppa" jujur Shin Hye
"Buanglah rasa takutmu dan melangkahlah kedepan kau harus bangkit dan memulai hidupmu lagi jangan pernah kau dikalahkan bayang-bayang namja brengsek itu. Shinjie-ah lihat kedalam matanya dan rasakan tak akan ada kebohongan yang bisa ditutupi oleh pancaran mata kau akan mengetahui apakah ia tulus atau tidak" ucap Shin Woo
"Oppa" hanya kata itu yang mampu diucapkan Shin Hye dan sebuah pelukan yang ia berikan kepada Shin woo. 

"Oppa saranghae, nomu nomu saranghae" Ucap Shin Hye dan memeluk erat Shin Woo

"Nado saranghae uri Shinjie" Ucap Shin Woo dan membalas pelukan Shin Hye

Perlahan Shin Woo melepaskan pelukannya dan mencium lembut kening Shin Hye.

***

"Oppa gomawo" Ucap Shin Hye saat terbangun dari tidurnya

Shin Hye yang tahu jika Shin Woo datang kedalam mimpinya hanya untuk mengunjungi dan memberikannya masukan hanya bisa tersenyum kearah figuran fotonya bersama Shin Woo saat Shin Woo lulus dari sekolahnya.

"Shinji-aaaahhh" Teriak Nyonya Park memanggil putri kesayangannya

"Nde Eomma aku datang" Ucap Shin Hye dan berlari kearah meja makan

"Yya hati-hati chagi-ah" Ucap Tuan Park yang hanya dibalas cengiran Shin Hye

"Eomma Appa kalian tahu hari ini aku bahagiaaaa sekali" Ucap Shin Hye

"Wae? namja mana yang membuat putri Appa sebahagia ini?" Tanya Tuan Park

"Haissh Appa ! Aku bertemu Shin Woo Oppa dalam mimpiku" Ucap Shin Hye antusias

Nyonya dan Tuan Park yang mendengar pengakuan Shin Hye sedikit tersenyum dan menatap iba kearah putrinya

"Haishh, tatapan apa itu? aku baik-baik saja. Oppa hanya memintaku memulai hidup yang baru dan ia mengatakan mencintai kalian berdua" Ucap Shin Hye dan memakan sarapannya.

"Jinja? tapi kenapa ia tak pernah hadir dimimpi eomma?" Ucap Nyonya Park berusaha menghilangkan kesedihannya

"Karena eomma tidur bersama appa" Ucap Shin Hye cuek

"YYA!! apa maksudmu eoh?" Tanya Tuan Park

"Shin Woo oppa bilang, appa terlalu genit jika sudah bertemu eomma makanya ia malas datang kemimpi eomma" Ucap Shin Hye seraya menggoda appanya

"Haish kalian benar-benar" Ucap Tuan Park dan tertawa senang

"Sudah makanlah nanti kalian telat" Ucap Nyonya Park dengan senyuman diwajahnya.

"Nde Eomma" Ucap Tuan Park dan Shin hye bersamaan

***

Shin Hye yang sudah berada digerbang sekolah nampak ragu untuk melangkah kedalam kelasnya.
Beberapa kali ia menghela nafas dan berusaha menghilangkan fikiran negatif yang ada difikirannya.

"Kau kenapa tidak masuk?" Ucap seorang namja yang sudah berdiri dibelakang Shin Hye

Shin Hye yang sadar siapa pemilik suara itu hanya bisa menghela nafas dan melangkah menuju kegedung sekolah tanpa menoleh kearah sang pemilik suara.

"YYA !!" Teriak namja itu

"Kau mengabaikanku chagi-ah" Ucap namja itu namun tak dipedulikan oleh Shin Hye

"Yya yeobo" Ucap Namja itu sukses membuat Shin Hye berhenti dan menoleh kearahnya.

Ada senyum yang terpancar dibibir namja itu

"YYA JUNG YONG HWA KAU INGIN MATI EOH?" Bentak Shin Hye

"Hahah kau lucu chagi-ah" Ucap Yong Hwa dan memeluk Shin Hye

"YYA neo!!" Ucap Shin Hye dan mendorong Yong Hwa menjauh

"Bagaimana dengan tawaranku kemarin?" tanya Yong Hwa seketika

"Aku tak bisa Yong dan aku meminta padamu Yong Don't Love Me !!" Ucap Shin Hye mantap dan berlalu meninggalkkan Yong Hwa yang termenung dengan ucapan Shin Hye yang memintanya untuk tak mencintai Shin Hye

"ARGGGHHH kau membuatku gila Shin Hye-ah" Ucap Yong Hwa dan mengacak-acak rambutnya

***

Jam pelajaran terasa lama untuk Shin Hye, ia sudah tidak tahan denga Yong Hwa yang terus memandanginya. Sebenarnya ada rasa senang yang ia rasakan dengan perhatian Yong Hwa namun lagi-lagi egonya menuntut ia mengabaikan Yong Hwa, ia tidak mau tersakiti lagi dan ia juga tak mau Yong Hwa sedih saat ia harus meninggalkannya sendiri.

Tiba-tiba dada Shin Hye terasa sakit, keringat dingin keluar semakin banyak membasahi pelipis dan lehernya, wajah Shin Hye yang tadinya segar berubah pucat pandangannya mulai kabur.

"Aigoo kenapa disaat seperti ini harus terasa" batin Shin Hye dan memegang dadanya

"Neo Gwenchana?" Tanya Yong Hwa dan memegang tangan Shin Hye

Ada perasaan hangat yang mengalir ditubuh Shin Hye perlahan ia melihat Yong Hwa dan tersenyum

"Na Gwenchana Yong" Ucap Shin Hye lemah

"Anio aku akan membawamu ke UKS" Ucap Yong Hwa dan menarik tangan Shin Hye

"Aku bilang aku tak apa" Ucap Shin Hye ketus dan melepaskan tangan Yong Hwa kasar

"Sebenarnya kau ini kenapa? jika kau tak ingin menerima perasaanku tak apa tapi berhentilah bersikap kau kuat itu terlihat menyedihkan!" Ucap Yong hwa keras membuat seisi ruangan menoleh kearah mereka

Yong Hwa yang diliputi rasa khawatir dan marah tanpa  ia sadari membentak Shin Hye dan membuat gadisnya itu terkejut, ada rasa sesal setelah mengatakan itu, tapi ia hanya tak habis fikir dengan gadisnya ini yang terlampau keras kepala.

"Kalian jika tak ingin mengikuti pelajaranku pergilah keluar !!" Bentak Choi seongsaenim

"Mian" ucap Shin Hye lirih

Shin Hye yang terkejut dengan ucapan Yong Hwa dengan sisa tenaganya berusaha keluar dan berlari namun apa daya tubuhnya yang lemah hanya bisa berjalan lemah dan terus memegangi dadanya.

Sebelum Shin Hye sampai diujung pintu iya merasakan pandangannya memudar sakit didadanya begitu hebat hingga rasanya iya sudah tak kuat berjalan.

"Inikah akhir hidupku oppa?" Tanya Shin Hye dalam gumamannya

**brukkk

Tubuh Shin Hye jatuh tepat diambang pintu semua murid yang melihatnya sontak terkejut tidak terkecuali Yong Hwa.

Woo Bin yang berniat mengembalikan buku yang ia pinjam keperpustakaan melihat Shin Hye yang terjatuh bergegas berlari dan menghampiri Shin Hye

"YYA PARK SHIN HYE" teriak Woo Bin panik

Darah segar keluar dari hidung Shin Hye

"Shinjie-ah jebal ini tidak lucu eoh" teriak Woo Bin dan mengguncang tubuh Shin Hye

"Shin Hye-ah" panggil Yong Hwa lirih saat melihat darah dihidung Shin Hye

Tanpa berfikir panjang Yong Hwa mengambil tubuh Shin Hye dari dekapan Woo Bin dan mengangkatnya pergi keparkiran.

Woo Bin yang sempat terkejut kini berdiri dan berlari mengejar Yong Hwa yang membawa tubuh Shin Hye pergi.

Woo Bin dan Yong Hwa berjalan cepat menuju parkiran, Woo Bin membukakan pintu belakang mobil untuk memberi akses mudah Yong Hwa menaruh tubuh Shin Hye

"Yong kita ke seoul hospital ne" ucap Woo Bin mengintruksi Yong Hwa

"Kenapa kesana itu rumah sakit khusus penderita penyakit mematikan" ucap Yong Hwa heran

"Cepatlah aku tak bisa menjelaskannya sekarang atau kita akan kehilangan Shin Hye" ucap Woo Bin kesal

Tanpa banyak bicara lagi Yong Hwa melajukan mobilnya ke arah seol hospital, sementara Yong Hwa mengemudi dengan cepat sesekali ia melirik kearah sepion dan melihat kondisi Shin Hye, Woo Bin yang masih terus menatap Shin Hye dari kursi penumpang depan merogoh ponselnya berniat memberi tahu keadaan Shin Hye pada Nyonya Park.


"Yeobosseo eomma"

"...."

"Eomma Shinjie eomma"

"..."

"Shinjie pingsan dan sekarang kami sedang menuju seol hospital"

"..."

"Nde eomma, tenanglah Shinjie yeoja yang tangguh ia akan baik-baik saja"

"..."

"Eoh"


Yong Hwa memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu rumah sakit dan bergegas membawa Shin Hye keruang ICU.

***

Semua sudah berkumpul didepan ruang ICU dan menunggu dokter yang memeriksa Shin Hye keluar.

Tak lama pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang dokter yang tampan namun asing untuk Nyonya dan Tuan Park.

"Usia-nim bagaimana keadaan uri Shin Hye?" Tanya tuan Park

"Apa anda keluarga dari Shin Hye agassi ?" Tanya dokter tersebut

"Nde saya appa nya dan ini eommanya" ucap Tuan Park Sopan.

