Don’t Love Me !! (Part 4)
Author:
-Zaharah
Main Cast:
-Park Shin Hye
-Jung Yong Hwa
-Kim Woo Bin
Genre:
Sad Romance
Blogger:
zaharaharifin.blogger.com
*****
Sebelum aku pergi aku ingin membuat semua orang tersenyum, membuat mereka bahagia, itu janjiku - Shin Hye
"Oppa bagaimana ini ?" Ucap Shin Hye pada Shin Woo
"Ada apa ?" Ucap Shin Woo
"Aku bingung oppa, seorang namja mengatakan ia mencintaiku" ucap Shin Hye dengan raut wajah yang sedih
Shin Woo yang melihat itu hanya tersenyum dan menarik dagu Shin Hye agar melihatnya.
"Shinjie-ah apa kau mencintai namja itu" tanya Shin Woo
"Entahlah.." jawab Shin Hye tak berani menatap mata Shin Woo
"Shinjie-ah aku tahu dengan jelas gadis kecilku itu seperti apa, kau mencintainya bukan ? Lalu kenapa kau tak menerimanya?"
"Oppa apa kau lupa aku hanya mencintaimu"
"Yeoja pabo, sebesar itukah rasa sakit hatimu dan rasa bersalahmu ?"
"Annio,
aku hanya mencintaimu oppa dan kau tahu aku menjagamu melindungimu dari
yeoja yeoja genit yang berusaha mendekatimu" ucap Shin Hye
menggebu-gebu
Shin Woo yang melihat Shin Hye
seperti itu hanya bisa menatapnya sedih. Sebelum iya pergi sempat ia
meminta kepada gadis kecilnya ini untuk melupakan masalalu dan melepas
semua kebencian yang ada dihatinya.
"Kau tahu ? oppa sangat mencintaimu"
"Hmm arra!" Jawab Shin Hye mantap dan tersenyum kearah Shin Woo
"Kau
mencintai oppa karna kau merasa bersalah karna eonnimu tak pernah kembali
pada kita ?" Tanya Shin Woo yang membuat senyum indah diwajah Shin Hye
perlahan memudar
"Oppa" ucap Shin Hye lirih
"Kau tak perlu melakukannya lagi Shinjie-ah" ucap Shin Woo yang mampu membuat Shin Hye terpaku dan menatap dalam wajah Shin Woo
"Oppa
sudah bahagia disini, oppa akan menunggu eonnimu sampai ia datang
menemui oppa" ucap Shin Woo dan tersenyum lembut kearah Shin Hye
"Oppa apa kau yakin eonni akan kembali?" Tanya Shin Hye ragu
"Nde
oppa sangat yakin Shinjie-ah, sebentar lagi ia akan menemuimu dan akan
membuat hidupmu berwarna termaksud namja itu" ucap Shin Woo dan mengelus pucuk rambut Shin Hye
"Aku tak bisa
bersamanya oppa aku tak ingin menyakitinya dengan meninggalkannya dan
aku tak ingin merasa sakit hati lagi oppa" jujur Shin Hye
"Buanglah
rasa takutmu dan melangkahlah kedepan kau harus bangkit dan memulai
hidupmu lagi jangan pernah kau dikalahkan bayang-bayang namja brengsek
itu. Shinjie-ah lihat kedalam matanya dan rasakan tak akan ada
kebohongan yang bisa ditutupi oleh pancaran mata kau akan mengetahui
apakah ia tulus atau tidak" ucap Shin Woo
"Oppa" hanya kata itu yang mampu diucapkan Shin Hye dan sebuah pelukan yang ia berikan kepada Shin woo.
"Oppa saranghae, nomu nomu saranghae" Ucap Shin Hye dan memeluk erat Shin Woo
"Nado saranghae uri Shinjie" Ucap Shin Woo dan membalas pelukan Shin Hye
Perlahan Shin Woo melepaskan pelukannya dan mencium lembut kening Shin Hye.
***
"Oppa gomawo" Ucap Shin Hye saat terbangun dari tidurnya
Shin
Hye yang tahu jika Shin Woo datang kedalam mimpinya hanya untuk
mengunjungi dan memberikannya masukan hanya bisa tersenyum kearah
figuran fotonya bersama Shin Woo saat Shin Woo lulus dari sekolahnya.
"Shinji-aaaahhh" Teriak Nyonya Park memanggil putri kesayangannya
"Nde Eomma aku datang" Ucap Shin Hye dan berlari kearah meja makan
"Yya hati-hati chagi-ah" Ucap Tuan Park yang hanya dibalas cengiran Shin Hye
"Eomma Appa kalian tahu hari ini aku bahagiaaaa sekali" Ucap Shin Hye
"Wae? namja mana yang membuat putri Appa sebahagia ini?" Tanya Tuan Park
"Haissh Appa ! Aku bertemu Shin Woo Oppa dalam mimpiku" Ucap Shin Hye antusias
Nyonya dan Tuan Park yang mendengar pengakuan Shin Hye sedikit tersenyum dan menatap iba kearah putrinya
"Haishh,
tatapan apa itu? aku baik-baik saja. Oppa hanya memintaku memulai hidup
yang baru dan ia mengatakan mencintai kalian berdua" Ucap Shin Hye dan
memakan sarapannya.
"Jinja? tapi kenapa ia tak pernah hadir dimimpi eomma?" Ucap Nyonya Park berusaha menghilangkan kesedihannya
"Karena eomma tidur bersama appa" Ucap Shin Hye cuek
"YYA!! apa maksudmu eoh?" Tanya Tuan Park
"Shin
Woo oppa bilang, appa terlalu genit jika sudah bertemu eomma makanya ia
malas datang kemimpi eomma" Ucap Shin Hye seraya menggoda appanya
"Haish kalian benar-benar" Ucap Tuan Park dan tertawa senang
"Sudah makanlah nanti kalian telat" Ucap Nyonya Park dengan senyuman diwajahnya.
"Nde Eomma" Ucap Tuan Park dan Shin hye bersamaan
***
Shin Hye yang sudah berada digerbang sekolah nampak ragu untuk melangkah kedalam kelasnya.
Beberapa kali ia menghela nafas dan berusaha menghilangkan fikiran negatif yang ada difikirannya.
"Kau kenapa tidak masuk?" Ucap seorang namja yang sudah berdiri dibelakang Shin Hye
Shin
Hye yang sadar siapa pemilik suara itu hanya bisa menghela nafas dan
melangkah menuju kegedung sekolah tanpa menoleh kearah sang pemilik
suara.
"YYA !!" Teriak namja itu
"Kau mengabaikanku chagi-ah" Ucap namja itu namun tak dipedulikan oleh Shin Hye
"Yya yeobo" Ucap Namja itu sukses membuat Shin Hye berhenti dan menoleh kearahnya.
Ada senyum yang terpancar dibibir namja itu
"YYA JUNG YONG HWA KAU INGIN MATI EOH?" Bentak Shin Hye
"Hahah kau lucu chagi-ah" Ucap Yong Hwa dan memeluk Shin Hye
"YYA neo!!" Ucap Shin Hye dan mendorong Yong Hwa menjauh
"Bagaimana dengan tawaranku kemarin?" tanya Yong Hwa seketika
"Aku tak bisa Yong dan aku meminta padamu Yong Don't Love Me !!" Ucap Shin Hye mantap dan berlalu meninggalkkan Yong Hwa yang termenung dengan ucapan Shin Hye yang memintanya untuk tak mencintai Shin Hye
"ARGGGHHH kau membuatku gila Shin Hye-ah" Ucap Yong Hwa dan mengacak-acak rambutnya
***
Jam
pelajaran terasa lama untuk Shin Hye, ia sudah tidak tahan denga Yong
Hwa yang terus memandanginya. Sebenarnya ada rasa senang yang ia rasakan
dengan perhatian Yong Hwa namun lagi-lagi egonya menuntut ia
mengabaikan Yong Hwa, ia tidak mau tersakiti lagi dan ia juga tak mau
Yong Hwa sedih saat ia harus meninggalkannya sendiri.