"Baiklah mohon ikut saya keruangan saya dan untuk sementara keadaan Shin Hye masih kurang stabil" ucap Usianim dan berjalan keruangannya.

***

Shin Hye sudah dipindahkan keruang VIP untuk perawatan insentif, banyak alat yang melekat pada tubuh Shin Hye, bahkan kulit Shin Hye yang biasanya putih bening dan cerah berubah menjadi putih pucat.

"Shinjie-ah sadarlah sayang eomma tidak kuat melihatmu seperti ini" Ucap Nyonya Park

"Eomma tenanglah aku percaya Shin Hye akan kuat" Ucap Woo Bin menenangkan Nyonya Park

Yong Hwa yang hanya bisa melihat kesedihan Nyonya Park dan Woo Bin hanya bisa diam tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.

"Shin Hye-ah" Ucap Yong Hwa lirih

Tak terasa air mata sudah jatuh dipipi Yong Hwa, ada rasa bersalah saat ia mengingat perkataannya yang menyebut Shin Hye menyedihkan bahkan sekarang ialah yang terlihat menyedihkan.

"Tuhan aku mohon apapun cobaan ini kuatkan Shin Hye" Batin Yong Hwa.

***

Tuan Park memasuki ruangan dengan gontai dan pandangan kosong, ia masih terngiang ucapan Usia-Nim diruangannya barusan.

Flash back ON

"Shin Hye Agassi harus segera mendapatkan donor jantung yang tepat Tuan, jika dibiarkan saja aku hanya bisa memprediksi hidupnya tak lebih dari sebulan" Ucp Usia-Nim berat

"Kau pasti bercanda bukan, bahkan Kim Usia mengatakan Shin Hye bisa bertahan satu tahun lagi" Ucap Tuan Park geram

"Nde itu kondisi awalnya jika Shin Hye teratur meminum obatnya dan tak ada penekanan di batinnya, saya bisa mensimpulkan kerusakan jantung yang diderita Shin Hye bukan karena bawaan dari lahir ada sesuatu yang pernah menancap dijantungnya, bukan begitu Tuan Park?" Tanya usia-nim yang mampu membuat Tuan Park melotot.

Karena kejadian Shin Hye hanya beberapa orang yang tahu, bahkan Kim usia harus berbulan-bulan merawat Shin Hye baru bisa tahu kejadian sebenarnya, tapi dokter muda ini bisa memprediksikan dengan tepat.

"Nde Taecyeon usia kau benar" Ucap Tuan Park dan menghela nafas panjang

"Kalau saya boleh tahu apa sebenarnya yang terjadi Tuan" Ucap Taecyeon

"2 Tahun yang lalu Shin Hye dan Oppanya mengalami kecelakaan tunggal saat di jeju, kecelakaan itu menyebabkan Shin Woo meninggal dan membuat Shin Hye mengalami luka yang cukup parah, retak tulang belakang dan depan, benturan keras dikepala membuatnya harus dioprasi 2 kali, tulang disekitar jantung retak dan retakannya itu ada yang menancap pada jantungnya, awalnya kami berfikir akan kehilangan kedua anak kami tapi Tuhan berkata lain Shin Hye bisa melewati masa krisisnya namun kebahagian itu tak lama karena kabar lain yang membuat kami terpuruk lagi Shin Hye harus rutin menjalani terapi dan harus meminum obat-obatan untuk menstabilkan kinerja jantungnya yang bocor dan memperlambat kerusakan lainnya." Terang tuan Park

"Separah itu kecelakaan yang dialami Shin Hye Tuan, baiklah saya akan berusaha sekuat tenaga saya dan akan mencari donor yang cocok untuk Shin Hye" Ucap Taecyeon usia membuat semangat Tuan park kembali

"Tapi saya mohon pastikan obatnya diminum teratur dan kemo setiap minggu jangan pernah terlewatkan" Ucap Taecyeon kembali yang dibalas anggukan oleh Tuan Park

Flash back Off

"Yeobo apa kata usia nim?" Tanya Nyonya Park yang membuyarkan lamunan Tuan Park

"Kau tenanglah Shin Hye akan bangun sebentar lagi dan kata usia nim Shin Hye hanya kelelahan" Ucap Tuan Park mencoba menenangkan istrinya

"Jeongmalyeo?" tanya Nyonya Park

"Nde" Ucap Tuan Park seraya tersenyum.

Woo Bin yang melihat Tuan dan Nyonya Park sudah berada diruangan pamit pergi dan menarik Yong hwa keluar ruangan, ia tahu banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan.

"Yong-ah" Ucap Woo Bin menghancurkan lamunan YongHwa.

Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan sedang duduk di cafe dekat dengan rumah sakit

"Woo Bin-ah apa sebenarnya yang terjadi?" Tanya Yong Hwa yang di tanggapi dengan helaan nafas dari Woo Bin

"Shin Hye hanya sedikit mengalami trauma dikepalanya karena kecelakaan 2 tahun lalu Yong, ia akan seperti ini jika kelelahan" Ucap Woo Bin berusaha meyakinkan Yong Hwa

"Kau sedang tidak berbohong kan?" Tanya Yong Hwa

"Itu yang aku tahu kau bisa tanya langsung jika Shin Hye sudah keluar rumah sakit nanti" Ucap Woo Bin dan meninggalkna Yong Hwa sendiri dengan fikirannya.

***

"Yeobosseo?" Ucap taecyeon

"...."

"Kau dimana eoh?"

"...."

"Chagi-ah bukankah aku sudah berkali-kali bilang kau tak perlu bekerja"

"..."

"Jungie ah jebal kali ini turuti mauku"

"...."

"YYA HAM EUNJUNG KAU WANITAKU DAN TAK ADA YANG AKU BUTUHKAN DARIMU KECUALI CINTAMU!!" Teriak Taecyeon kepada orang disebrang sana

"..."

"Mian Jungie-ah kau harus pulang sekarang ada yang ingin aku katakan padamu"

"..."

"Ini tentang Shinjiemu"

"..."

"Nde aku tunggu" Ucap Taecyeon mengakhiri panggilannya

"Kenapa kau tak bisa mengerti aku dan kenapa kau keras kepala sekali, tidak kau tidak adikmu itu sama saja" Dumel Taecyeon

***
Eunjung Pov

"Yeobosseo?"

".."

"Aku dicafe dekat taman"

"..."

"Ini Cafe yang aku buat untuk Shinjie dan aku harus mengelolanya agar bisa besar dan Shinjie akan bangga padaku oppa"

"..."

Tidak aku harus tetap bekerja, lagi pula kau sudah banyak membantuku oppa, aku tak tahu harus membalasmu dengan bagaimana, aku terlalu malu padamu oppa aku seperti parasit bahkan aku tak bisa mengembalikan apa yang kau berikan padaku selama ini'

".."

"Oppa kau menakutiku"

"..."

"Aku pulang malam hari ini oppa aku tidak bisa bertemu sekarang"

"..."

"Kenapa kau tak katakan lebih awal setengah jam lagi aku akan menemuimu oppa"

"..."

Seketika hatiku berdetak kencang bukan karena bentakan Taecyeon tapi karena ia berkata ingin berbicara mengenai Shinjie, oh tuhan apa ini saatnya aku datang dan memeluknya, apa dia akan menerimaku? Sungguh aku takut jika ia membenciku.

Aku langkahkan kakiku kedalam rumah dan aku dapati Taecyeon yang sedang melamun dan matanya memerah, tunggu bukankah ia akan bersikap seperti itu jika ada masalah dengan ku ? haii apa perkataanku tadi sungguh menyakitinya, apa dia akan meninggalkanku? bahkan aku belum berani bertemu Shin Hye dan kali ini apa dia akan meninggalkanku ?

Eunjung Pov End

***

Kini Eunjung berdiri tepat didepan kamar Shin Hye, Ia memandangi wajah tenang Shin Hye ada rasa takut yang menjalar ditubuhnya, takut akan semua kenyataan yang akan dia jalani.

"Permisi nona apa kau ingin masuk kedalam?" Tanya seorang suster

"Annio" Ucap Eunjung cepat dan melangkah pergi meninggalkan ruangan itu

"Jungie" panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Nyonya Park

Eunjung yang mengenali suara itu membalikkan badannya mengarah ke Nyonya Park

"Jungie apa itu kau?' Tanya Nyonya Park lagi

"Nde Eomma ini aku" Ucap Eunjung lirih

Nyonya Park yang terkejut dengan pengakuan Eunjung hanya bisa menutup mulutnya dengan tangannya dan air mata tak kuasa lagi bertahan dipelupuk matanya dan membasahi pipi Nyonya Park

"Dasar yeoja pabo, kemana saja kau selama ini eoh?' Tanya Nyonya Park dan memukul-mukul Eunjung lemah

"Mianhae Eomma" Ucap Eunjung dalam isakannya

"Kau tahu yeoja pabo bagaimana kami menantikanmu eoh? kau pergi dan tak pernah mengabari kami lagi, kau hilang bahkan kami mencarimu tapi hasilnya nihil, apa kau tahu betapa tersiksanya kami " Ucap Nyonya Park

Eunjung hanya bisa menangis dan berusaha memeluk Nyonya Park

 "Eomma mianhae " Ucap Eunjung menahan tubuh Nyonya Park yang akan limbung kelantai

"Kau jahat Jungie-ah kau jahat" Ucap Nyonya Park lagi

"Nde eomma aku tahu itu" Ucap Eunjung

"Kau membiarkan Shinjie tumbuh tanpa kasih sayangmu, kau membiarkan Shin Woo sendiri menghadapi ribuan pertanyaan Shin Hye dan sekarang apa yang kau lakukan kau biarkan Shin Hye didalam sendiri eoh?" Tanya Nyonya Park lagi

"Aku takut eomma, mian aku berusaha kabur ketempatmu tapi selalu gagal" Ucap Eunjung lagi

"Kau tau Jungie Shin Hye selalu menyebut namamu setiap kali dalam tidurnya bahkan ia selalu menyebut namamu saat ia terbangun dari tidurnya, taukah kau betapa hancurnya hati kami melihat Shin Hye menangis tiap malam dan berusaha ceria didepan kami, bahkan saaat itu ia masih kecil namun mengerti dengan semuanya" Tutur Nyonya Park

"Mianhae eomma mian untuk kesulitan selama ini aku berjanji akan mengubah semuanya" Ucap Eunjung dan memeluk erat Nyonya Park

Kedua wanita itu menangis dalam dekapan masing-masing, melepaskan rindu dan kekesalan dalam hatinya, mereka menumpahkan semua pilu yang mereka jalani selama ini.