Tiba-tiba
dada Shin Hye terasa sakit, keringat dingin keluar semakin banyak
membasahi pelipis dan lehernya, wajah Shin Hye yang tadinya segar
berubah pucat pandangannya mulai kabur.
"Aigoo kenapa disaat seperti ini harus terasa" batin Shin Hye dan memegang dadanya
"Neo Gwenchana?" Tanya Yong Hwa dan memegang tangan Shin Hye
Ada perasaan hangat yang mengalir ditubuh Shin Hye perlahan ia melihat Yong Hwa dan tersenyum
"Na Gwenchana Yong" Ucap Shin Hye lemah
"Anio aku akan membawamu ke UKS" Ucap Yong Hwa dan menarik tangan Shin Hye
"Aku bilang aku tak apa" Ucap Shin Hye ketus dan melepaskan tangan Yong Hwa kasar
"Sebenarnya
kau ini kenapa? jika kau tak ingin menerima perasaanku tak apa tapi
berhentilah bersikap kau kuat itu terlihat menyedihkan!" Ucap Yong hwa
keras membuat seisi ruangan menoleh kearah mereka
Yong Hwa yang diliputi rasa khawatir dan marah tanpa ia sadari membentak Shin Hye dan membuat gadisnya itu terkejut, ada rasa sesal setelah mengatakan itu, tapi ia hanya tak habis fikir dengan gadisnya ini yang terlampau keras kepala.
Yong Hwa yang diliputi rasa khawatir dan marah tanpa ia sadari membentak Shin Hye dan membuat gadisnya itu terkejut, ada rasa sesal setelah mengatakan itu, tapi ia hanya tak habis fikir dengan gadisnya ini yang terlampau keras kepala.
"Kalian jika tak ingin mengikuti pelajaranku pergilah keluar !!" Bentak Choi seongsaenim
"Mian" ucap Shin Hye lirih
Shin
Hye yang terkejut dengan ucapan Yong Hwa dengan sisa tenaganya berusaha
keluar dan berlari namun apa daya tubuhnya yang lemah hanya bisa
berjalan lemah dan terus memegangi dadanya.
Sebelum
Shin Hye sampai diujung pintu iya merasakan pandangannya memudar sakit
didadanya begitu hebat hingga rasanya iya sudah tak kuat berjalan.
"Inikah akhir hidupku oppa?" Tanya Shin Hye dalam gumamannya
**brukkk
Tubuh Shin Hye jatuh tepat diambang pintu semua murid yang melihatnya sontak terkejut tidak terkecuali Yong Hwa.
Woo
Bin yang berniat mengembalikan buku yang ia pinjam keperpustakaan melihat
Shin Hye yang terjatuh bergegas berlari dan menghampiri Shin Hye
"YYA PARK SHIN HYE" teriak Woo Bin panik
Darah segar keluar dari hidung Shin Hye
"Shinjie-ah jebal ini tidak lucu eoh" teriak Woo Bin dan mengguncang tubuh Shin Hye
"Shin Hye-ah" panggil Yong Hwa lirih saat melihat darah dihidung Shin Hye
Tanpa berfikir panjang Yong Hwa mengambil tubuh Shin Hye dari dekapan Woo Bin dan mengangkatnya pergi keparkiran.
Woo Bin yang sempat terkejut kini berdiri dan berlari mengejar Yong Hwa yang membawa tubuh Shin Hye pergi.
Woo Bin dan Yong Hwa berjalan cepat menuju parkiran, Woo Bin membukakan pintu belakang mobil untuk memberi akses mudah Yong Hwa menaruh tubuh Shin Hye
"Yong kita ke seoul hospital ne" ucap Woo Bin mengintruksi Yong Hwa
"Kenapa kesana itu rumah sakit khusus penderita penyakit mematikan" ucap Yong Hwa heran
"Cepatlah aku tak bisa menjelaskannya sekarang atau kita akan kehilangan Shin Hye" ucap Woo Bin kesal
Tanpa
banyak bicara lagi Yong Hwa melajukan mobilnya ke arah seol hospital,
sementara Yong Hwa mengemudi dengan cepat sesekali ia melirik kearah
sepion dan melihat kondisi Shin Hye, Woo Bin yang masih terus menatap
Shin Hye dari kursi penumpang depan merogoh ponselnya berniat memberi
tahu keadaan Shin Hye pada Nyonya Park.