Adegan itu tak luput dari pandangan dua namja yang sangat mencintai masing-masing perempuan itu Tuan Park dan Taecyeon.

"Anda tahu usia nim, tak ada hal paling berharga dibanding keluarga" Ucap Tuan Park

"Nde, dan orang yang kita cintai sepenuh jiwa" Ucap Taecyeon

"Jadi sejak kapan kau mengenal Eunjung?" Tanya Tuan Park

"7 Tahun lalu saat ia akan dijual disalah satu bar oleh orang tua angkatnya" Ucap taecyeon mengagetkan Tuan Park

"Mwo?" Pekik Tuan Park

"Saya membelinya dari orang tuanya karena saya tak tega melihat air matanya, hati saya terasa tercabik dan sakit saat itu, padahal saya masih bocah ingusan tapi entah kenapa rasa ingin memilikinya begitu besar, hingga saat ini saya terus menjaganya" Ucap taecyeon

"Kau namja yang baik" Puji Tuan Park

***

"Shinjie-ah ireona" Ucap Eunjung yang sudah berada didalam ruangan Shin Hye

"Kau tak rindu pada eonnimu ini chagi? kau bahkan belum memarahiku, kenapa kau seperti ini eoh?" Tanya Eunjung lagi

"Shinjie-ah kau berjanji akan baik-baik saja tapi apa yang eonni dapati sekarang kau bahkan mengabaikan eonni yang sudah datang" Rengek eunjung lagi

"Jebal Shinjie-ah mianhae mianhae jeongmal mianhae, jebal ireona" Isak Eunjung dan memeluk tubuh Shin Hye

***

Sudah hari kesepuluh Yong hwa tak melihat kehadiran Shin Hye didalam kelas, bahkan ia sendiri terlihat sangat mengenaskan, rambut acak-acakan pandangan yang kosong, sungguh Shin Hye yeoja menyebalkan dan sok kuat itu telah meluruh lantahkan hatinya dan kehhidupannya sekarang.

Yong Hwa terkadang datang ke rumah sakit untuk menjenguk yeojanya itu, tapi selalu saat ia melihat tubuh terbaring Shin Hye ia akan menangis dan tak akan kuat lama-lama berdiri dn ini sudah hari kesepuluh sejak kejadian di kelas ini.

"Hyung kau baik-baik saja?" Tanya Hyukkie

"Hyung mari kita pergi jalan-jalan eoh" Ajak Jung shin

"kalian pergilah aku ingin pergi kerumah sakit" Ucap yong hwa

"Kami ikut" ucap Krystal

"Untuk?" tanya Yong Hwa

"Untuk makan ramen" Ucap Krystal malas

"Kau bodoh Yong kami ikut untuk menjenguk" Ucap Ji Woon

"Baiklah" jawab Yong Hwa singkat dan berlalu dari kelas diikuti teman-tamannya

***

"Bagaimana kalau aku yang mendonorkan jantungku oppa?" Tanya Eunjung seketika pada Taecyeon

"Kau gila eoh?" Tanya Taecyeon

"Annio, aku tak tahan melihat Shinjie seperti ini oppa" Jawab Eunjung

"Kau bodoh kalau ia tahu kau nekat apa ia tak akan berfikir pendek dan akan menyusulmu kelak eoh?" Ucap Taecyeon yang dihadihi tatapan tajam Eunjung

"Aku mengenalmu Jungie ah dan sedikit banyak aku pastikan sifatmu dan adikmu itu sama" Ucap Taecyeon lagi

Eunjung yang tak akan menang berdebat dengan Taecyeon hanya bisa menghela nafas dan kembali mengelus kepala Shin Hye.

Pintu kamar Shin Hye terbuka dan mendapati beberapa orang yang ingin masuk

"Permisi nonna saya ingin menjenguk Shin Hye lagi dan maaf aku membawa banyak teman Shin Hye" Ucap Yong Hwa sopan

"Nde kemarilah dan ajak Shin Hye berbicara" Ucap Eunjung ramah dan memberikan senyuman pada teman-teman Shin Hye

"Gomawo nonna" Ucap Hyukkie yang dibalas anggukan oleh Eunjung.

"Shi Hye-ah jebal ireona" Ucap yong Hwa lirih

"Annyeong nonna kau masih tertidur eoh?  Tidakkah kau rindu padaku ? Ah aku akan membelikanmu ice cream vanilla jika kau bangun nanti dan aku akan menemanimu bermain aku janji nonna" Ucap Hyukkie berusaha ceria melihat keadaan Shin Hye

"Shin hye-ah kau tidak berfikir dirimu sekarang semakin jelek saja" Ucap krystal berusaha sejutek mungkin

"Kau harus mempertanggung jawabkan semua rencanamu Park Shin Hye, kau membuatku malu didepan Kim Woo Bin" Ucap Ji Woon

"Kau yeoja tangguh mari kita bertanding jika kau sudah bangun" Ucap Jung Shin

"Kau akan aku bawakan coklat dan bungan aku akan membuat semuanya romantis untukmu " Ucap Jong hyun yang mendapat tatapan tajam dari Yong hwa

"Kau lihat Hye-ah Yong Hwa bahkan menatapku garang kau tak ingin memukulnya?" tanya Jong Hyun lagi

Tak ada pergerakan khusus dari Shin Hye hanya ada buliran air mata yang menetes dari matanya, seperti ia sedang mendengar semua ocehan sahabatnya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan mendapati Woo Bin membawa sebuket bunga lily

"Yya Park Shin Hye kau belum bangun eoh ? Padahal aku membawakan bunga yang cantik untukmu" ucap Woo Bin dan menghampiri Shin Hye

Woo Bin mengecup lembut kening Shin Hye membuat Yong Hwa dan Ji Woon mendelik sebal

"Yya kau menciumnya lagi eoh?" Tanya Yong Hwa

"Wae?" Tanya Woo Bin tanpa rasa bersalah

"Menjijikan" cibir Ji Woon

Woo Bin terus memandangi Shin Hye dan sesekali mengelus pucuk rambutnya.

"Shinjie ah ireona, Jungiemu sudah ada disini apa lagi yang kau tunggu, sebegitu sakitkah kepalamu sampai kau tidur lama seperti ini ?" Tanya Woo Bin lagi

"Aku harap kau cepat bangun atau kuhancurkan tempat abu Shin Woo" acam Woo Bin yang mendapat jitakan dari Eunjung

"Kau mati jika berani mengusik tempat Shin Woo" ucap Eunjung

"Haha kau lihat eonni mu memukulku" ucap Woo Bin seraya tersenyum.

Suasana yang tadinya sedih berubah hangat karena candaan Woo Bin, mereka semua sadar mungkin Shin Hye sekarang sedang melawan rasa sakitnya dan berusaha mencari jalan keluar dari sana untuk bertemu dengan mereka semua, jalan yang entah kapan akan Shin Hye temui yang dapat mereka lakukan hanya berdoa dan membantu Shin Hye dengan tetap semangat dan tersenyum.

Minhyuk dan yang lain sudah pamit pulang kerumah masing-masing terkecuali Yong Hwa dan Woo Bin yang memilih untuk berbicara di cafe rumah sakit.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Woo Bin tanpa basa-basi

"Kau berbohong padaku, Shin Hye bukan mengalami trauma saja dikepalanya bukan?" Tanya Yong Hwa sinis

"Aku tidak berbohong, itulah kenyataannya" Ucap Woo Bin

"Aku calon dokter masa depan mana mungkin hanya karna trauma ia tidak sadarkan diri berhari-hari dan saat terakhir yang aku tahu ia memegangi dadanya dan menahan sakit disana" Ucap Yong Hwa kesal

"Kau calon dokter? cih mimpi" Sinis Woo Bin

"Cepat ceritakan yang sebenarnya!!" Ucap Yong Hwa lebih tepatnya seperti perintah untuk Woo Bin

Woo Bin yang melihat kesungguhan dimata Yong hwa hanya bisa menghela nafas dan berusaha perang dengan batinnya, akankah ia sanggup menceritakan semuanya.

"Apa kau mencintainya Yong? Tanya Woo Bin

"Nde!! aku sangat mencintainya"

"Apa kau yakin akan menerimanya sepenuh hati?" Tanya Woo Bin lagi

"Ya aku akan menjaganya melindunginya dan aku akan menikahinya nanti"

"Hah baiklah Yong aku akan menceritakan semuanya padamu"

"Hmm"

"Shin Hye adalah gadis yang periang bahkan aku mengenalnyua sudah sangat lama Yong, aku mengenalnya saat ia berada di sekolah dasar, saat itu aku mengenalnya karena aku akrab dengan oppanya Shin Woo................."

***

Yong Hwa berjalan gontai dari rumah sakit, dadanya sesak mengingat semua cerita Woo Bin, ia tak menyangka semua yang dilalui gadisnya amat terasa menyedihkan, bahkan saat sekarang seorang yang selalu ditunggunya hadir ia tak mampu membuka matanya.

Yong Hwa terus berjalan menuju rumahnya ia berjalan tanpa terasa hujan mengguyur badanya, air hujan seolah mewakili perasaannya saat ini, semua memori tentang Shin Hye berjalan bagaikan kaset yang sedang diputar.

"Wae Shin Hye-ah, kenapa kau menahan sakit itu sendiri?" Ucap Yong Hwa Pilu

Entah orang-orang yang melihatnya akan berfikir ia gila atau apa ia tidak perduli, yang ada dikepalanya hanya gadis manja dan cerianya, gadis yang hampir setengah tahun ini menemaninya disekolah, bahkan tak jarang mereka berdua keluar untuk sekedar jalan-jalan atau makan ramen.

Yong Hwa sangat menikmati saat dirinya menjadi babu Shin Hye bagaimana ia selalu berusaha membuat Shin Hye tersenyum dan saat ia membuat Shin Hye marah ada kesenangan tersendiri saat melihat ekspresi Shin Hye yang sangat menggemaskan.

Tak terasa air mata menetes membasahi pipinya dan bersatu dengan air hujan, ia menangis tanpa henti seolah meruntuki dirinya yang tak bisa melihat sisi rapuh Shin Hye.

"Kenapa? kenapa kau menyembunyikannya Shin Hye-ah, apa aku semenyebalkan itu hingga kau tak ingin membagi kesedihanmu ? Tuhan kenapa kau berikan rasa ini jika pada akhirnya kau membuat lubang yang besar dirasa ini?" lirih Yong Hwa

Yong Hwa terus berjalan hingga rumahnya dan ia memasuki rumahnya dengan keadaan yang sangat kacau, keadaan yang sangat mengenaskan.

"Yong-ah:" Panggil Nyonya Jung

"Kau kenapa eoh?" Tanya Tuan Jung

Kedua orang tua Yong Hwa menghampiri Yong Hwa dan mengecek keadaan putra semata wayangnya itu

"Yong kau kenapa eoh?" Tanya Nyonya Jung lagi

"Eomma apa aku tak pantaas bahagia? Tanya Yong Hwa pada Nyonya Jung

"Kenapa kau berkata begitu eoh?" Ucap Nyonya Jung lagi

"Eomma kenapa ini semua terjadi" Ucap Yong Hwa Lirih

Nyonya dan Tuan Park tidak mengerti apa yang dikatakan putranya ini, mereka merasakan kesedihan yang teramat, mereka tidak pernah melihat Yong Hwa seperti ini setelah 3 tahun yang lalu disaat poppy anjing kesayangannya meninggal karena sakit, Yong Hwa mengurung dirinya sendiri selama seminggu dan tak ingin menyentuh makanannya sampai akhirnya Yong Hwa harus dilarikan kerumah sakit seminggu setelah kejadian itu Yong Hwa berhasil dibujuk dan menerima kepergian poppy dari hari-harinya.

Dan Kini pancaran kesedihan itu terlihat lagi, pancara kesedihan putus asa kekecewaan menjadi satu.

"Chagi-ah kau bicaralah apa yang terjadi, apa kau merindukan poppy?" Tanya Tuan Jung yang dihadiahi gelengan oleh Yong Hwa

"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Nyonya Jung lagi

"Eomma apa yang harus aku lakukan disaat ia terbaring tak berdaya seperti ini, apa yang harus aku lakukan dengan kenyataan pahit ini eomma? apa kau tahu seberapa aku mencintainya dan seberapa aku ingin menikahinya eomma? tapi saat ini.. saat ini ia sedang terbaring dirumah sakit eomma" Ucap Yong Hwa mengeluarkn semua kesakitan yang menghantuinya sejak tadi

Tangis yang sudah ia keluarkan kini menjadi-jadi, Tuan dan Nyonya Jung yang mengerti siapa yang Yong hwa bicarakan hanya bisa menghela nafas dan mencoba menenangkan putranya.

"Yong semua akan baik-baik saja kau harus kuat dan harus terus berada disampingnya ne" Ucap Nyonya Jung dan memeluk Yong Hwa yang sudah terduduk dilantai

"Yong kau kuat maka berilah kekuatan juga padanya" Ucap Tuan Jung dan mengelus pucuk kepala Yong Hwa.

Yong Hwa adalah anak tunggal dari Nyonya dan Tuan Jung, ia terbilang anak yang cerdas dan penyayang, bahkan Yong Hwa terlihat manja jika sudah berhadapan dengan kedua orang tuanya mengalahkan kemanjaan Hyukkie, namun semenjak kejadian ia kehilangan anjing kesayangannya, ia menjadi brutal dan dingin bahkan sikapnya menjadi arogan dan semaunya, terkadang ia mencoba membuat masalah untuk melarikan rasa kekecewaan dan kesedihannya.

Setelah kejadian Poppy meninggal kedua orang tua Yong Hwa selalu pergi  untuk urusan bisnis, disinilah kekecewaan Yong hwa bertambah dan menjadikannya sosok yang arogan dingin dan tak terkendali, bahkan setelah kejadian itu Yong Hwa tak pernah berbicara dengan kedua orang tuanya.
Dan kali pertama Yong Hwa berbica kepada kedua orang tuanya saat ia kalah pertandingan basket oleh Shin Hye dan saat Shin hye memasuki hari-harinya, Yong Hwa menjadi dekat lagi dengan orang tuanya, tiada hari tanpa membicarakan Shin Hye, bahkan Yong hwa sering merengek kepada kedua orang tuanya untuk melamar Shin Hye saat itu juga.

"Yong kau kuat ne" Ucap Nyonya Jung dan memapah tubuh Yong Hwa kedalam kamarnya

"Kau mandilah dan tidur jangan sampai kau sakit" Ucap Nyonya Jung dan keluar dari kamar Yong Hwa.

Yong Hwa yang sudah berada diatas kasurnya hanya bisa menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong.

"Jika kau mencintainya berhentilah menuntutnya untuk membalas cintamu Yong karna itu akan membuatnya semakin terluka" Woo Bin

Kalimat itu yang terus terngiang dari kepala Yong Hwa

Pertemuannya dengan Shin Hye adalah takdir yang tak dapat ia hindari, dan rasa yang menjalar dihatinya juga atas kehendak Tuhan jadi apa yang harus Ia lakukan jika Tuhan memberikan kenyataan pahit ini ? Kenyataan yang bahkan Ia tak mampu menerimanya, bukan karna ia tak bisa menerimanya dengan kondisi Shin Hye, tapi satu hal yang ia takutkan yaitu KEHILANGAN.

"Tuhan jika ini semua rencanamu maka biarkanlah aku tetap mencintainya, dari dasar hatiku yang terdalam sungguh aku sangat mencintainya tak ada wanita lain hanya dia PARK SHIN HYE" Ucap Yong Hwa

Disatu sisi terlihat Shin Hye yang masih betah dengan tidurnya, memejamkan mata dengan erat tanpa ada niat untuk membukanya, mungkinkah ditempat lain ia sedang mencari jalan keluar atau malah ia akan tetap tinggal disana, tak ada yang tahu hanya Tuhan yang dapat memberikan mukjizatnya.


"Aku ingin membuat semua orang yang menyayangiku bahagia oppa, sebelum pada akhirnya aku pergi dan meninggalkan mereka semua, tapi satu hal yang harus aku lakukan membuat mereka bahagia dan tersenyum saat aku pergi" Shin Hye

Suara itu serasa bergema diruangan Shin Hye, lily putih yang dibawa Woo Bin perlahan bergerak terkena hembusan angin dan mulai gugur satu persatu.

Detak jantung Shin Hye melemah, bunyi nyaring terdengar menandakan kondisi pasien yang kritis, para dokter berdatangan untuk mengecek keadaan Shin Hye.

Taecyeon berlari menuju ruangan shin Hye dengan panik

"Usia-nim pasien mengalami keadaan kritis, denyut nadinya melemah detak jantungnya perlahan menurun tekanan oksigen juga melemah" lapor seorang suster pada Taecyeon

"Cepat lakukan persiapan, kita tidak bisa menggunakan alat perangsang jantung karna itu dapat membahayakan pasien yang memiliki penyakit ini, kita bisa memberikan pompa jantung secara manual, siapkan alat medis lain dan siapkan ruang bedah jika memungkinkan kita melakukan oprasi hari ini, hubungi rumah sakit di seoul bahkan rumah sakit lain yang bekerja sama dengan kita tanyakan apa ada donor jantung dirumah sakit mereka sekarang" Ucap Taecyeon tegas dan dilaksanakan dengan gesit oleh suster tadi.

Keadaan diruang Shin Hye sangat mencekam, semua keluarga menanti dengan derai air mata Nyonya Park dan Eunjung sudah menangis histeris tak terkecuali Tuan Park matanya sudah memerah dan menahan amarah dan kesedihan akan nasip putrinya.

***

Yong Hwa yang masih memandang langit-langit kamar tak bisa tertidur perasaannya tak tenang seperti kegelisahan yang teramat sangat mengusik hatinya.

**bogopha bogophaseo....

Bunyi dering ponsel Yong Hwa membuatnya kaget, dengan malas ia mengambil ponselnya dan melihat nama yang terpampang diponselnya

WOO BIN

"Yeobosseo?" Tanya Yong Hwa

"Cepatlah kerumah sakit Shin Hye kritis" Ucap Woo Bin dengan nada bergetar

"Yya kau jangan bercanda ini sudah malam eoh!!" ucap Yong hwa tak percaya

"Yong jika kau tak ingin menyesal cepatlah kemari, Shin Hye sedang meregang nyawa saat ini" Ucap Woo Bin lagi dengan penuh penekanan.

Yong hwa yang bagai dihantam batu masih mencoba mencerna kata-kata Woo Bin, air mata menetes lagi, ia keluar kamar dengan tergesa-gesa dan mengambil kunci mobil

"Yong kau mau kemana malam-malam seperti ini" Ucap Nyonya Jung

"Aku harus kerumah sakit eomma, Shin Hye.. Shin Hye kritis" Ucap Yong Hwa dengan mata kosong dan penuh ketakutan.