"Yeobosseo eomma"
"...."
"Eomma Shinjie eomma"
"..."
"Shinjie pingsan dan sekarang kami sedang menuju seol hospital"
"..."
"Nde eomma, tenanglah Shinjie yeoja yang tangguh ia akan baik-baik saja"
"..."
"Eoh"
Yong Hwa memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu rumah sakit dan bergegas membawa Shin Hye keruang ICU.
***
Semua sudah berkumpul didepan ruang ICU dan menunggu dokter yang memeriksa Shin Hye keluar.
Tak lama pintu ruangan terbuka dan menampilkan seorang dokter yang tampan namun asing untuk Nyonya dan Tuan Park.
"Usia-nim bagaimana keadaan uri Shin Hye?" Tanya tuan Park
"Apa anda keluarga dari Shin Hye agassi ?" Tanya dokter tersebut
"Nde saya appa nya dan ini eommanya" ucap Tuan Park Sopan.
"Baiklah
mohon ikut saya keruangan saya dan untuk sementara keadaan Shin Hye
masih kurang stabil" ucap Usianim dan berjalan keruangannya.
***
Shin Hye sudah dipindahkan keruang VIP untuk perawatan insentif, banyak alat yang melekat pada tubuh Shin Hye, bahkan kulit Shin Hye yang biasanya putih bening dan cerah berubah menjadi putih pucat.
"Shinjie-ah sadarlah sayang eomma tidak kuat melihatmu seperti ini" Ucap Nyonya Park
"Eomma tenanglah aku percaya Shin Hye akan kuat" Ucap Woo Bin menenangkan Nyonya Park
Yong Hwa yang hanya bisa melihat kesedihan Nyonya Park dan Woo Bin hanya bisa diam tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.
"Shin Hye-ah" Ucap Yong Hwa lirih
Tak terasa air mata sudah jatuh dipipi Yong Hwa, ada rasa bersalah saat ia mengingat perkataannya yang menyebut Shin Hye menyedihkan bahkan sekarang ialah yang terlihat menyedihkan.
"Tuhan aku mohon apapun cobaan ini kuatkan Shin Hye" Batin Yong Hwa.
***
Tuan Park memasuki ruangan dengan gontai dan pandangan kosong, ia masih terngiang ucapan Usia-Nim diruangannya barusan.
Flash back ON
"Shin Hye Agassi harus segera mendapatkan donor jantung yang tepat Tuan, jika dibiarkan saja aku hanya bisa memprediksi hidupnya tak lebih dari sebulan" Ucp Usia-Nim berat
"Kau pasti bercanda bukan, bahkan Kim Usia mengatakan Shin Hye bisa bertahan satu tahun lagi" Ucap Tuan Park geram
"Nde itu kondisi awalnya jika Shin Hye teratur meminum obatnya dan tak ada penekanan di batinnya, saya bisa mensimpulkan kerusakan jantung yang diderita Shin Hye bukan karena bawaan dari lahir ada sesuatu yang pernah menancap dijantungnya, bukan begitu Tuan Park?" Tanya usia-nim yang mampu membuat Tuan Park melotot.
Karena kejadian Shin Hye hanya beberapa orang yang tahu, bahkan Kim usia harus berbulan-bulan merawat Shin Hye baru bisa tahu kejadian sebenarnya, tapi dokter muda ini bisa memprediksikan dengan tepat.