"Eomma ikut kita pergi sama-sama ne" Ucap Nyonya Jung yang takut dengan kondisi Yong Hwa yang kalap

"Yeobo mari kita pergi sekarang" Ucap Nyonya Jung

Yong Hwa dan keluarganya pergi kerumah sakit, selama perjalanan Yong Hwa hanya bisa memandang kosong jalanan dan terus berdoa dalam hati untuk kesembuhan Shin Hye.

"Tuhan setidaknya beri aku satu kesempatan untuk membuatnya bahagia" Yong Hwa

***

Yong Hwa dan keluarganya berlari menuju ruangan Shin Hye dengan cepat, saat mereka sampai, merreka mendapati semua keluarga Shin Hye dan Woo Bin yang terduduk lemas dengan air mata yang masih membasahi pipi mereka. Eunjung dan Nyonya Park saling mendekap mencoba memberikan kekuatan untuk masing-masing.

"Woo Bin-ah" panggil Yong Hwa yang ditanggapi dngan tatapan datar oleh Woo Bin

"Shin hye?" tanya Yong Hwa dan ditanggapi dengan gelengan kepala ya hanya gelengan kepala.

Pintu ruangan Shin Hye terbuka, Taecyeon keluar dengan tatapan sendu dan pasrah. Eunjung yang melihat Taecyeon mencoba mencari tahu keadaan Shin Hye

"Yeon-ah bagai mana dengan Shinjie" Tanya Eunjung antusias

"Kau harus sabar ne" Ucap Taecyeon yang membuat semua orang hanya bisa membelalakan matanya

"Kau bohong eoh, dia akan sembuh bukan?" Tanya Eunjung histeris air matanya keluar dan tak terbendung lagi

"Mian kami sudah melakukan semampu kami Jungi-ah" Ucap taecyeon dan memeluk Eunjung mencoba menenangkan gadisnya itu

"Kau bohong... kau bohongg Shin Hye akan sembuh kau bohong Yeon-ah aku membencimu sungguh aku membencimu" Teriak Eunjung]

"Mianhae" Ucap Taecyeon lemah dan terus memeluk Eunjung

Nyonya Park yang sudah menangis akhirnya tumbang dan pingsan tak lama dari Nyonya Park Eunjungpun roboh kedua wanita itu dibawa keruang UGD untuk mendapat pertolongan.


Jika kau pergi kenapa kau tak memberi salam perpisahan terlebih dahulu Shinjie-ah kau sangat kejam seperti oppamu - Woo Bin


Tak adakah kesempatan untukku membuatmu bahagia, bagaimana bisa aku menjalani hariku tanpamu, tanpa cintamu Shin Hye-ah saranghae nomu saranghae jebal gajima- Yong Hwa

Saat aku pergi nanti aku ingin semua orang tersenyum merelakanku oppa - Shin Hye


Cinta yang begitu besar aku rasakan, kebahagiaan akan aku dapati tapi apakah aku mampu meninggalkan orang-orang yang sangat aku sayangi itu ? bagaimana bisa aku meninggalkan mereka tanpa ucapan perpisahan, aku sangat mencintai kalian.. Yong Hwa-ya saranghae - Park Shin Hye



***



Hai aku kembali dan ini terusannya, gimana gimana? gak jelas ya haha maaf ya readers banyak typo dan cerita agak ngawur, yah namanya juga amatiran tapi semoga banyak yang terhibur

gomawoo see you next time...




Kamis, 25 Juni 2015

Kepercayaan dan Kekecewaan ???



Kau tahu ketika sebuah kepercayaan yang terlalu besar kau berikan pada seseorang membuatmu mudah untuk tersakiti dan merasa kecewa ??

Saat kau mempercayai seorang maka dengan sepenuh hati kau membiarkan orang itu melakukan sesuatu padamu, haii ini bukan apa yang kamu fikir, bukan seperti itu.

Sesuatu terhadap mu bukan berati hal yang saru, tapi disini sesuatu padamu adalah sesuatu dimana dia berhak membuatmu tersenyum menangis dan merasakan kecewa dan bahagia.

Pernahkah kamu berfikir dimana kekecewaan itu terjadi karena kau terlampau besar mempercayainya, bahkan satu kalimat yang dilontarkan dapat membuatmu hancur dan merasakan kesedihan ?

Haii ini bukan aku saja yang merasakannya bukan?
Bahkan saat kau amat mempercayai sahabatmu temanmu bahkan kekasihmu sendiri, mereka harusnya juga memperlakukan hal yang sama padamu bukan?

Tapi bagaimana jika yang kau terima malah sesuatu yang diluar perkiraanmu, seperti mereka tak mempercayaimu sepenuhnya bahkan terkadang membuat argument yang bahkan kamu sendiri tak pernah tahu apa yang mereka ungkapkan.

Sakit kah? kecewa ? marah ?
Jelas itu yang akan kau rasakan bukan?
Tapi sadarkah kamu bahwa sebenarnya semua terletak pada kealahanmu sendii /
Kesalahan ? Apa salahku ? mempercayai mereka apa kesalahanku ?
Bukannkah kita menjadi manusia harus saling percaya ?
Ya benar menjadi manusia kita harus mempunyai rasa percaya kepada orang lain.

lalu dari mana aku salah ?
Ohh ayolah tulisan apa ini yang menyalahkan dirinya sendiri karena ketidak percayaan orang lain bahkan kita percaya pada orang itu.

Masih belum sadar apa kesalahanmu ?
haha ya aku tak berniat membuat kalian bingung dengan tulisanku ini.

Baiklah ,... baiklah..

Kesalahan yang aku maksud disini adalah..

Kau terlalu besar mempercayainya ? tapi apa kau pernah berfikir seberapa besar kau mempercayai Tuhanmu ?

Bukankah terkadang kau terlalu mempercayai manusia terlebih besar dibanding kau mempercayai Tuhanmu?


Dan hal yang paling sering terjadi kau mempercayai orang lain dengan besar dengan memintta imbalan..

Whattt imbalan/ aku ga pernah tuh minta dibeliin ini itu mnta ini itu..

Ckck hello yang dimaksud imbalan bukan itu aja kali.

Terkadang kita meminta orang itu untuk membalas rasa kepercayaan kita dengan rasa kepercayaan.
betul tidak?

Hai tapi itu harga yang pantas untuk mendapatkan kepercayaan dari kita, masa kita percaya tapi dia gak gimana sih?

Nah kebukti bukan kalo kita mengharapkan imbalan ?

Kawan percayalah ketika kita mempercayai seseorang kita harus bersiapmerasakan kekecewaan kemarahan kesedihan kebahagiaan juga.

Kenapa kita harus merasakan kesedihan?

Karena terkadang orang yang kita percaya tak bisa bersikap seperti kita yang percaya padanya akan ada dimana saatnya ia melukai hati kita dengan rasa ketidakpercayaannya pada kita, kita yang terlanjur sangat mempercayainya pasti akan merasa sedih akan tuduhan yang bahkan tak pernah kita perbuat.

Jadi lebih baik kau mempercayai seseorang sewajarnya dan tanpa meminta imbalan ia akan percaya kepada kita sebesar kita percaya padanya, biarkan waktu yang membuatnya percaya sama seperti kita mempercayainya.

Tapi alangkah lebih baiknya kita memberikan kepercayaan terbesar kita kepada Tuhan kita sendiri tanpa mengeluh dengan apa yang Tuhan kita rencanakan untuk kita.


Baiklah sekian cuap cuap ini, sebenarnya ini cuma tulisan iseng yang bahkan aku sendiri gak tau apa yang lagi aku bahas, terlihat abstrud / ya pastinya haha

Mohon maaf jika ada kesalahan ini bukan untuk menyindir siapa" tapi lebih tepatnya untuk mensugest otak saya sendiri haha terimakasih terimakasih...


Selasa, 23 Juni 2015

Don't Love Me !! (Part 3)



Don’t Love Me !! (Part 3)

Author:
-Zaharah
Main Cast:
-Park Shin Hye
-Jung Yong Hwa
-Kim Woo Bin
Genre:
Sad Romance
Blogger:
zaharaharifin.blogger.com

Nama pemain autor gunakan hanya untuk keperluan cerita dan tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata, cerita ini hanya fiktif belaka dan murni pemikiran autor tidak ada plagiat dari manapun. Mohon komentar dan kritiknya terimakasih, selamat membaca readers.

*****************************************************************************

Ketika cinta itu tumbuh lagi mungkinkah aku sanggup untuk mengatakan perpisahan? Sanggupkah aku memintamu untuk tak mencintaiku? Don’t Love me !! –Shin Hye 


***

Shin Hye yang terus menatap lurus kearah mainan yang berada ditaman seolah melihat bayangan ketiga anak kecil yan sedang bermain

“Eonni Oppa” Ucap anak kecil yang sedikit gemuk dan chubby  yang ternyata itu Shin Hye

“Yya Shinjie-ah kau lambat sekali” Ucap Seorang perempuan kecil sekitar berusia 8 tahun

“Eonni apa oppa akan meninggalkan kita?” Ucap Shin Hye

“Annio uri Shinjie-ah” Ucap perempuan itu yang tak lain adalah Eunjung

“Eunjung Eonni saranghae” Ucap Shin Hye dan mengecup pipi Eunjung

“Yya kalian sangat membuatku iri eoh” Ucap seorang namja yang tak lain adalah Shin Woo

“Oppaaa” Panggil Shin Hye dan berlari kearah Shin Woo

“Omo  uri Shinjie yeppo” Ucap Shin Woo dan mengecup pipi Shin Hye

“Shin Woo-ah bisakah kita berbicara?” Ucap Eunjung

“Waeyo?” Tanya Shin Woo dan terus bermain dengan Shin Hye

“Bisakah kau menjaga Shinjie untukku ?”

Shin Woo yang mendengar kalimat Eunjung menghentikan permainanya dan menatap Eunjung bingung

“Shinjie-ah kau bermain sendiri dahulu ne, oppa dan eonni harus berbicara” Ucap shin Woo lembut kearah Shinjie dan bergegas berdiri dan menuju Eunjung

“Apa maksudmu jungie-ah?” Tanya Shin Woo

“Oppa kau tahu aku dan Shinjie dibesarkan dipanti ini dan kau pun tahu aku dan Shinjie tak bisa terus berada disini” Ucap Eunjung dan mulai menitihkan air mata

“Lalu kenapa kau ingin menitipkan Shinjie padaku eoh?” Bentak Shin Woo

“Oppa aku tak mungkin terus berlari dan pindah panti terus menerus oppa” Ucap Eunjung

“lalu kau akan kemana?” Ucap Shin Woo menahan geram

“Oppa jagalah Shinjie seperti kau menjaga kami disini, aku akan pergi dari korea agar mereka takkan menemukan aku dan Shinjie” Ucap Eunjung memohon

“Tapii..” ucap Shin Woo dipotong Eunjung

“Oppa tak ada waktu untuk berfikir, kau harus menjaga Shinjie, aku mohon ubah namanya menjadi Shin Hye oppa” Ucap Eunjung

“Lalu bagaimana denganmu?” Tanya Shin Woo

“Aku akan ikut dengan orang tua asuhku oppa mereka akan melindungiku, meski aku tahu mereka akan membuangku kelak, tapi aku mohon oppa lindungi Shinjie” ucap Eunjung memohon

“Huffh, baiklah aku akan menjaganya” pasrah shin Woo

“Gomawo oppa aku sangat berharap padamu” ucap Eunjung dan memeluk Shin Woo 

“Jaga dirimu ne, kau harus kembali kelak” Ucap Shin Woo dan membalas pelukan Eunjung

“Pasti oppa pasti aku akan kembali” Ucap Eunjung dan tersenyum manis kearah Shin Woo

“Shinjie-ah” Ucap Eunjung yang melihat Shin Hye menatap mereka

“Eonni, oppa” Ucap Shin Hye dan menghampiri mereka

“Eonni kenapa menangis?” Tanya Shin Hye polos

“Annio, Shinjie tidak boleh nakal harus menyayangi dan menuruti apapun kata oppa mu ne?” Pesan Eunjung

“Eonni gajima” Ucap Shin Hye seketika yang mampu membuat air mata Eunjung dan Shin Woo jatuh

Ya meskipun Shin Hye masih terbilang kecil tapi ia memiliki IQ yang tinggi dan mampu mencerna setiap kejadian dan ucapan yang dilontarkan oleh orang-orang.

“Eonni akan kembali kau jangan nakal ne” Ucap  Eunjung dan memeluk erat Shin Hye

“Eonni gajima, jebal gajima” Ucap Shin Hye dan menangis keras

Eunjung melepaskan pelukannya dan mengecup pipi Shin Hye dan kemudian pergi meninggalkannya dengan Shin Woo

“Oppa jebal jaga Shinjie seperti kau menjaga ku” Ucap Eunjung dan mengecup Singkat pipi Shin Woo

“Eooooonnniiii gaaajiiimaaaa” Teriak Shin Hye dan terus menangis.

Terlihat Shin Hye yang telah tertidur dikamarnya menangis dalam tidurnya, keringat dingin membanjiri tubuhnya, rintihan isakan tangis terdengar dari bibir mungilnya

“Eonni, Eunjung eonni gajima gajiiimaaa, jebal gajimmmaaaa” Teriak Shin Hye dan terbangun dari tidurnya

Nyonya dan Tuan Park yang mendengar teriakan Shin Hye berlari kekamar Shiin Hye dan mendapati putrinya sedang menangis dan memeluk kakinya, Entah apa yang dirasakan Nyonya dan Tuan Park saat ini sedih takut iba bercampur menjadi satu.

Nyonya Park dan Tuan Park mulai memeluk Shin Hye berharap dapat memberikan kekuatan untuk putrinya ini.

“Shinjie-ah waegeurae?” Tanya Tuan Park lembut

“Appa Eomma, Eonni..” Ucap Shin Hye dalam tangisnya

Nyonya dan Tuan Park yang tahu dengan kondisi Shin Hye saat ini setelah ia menyebut kata Eonni, kata yang akan membuat Shin Hye dan Shin Woo menangis seketika.
Ya mereka mengetahui benar apa yang terjadi dengan Shin Hye Shin Woo dan Eunjung, bagaimana Eunjung memohon kepada Nyonya dan Tuan Park agar mereka mengadopsi Shin hye dan menyelamatkan hidup Shin Hye.

“Tenanglah uri Shinjie kami akan selalu melindungimu” Ucap Tuan Park yang dapat menenangkan Shin Hye

Shin Hye Pov

Eomma Appa mianhae, mianhae aku terus mengingat kejadian itu, mianhae terus membuat kalian khawatir mianhae Eomma Appa. Gomawo telah membuat hidupku berharga hingga saat ini, terimakasih karena kalianlah aku masih bisa tersenyum, gomawo kalian sudah memberikan kasih sayang yang tak pernah aku dapati, Gomawo….

Shin Hye Pov End

***

Shiin Hye sudah datang kesekolah pagi-pagi, ia sudah mengenakan baju olahraga dan siap berada dilapangan basket. Dengan sedikit pemanasan dan senyum ceria mampu membuat murid-murid Namja mengaguminya.

“AAAhhh sudah lama aku tak melakukan ini” ucap shin Hye dan berlari mengitari lapangan basket

Shin Hye Pov

Aku berlari seakan kenangan itu terus mengejarku, kenangan dimana ada aku Eunjung eonni Shin Woo oppa, mimpi malam kemarin terus mengingatkanku dan memberiku kenangan yang ingin aku lupakan, kenangan dimana Eunjung Eonni berjanji akan pulang dan bertemu dengan kami lagi, Eonni kau dimana? Bahagiakah kau dengan hidupmu sekarang? Bogoshippo Eonni

Shin Hye Pov End

***

Prok prokk

Bunyi tepuk tangan membuat Shin Hye berhenti berlari

“Daebak, kau ternyata tidak kabur  Nona Park Shin Hye” Ucap Yong Hwa meremehkan

“Hah hanya menghadapimu tak akan membuat seorang Shin Hye takut” Ucap Shin Hye bangga

Murid-murid yang tahu jika hari ini adalah hari bersejarah karena seorang anak baru mampu membuat Yong Hwa turun kelapangan untuk bertanding, sungguh hal yang amat fenomenal.

Jung Yong Hwa yang selalu terlihat keren dan bersikap dingin mampu terprofokasi oleh seorang yeoja.

“Daebakkk” Ucap semua murid yang melihat Yong Hwa dan Shin Hye dilapangan

“Ingat pertaruhan kita Nona park” Ucap Yong Hwa

“Tak akan aku lupakan dan kau perlu perlindungan teman-temanmu saat kau kalah dariku Tuan Jung” Ucap shin Hye meremehkan

“Yya  park  Shin Hye” Panggil Woo Bin dan mendekati Shin Hye

“Op..oppa” ucap Shin hye dan berusaha menghindar dari Woo Bin

Sebelum Shin Hye mampu menghindari  Woo Bin dengan cepat menarik tangan Shin hye dan merangkul pinggang Shin hye dengan erat

“Oppa neo micheosseo?” teriak Shin Hye

“KYYYYYYAAAAAAAAAAAAAAA” Teriak murid yeoja yang histeris melihat Woo Bin memeluk Shin Hye

“Kau harus mendapatkan hukuman atas perbuatanmu kemarin” Ucap Woo Bin dan melepas pelukannya kepada Shin Hye

“Oppa mian” Ucap Shin Hye seraya mengeluarkan jurus aegyo nya

“ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE” Teriak murid namja yang melihat kecantikan Shin Hye

Yong hwa yang melihat kedekatan itu terasa sakit didadanya dan mengepalkan tangannya dengan kuat

“Yya kau  ingin bermesraan atau bertanding denganku Nona Park” Ucap Yong Hwa dan menarik Shin Hye menjauh dari Woo Bin

“Yya lepaskan” Ucap Shin Hye dan melepaskan tangan Yong Hwa

“Jika kau kalah kau harus menjadi budakku dan jika aku kalah aku yang akan menjadi budakmu” Ucap Yong hwa yang membuat Shin Hye membesarkan matanya

“Yya tidak ada perjanjiannya” ucap shin Hye

“Tapi sekarang ada” Ucap Yong Ha santai.

“Haisshh” dumel Shin Hye

“Mwo? Yong apakah itu tidak keterlaluan eoh?” Tanya Woo Bin yang tak terima

“Wae? Kau berfikir Shin Hye akan kalah dariku Woo Bin-ah?” Ejek Yong Hwa

“Yya oppa kau berfikir aku akan kalah eoh?”  tanya Shin Hye kesal

“Annio Shinjie-ah hanya saja aku fikir pertaruhan itu tidak adil untukmu” Jelas Woo Bin dan mengelus pucuk rambut Shin Hye

“Gomawo Oppa” Ucap Shin Hye dan tersenyum lembut kearah Woo Bin

“Haaa uri Shinjie yeppooo” Ucap Woo Bin gemas dan memeluk Shin Hye lagi lebih errat

“YYAA KALIAN HAISSH JINJA” Ucap Yong Hwa kesal

***

Pertandingan dimulai, pertandingan yang awalnya semua murid memastikan Yong Hwa yang akan menang dan lebih unggul ternyata dikejutkan dengan permainan Shin Hye yang sangat gesit dan lincah seperti pemain profesional.

 Sungguh tak terkira Park shin Hye yang seorang yeoja mampu mengimbangi permainan Yong Hwa bahkan mampu membuat Yong Hwa mengeluarkan semua kemampuannnya. Selisih poin tak terlalu jauh kini Shin Hye yang terpaut dua poin dari Yong Hwa namun menit berikutnya Yong Hwa yang terpaut 2 poin dari Shin Hye.

Permainan terus berjalan tanpa ada yang mau mengalah sedikitpun, nilai keduanya sama sampai 5 detik terakhir Shin Hye melempar bola kearah keranjang semua mata menantikan apakah masuk atau tidak, Semua murid berharap Yong Hwa menang karena bisa melihat Shin Hye menjadi budak Yong Hwa namun tak dipungkiri sebagian ada yang berharap Shin Hye yang menang agar Yong Hwa merasakan malu.

Bola terus mendekati jarring dan apa yang terjadi

“KKKYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Teriak semua Murid

***

Shin Hye berjalan diikuti Yong Hwa yang membawakan semua barang shin Hye

Yya benar sekali, pertandingan itu dimenangkan Shin Hye dengan selisih yang tak jauh.
Yong Hwa yang merasa malu karena kalah dari seorang yeoja hanya bisa pasrah dan menerima hukuman yang ia lontarkan sendiri.

Pantang baginya untuk menarik semua kata-katanya

Shin hye dan Yong Hwa memasuki kelas bersamaan dan mendapat tatapan kagum dari seisi kelas

“Daebak, Shin Hye benar-benar luar biasa” Ucap Krystal

“Ya tentu dia bisa mengalahkan Yong Hwa, dia adalah kapten dari tim basket putri busan yang tahun lalu bisa memenangkan kejuaraan internasional di Jepang” Ucap Ji Woon tanpa menolehkan pandangannya  kearah shin Hye

“Mwooo??” pekik Yong Hwa

Shin Hye yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sinis kearah yong Hwa

“Mati kau Jung Yong Hwa” Ucap Jung Shin yang langsung mendapatkan tatapan maut Yong Hwa

“Kau curang Shin Hye-ah, kau tak pernah bilang kalau kau kapten dari tim basket putri” Ucap Yong Hwa

“Pentingkah buatku memberitahumu? Aku tak pernah meminta kau untuk bertanding, bukankah kau yang ingin bertanding denganku ?” tanya Shin Hye seketika dan mampu membuat Yong Hwa terdiam.

Woo Bin yang sudah melihat Shin Hye dan Yong Hwa dari tadi dipinggir pintu masuk dan mendekati Shin Hye

“Uri Shinjie daebak” Ucap Woo Bin mengagetkan semuanya

“Yay Oppa kenapa kau disini eoh?” tanya Shin Hye yang heran dengan kedatangan Woo Bin yang tiba-tiba

“Wae kau tak suka melihat oppa eoh?” Tanya Woo Bin

“Annio, aku tidak suka karena kau amat menggangguku oppa” Ucap Shin Hye sinis

“Aiggoo kau lucu sekali eoh” Ucap Woo Bin dan mencubit pipi Shin Hye gemas

“Appoo” Ucap Shin Hye

Yong Hwa yang melihat kedekatan Woo Bin dan Shin Hye benar-benar marah Yong Hwa mulai mengepalkan tangannya ingin rasanya memukul namja yang berani menyentuh Shin Hye

“Lepaskan dia Woo Bin-Ssi” Ucap Yong Hwa yang tak tahan dengan kedekatan mereka

“Wae?” Ucap Woo Bin yang tak mengerti

Shin Hye yang bingung hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Oppa kembalilah kekelasmu sebentar lagi jam pertama dimuai” usir Shin Hye pada Woo Bin

“Geurae tapi besok aku akan memberi kejutan untukmu” Ucap Woo Bin dan mengelus pucuk kepala Shin Hye

“YYA neo!!” Ucap ShinHye yang kesal dengan perlakuan Woo Bin

“Sampai bertemu nanti uri Shinjie” Ucap Woo Bin dan bergegas pergi dari kelas itu.

Yong Hwa yang sudah duduk disebelah Shin Hye melipat tangannya ke dadanya

“Jangan pernah kau dekat dengan namja  lain disini” Ucap Yong Hwa pada Shin Hye
Shin Hye yang tidak paham dengan perkataan Yong Hwa hanya bisa menatap mukanya dengan bingung

“Kau bilang apa ? aku tak mengerti” Ucap Shin Hye

“Kau hanya milikku” Ucap Yong Hwa seraya menatap mata Shin Hye dan tersenyum manis 


***
Pelajaran telah dimulai, Shin Hye yang masih memikirkan ucapan Yong Hwa hanya bisa bengong dan sesekali mencoret-coret bukunya seakan ia asik dengan dunianya sendri, sesekali Shin Hye melirik kearah Yong Hwa.

Shin Hye Pov

Apa tadi dia bilang aku miliknya? Apa artinya itu mungkinkah…?? Tanyaku dalam hati, ku gelengkan kepalaku mencoba menepis sebuah fikiran yang terlintas dikepalaku.
Perasaan bahagia ini mendengar kata-katanya tapi ada juga kekhawatiran serta ketakutan, oh Tuhan jangan biarkan tembok yang aku pasang runtuh Tuhan, jangan biarkan siapapun memasuki hatiku lagi Tuhan.

Yong jebal biarkan jika memang aku mulai menyukaimu akan aku pendam rasa itu sendiri tapi aku mohon Yong jangan pernah berusaha memilikiku bahkan aku akan dengan jelas berkata jangan cintai aku karena aku tak ingin kau terluka. Jebal Don’t Love Me !!

Shin Hye Pov End

***

Jam pelajaran telah usai dan sebagian murid sudah berlari keluar meninggalkan sekolah, sungguh hari yang melelahkan untuk Shin Hye.

“Kajja kita pulang” Ucap Yong Hwa dan menarik tangan Shin Hye

“Mmm Yong sebenarnya itu mm” Ucap Shin hye bingung

“Wae?” Tanya Yong Hwa

“Mm kau tak perlu mengantarku karena aku akan pulang sendiri” Ucap Shin Hye

“Aku akan mengantarmu kemanapun” Ucap Yong hwa

“Ann..andwee” Ucap Shin Hye melarang

“Tanpa protes kau tidak boleh pergi sendiri banyak orang jahat diluar untuk anak kecil sepertimu” Ucap Yong Hwa dan menarik tangan Shin Hye

“Mwo?? Siapa yang kau bilang anak kecil eoh?” Tanya Shin Hye sedikit marah dan memberontak 

Yong hwa seketika memberhentikan jalannya dan membalikkan badannya kearah Shin Hye

“Kau tak tahu eoh? Kau itu yang terlihat seperti anak bayi yang kehilangan induknya” Ucap yong hwa meledek

“HAISH NAPPEUN!!” Ucap Shin Hye dan memukul keras lengan Yong Hwa

“Appo..” Rintih Yong Hwa dan mulai menarik tangan Shin Hye terus

“YAAA JUNG YONG HWA!!” Protes Shin Hye tak didengarkan sma sekali oleh Yong Hwa.

Shin Hye dan Yong Hwa terus berjalan melewati setiap ruang kelas dan murid-murid yang senantiasa melihat mereka bak Pangeran dan Putri.

***

Shin Hye dan Yong Hwa sudah berada didalam mobil, Yong hwa yang melihat Shin Hye hanya diam dan tidak memakai sabuk pengamannya berinisiatif memakaikan sabuk pengaman ke badan Shin Hye agar iya aman.

Yong Hwa yang mengenakan Sabuk pengaman dibadan Shin Hye, jarak mereka sangat dekat.

Yong Hwa yang menyadari itu menatap Shin Hye dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
“Yong..” Panggil Shin Hye


Yong Hwa Pov

Aku memasangkan sabuk untuknya aku tak menyangka akan setakut ini, tapi entah mengapa aku ingin sekali menatap matanya melihat semua yang ada diwajahnya, aku melihat Shin Hye menatapku.

Haaaaa selalu seperti ini dan seperti ini, setiap kali aku menatap matanya setiap kali aku didekatnya selalu saja hati ini berdegup kencang, mungkinkah ini yang dirasakan Hyukkie saat bersama Krystal.

“Yong..” tiba-tiba ia memanggilku.

Mungkinkah dia merasakan degup jantungku ? atau mungkinkah ia akan memintaku untuk menciumnya??

Kenapa tatapannya dan suaranya sangat menggoda, aargghh Park Shin Hye kau membuatku gila

Yong Hwa Pov End

***

“Yong..” Ucap shin Hye sekali lagi

“Hmm” Jawab Yong Hwa tetap menatap Shin Hye

“Yong apa yang kau lakukan eoh?” Tanya Shin Hye

“Shin Hye-ah?” Ucap Yong Hwa

“Wae?” Ucap Shin Hye sedikit takut dengan tatapan Yong Hwa

“Kau sungguh terlihat sangat ..” Ucap Yong Hwa menggantung dan mendekatkan wajahnya ke wajah Shin Hye

“Yo..Yong kau mau apa?”

“Shin Hye-ah kau benar-benar sangatt terlihat gendut” Ucap yong hwa dengan ekspresi datarnya dan menjauhkan dirinya dari Shin Hye

“YYA KAU MAU MATI EOH?” bentak Shin Hye

“Hahaha kau terlihat lucu saat kesal Shin-ah” Ucap Yong Hwa

“Neo jeongmal nappeun” Ucap Shin Hye dan mempaut bibirnya namun seketika senyum tipis mengembang di bibirnya.

Yong Hwa melajukan mobilnya menuju arah yang Shin Hye minta, sesekali Yong Hwa melirik Shin Hye dan begitu juga dengan Shi Hye.

***

Perjalanan yang mereka tempuh lumayan jauh dari tempat mereka bersekolah.
Shin Hye yang masih setia memandangi luar jendela terus memberikan arah kepada Yong Hwa.

Dan tibalah mereka ditempat penyimpanan abu, Yong Hwa yang bingung kenapa Shin Hye pergi kesini hanya bias mengikuti kemanapun langkah kaki Shin Hye hingga Shin Hye berhenti berjalan dan melihat sosok namja yang mereka kenal.


“Oppa” ucap Shin Hye lirih namun mampu didengar namja itu

“Shinjie-ah” Panggil namja itu yang tak lain Woo Bin

“Kau ikut kemari Yong” Ucap Woo Bin sinis

“Wae ? aku hanya mengantarnya” Jawab Yong Hwa datar

“Ck alasan bukan kau bermaksud memonopoli Shin Hye?” Ucap Woo Bin telak kearah Yong Hwa

Yong Hwa yang merasa kalah jika berdebat dengan Woo Bin hanya mengangkat bahunya acuh dan mendekat kearah Shin Hye yang sedang berbicara dengan abu Shin Woo

“Oppa kau tahu betapa kau sangat jahat padaku? Bahkan aku belum mengatakannya padamu isi hatiku yang sebenarnya, betapa aku sangat mencintaimu oppa, hanya kau yang ada dihatiku oppa. Kau pelindungku kau yang selalu menghangatkanku selalu mejagaku, oppa hiks hiks kenapa kau pergi secepat ini kenapa kau tak mengajakku oppa?” Ucap Shin Hye parau

Woo Bin dan Yong Hwa hanya bias melihat dengan iba Shin Hye yang menangis dan terlihat sekali sisi lemahnya.

“Oppa apa kau tahu semalam aku bermimpi mengenai eonni lagi oppa, oppa apa eonni akan kembali ? oppa apa aku bias melihat eonni sebelum aku menyusulmu oppa?” Ucap Shin Hye dengan linangan air mata yang terus membasahi pipinya
Woo Bin yang sudah mengerti kondisi Shin Hye yang sebenarnya hanya bias memeluknya mencoba memberi  kekuatan.

 Yong Hwa hanya diam mencoba mencerna semua ucapan Shin Hye dan mencoba melihat sisi lemah Shin Hye, yeoja yang terlihat selalu ceria menyimpan kenangan yang pahit.

***

Mereka bertiga sudah berada dikedai tidak jauh dari tempat abu Shin Woo. Shin Hye yang sudah berhenti menangis sedang asik melahap ice cream vanillanya dan memegang satu balon berbentuk hati yang Woo Bin belikan.

“Ckck bukankah aku benar menyebutmu bayi” Ucap Yong Hwa seketika karena gemas melihat tingkah Shin Hye

“makanlah yang banyak Shinjie jika itu membuatmu tenang, atau perlu oppa belikan balon lebih banyak?” Tanya Woo Bin dan memandang Shin He dengan penuh kasih sayang

“Annio oppa ini sudah cukup kau akan membuatku gendut” Ucap Shin Hye manja

“Cih menyebalkan wajahmu itu” Ucap Yong Hwa yang melihat Shin Hye bersikap manja pada Woo Bin

“Kau selalu mencibir ya ? pantas mukamu terlihat seperti ajhussi “ Ucap Shin Hye dan membuat tawa Woo Bin pecah

“Neo!!” bentak Yong Hwa dan  berdiri

“kau pulanglah dengan Woo Bin aku lelah” Ucap Yong Hwa pada Shin Hye dan pergi meninggalkan Shin Hye

“Tapi Yong..” Ucap Shin hye terpotong karena Woo Bin menghentikannya

“tak apa oppa akan mengantarkanmu pulang” Ucap Woo Bin lembut

“Tapi oppa tasku ada dimobilnya” Ucap Shin Hye sedih

“Taka pa besok pasti Yong Hwa membawanya” Bujuk Woo Bin dan dianggukan oleh Shin Hye.

***

Pagi hari Shin Hye berangkat diantar supir, Shin Hye terus memainkan ponselnya dan tak memperhatikan jalanan seperti biasanya.

“Non kita sudah sampai” Ucap sopir Shin Hye

“Ahh maaf ajhussi” Ucap Shin Hye yang dibalas senyuman oleh Choi ajhussi

“ajhussi tak perlu menjemputku nanti aku pulang bersama Woo Bin oppa eomma yang memintanya” Ucap Shin Hye sebelum turun dari mobil yang dijawab anggukan oleh Choi Ajhussi.

“Kau ini pelit sekali ucapan” canda Shin Hye dan berlalu dari mobil itu.

Shin Hye yang memasuki gerbang sekolah sudah melihat Yong Hwa bediri tak jauh dari gerbang dan menenteng tas milik Shin Hye.

Shin Hye hanya tersenyum dan melangkah kearah Yong Hwa

“pagi Yong” Ucap Shin Hye dan memamerkan senyum manisnya

“Kau tak bisa datang lebih pagi eoh?” Tanya Yong Hwa kesal

“Aiggo ada apa dengan rambutmu eoh?” Tanya Jung Shin seketika 

“Ahh Yong aku baru d=sadar kau memotong rambutmu?” Tanya Shin Hye 

“Ya biar tidak seperti ajhussi” Ucap Yong Hwa dan berjalan meninggalkan dua orang yang tengah menahan tawa

“Siapa yang berani menyebutnya ajhussi?” Tanya Jung Shin

“aku kemarin” Ucap Shin hye polos

“MWOO?!” pekik Jung Shin tak percaya dan melotot kearah Shin Hye.

Shin Hye yang risih melihat Jung Shin menatapnya seperti itu hanya bias menggeleng dan berlalu pergi.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengawasi mereka.

“Shinjie-ah kaukah itu sayang?” Ucap seorang yeoja didalam mobil

“Oppa apa benar itu Shinjieku?” Tanyanya lagi kepada seseorang yang duduk disampingnya

“Hmm Jungie dia Shinjie mu chagi” Ucap Namja itu dan mengelus pucuk kepala Jungie

“Gomawo oppa sudah menemukannya, saranghae” Ucap Jungi dan memeluk namja itu

“Apapun aku lakukan untukmu” Ucap namja itu dan mencium kening Jungie.

***

Jam pelajaran telah selesai Shin hye yang berniat pergi ekantin ditahan oleh Yong Hwa dan menariknya kea tap sekolah.

“yong apa yang kita lakukan disini?” Tanya Shin Hye polos

“aku juga tidak tahu” ucap Yong Hwa

“Mwo?!” Ucap Shin hye melayangkan tatapan tak percaya pada Yong Hwa

 “Sudahlah liat saja kedepan jangan menatapku seperti itu aku tau aku tampan” Ucap Yong Hwa dengan kenarsisannya

‘narsis sekali” Ucap Shin Hye dan memalingkan wajahnya ke depan dan mencoba berkomunikasi dnegan angin.

Shin hye menutup matanya dan merasakan angin yang menerpa wajahnya terukir senyum diwajah cantiknya, senyum tanpa beban seoah kini ia membiarkan angin membawa bebannya

“Yeppo..’ gumam yong Hwa dan memandang wajah Shin Hye terus menerus

“Shin-ah” Ucap Yong Hwa

“Hmm” Ucap Shin hye tanpa membuka matanya

“Saranghae” Ucap Yong hwa seketika

Shin Hye yang mendengar penuturan Yong Hwa membuka matanya cepat, terlihat mimic wajah Shin Hye berubah.

“Yong kau bercanda eoh?” Tanya Shin hye berusaha setenang mungkin

“Tidak aku serius” Ucap Yong Hwa dan menatap mata Shin Hye dalam

“Yong.. mian” Ucap Shin Hye sedih dan berlalu dari tempatnya semula

Yong Hwa yang kaget dengan jawaban Shin Hye mengepal kuat tangannya, sebelum Shin Hye berhasil membuka pintu atap Yong Hwa menarik tangan Shin Hye dan memeluknya erat.


“Wae?” Tanya Yong Hwa frustasi

“Aku tidak bias mencintaimu Yong” Ucap Shin hye parau

“Kau berbohong” Ucap Yong Hwa lagi

‘Aku melihat dimatamu yang sebenarnya Shin Hye-ah”

“Kau salah Yong aku tak pernah bias mencintaimu dan tak akan aku biarkan seseorang memasuki hatiku” Ucap Shin hye disela isakannya.

“Kau tak bias terus seperti ini” Ucap Yong Hwa dan menatap mata Shin hye dalam

“Aku tidak bias aku tidak ingin kau terluka” Ucap Shin hye dan menundukkan kepalanya
“Apa yang membuat aku akan terluka jika kau jujur dengan perasaanmu?” Tanya Yong hwa tajam

“Ka..ka..karena aku tak mencintaimu” Ucap Shin Hye gugup
 
Yong Hwa yang kesal menarik kepala Shin Hye dan mendaratkan ciuman dibibir Shin Hye singkat

“kau berbohong” Ucap Yong Hwa dengan senyum evilnya

Shin Hye yang terkejut hanya bisa membulatkan matanya.

Yong Hwa yang tau Shin Hye terkejut  hanya bisa tersenyum dan mulai menciumnya lagi kali ini ciuman yang lama tanpa penolakan dari Shin Hye, perlahan tapi pasti Shin Hye membalas ciuman Yong Hwa.


****

Yaaa akhirnya aku bisa terusin ni cerita, maaf readers kalo alurnya kecepatan dan masih banyak yang belum dipahami, saya sempet down dan bingung dengan alur yang harus saya buat.
Mana pekerjaan saya dikantor lagi numpuk alhasil jadi terlambat banget
Maaf banget ya readers, entah masih ada yang nunggu apa ngga ini cerita hehe
Terimakasih buat semuanya sekali lagi mohon maaf..
Banyaknya Typo mohon dimengerti ya gaysss maaf sekali lagi hehe
See you next time…