"Nde Taecyeon usia kau benar" Ucap Tuan Park dan menghela nafas panjang
"Kalau saya boleh tahu apa sebenarnya yang terjadi Tuan" Ucap Taecyeon
"2 Tahun yang lalu Shin Hye dan Oppanya mengalami kecelakaan tunggal saat di jeju, kecelakaan itu menyebabkan Shin Woo meninggal dan membuat Shin Hye mengalami luka yang cukup parah, retak tulang belakang dan depan, benturan keras dikepala membuatnya harus dioprasi 2 kali, tulang disekitar jantung retak dan retakannya itu ada yang menancap pada jantungnya, awalnya kami berfikir akan kehilangan kedua anak kami tapi Tuhan berkata lain Shin Hye bisa melewati masa krisisnya namun kebahagian itu tak lama karena kabar lain yang membuat kami terpuruk lagi Shin Hye harus rutin menjalani terapi dan harus meminum obat-obatan untuk menstabilkan kinerja jantungnya yang bocor dan memperlambat kerusakan lainnya." Terang tuan Park
"Separah itu kecelakaan yang dialami Shin Hye Tuan, baiklah saya akan berusaha sekuat tenaga saya dan akan mencari donor yang cocok untuk Shin Hye" Ucap Taecyeon usia membuat semangat Tuan park kembali
"Tapi saya mohon pastikan obatnya diminum teratur dan kemo setiap minggu jangan pernah terlewatkan" Ucap Taecyeon kembali yang dibalas anggukan oleh Tuan Park
Flash back Off
"Yeobo apa kata usia nim?" Tanya Nyonya Park yang membuyarkan lamunan Tuan Park
"Kau tenanglah Shin Hye akan bangun sebentar lagi dan kata usia nim Shin Hye hanya kelelahan" Ucap Tuan Park mencoba menenangkan istrinya
"Jeongmalyeo?" tanya Nyonya Park
"Nde" Ucap Tuan Park seraya tersenyum.
Woo Bin yang melihat Tuan dan Nyonya Park sudah berada diruangan pamit pergi dan menarik Yong hwa keluar ruangan, ia tahu banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan.
"Yong-ah" Ucap Woo Bin menghancurkan lamunan YongHwa.
Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan sedang duduk di cafe dekat dengan rumah sakit
"Woo Bin-ah apa sebenarnya yang terjadi?" Tanya Yong Hwa yang di tanggapi dengan helaan nafas dari Woo Bin
"Shin Hye hanya sedikit mengalami trauma dikepalanya karena kecelakaan 2 tahun lalu Yong, ia akan seperti ini jika kelelahan" Ucap Woo Bin berusaha meyakinkan Yong Hwa
"Kau sedang tidak berbohong kan?" Tanya Yong Hwa
"Itu yang aku tahu kau bisa tanya langsung jika Shin Hye sudah keluar rumah sakit nanti" Ucap Woo Bin dan meninggalkna Yong Hwa sendiri dengan fikirannya.
***
"Yeobosseo?" Ucap taecyeon
"...."
"Kau dimana eoh?"
"...."
"Chagi-ah bukankah aku sudah berkali-kali bilang kau tak perlu bekerja"
"..."
"Jungie ah jebal kali ini turuti mauku"
"...."
"YYA HAM EUNJUNG KAU WANITAKU DAN TAK ADA YANG AKU BUTUHKAN DARIMU KECUALI CINTAMU!!" Teriak Taecyeon kepada orang disebrang sana
"..."
"Mian Jungie-ah kau harus pulang sekarang ada yang ingin aku katakan padamu"
"..."
"Ini tentang Shinjiemu"
"..."
"Nde aku tunggu" Ucap Taecyeon mengakhiri panggilannya
"Kenapa kau tak bisa mengerti aku dan kenapa kau keras kepala sekali, tidak kau tidak adikmu itu sama saja" Dumel Taecyeon
***
Eunjung Pov
"Yeobosseo?"
".."
"Aku dicafe dekat taman"
"..."
"Ini Cafe yang aku buat untuk Shinjie dan aku harus mengelolanya agar bisa besar dan Shinjie akan bangga padaku oppa"
"..."
Tidak aku harus tetap bekerja, lagi pula kau sudah banyak membantuku oppa, aku tak tahu harus membalasmu dengan bagaimana, aku terlalu malu padamu oppa aku seperti parasit bahkan aku tak bisa mengembalikan apa yang kau berikan padaku selama ini'
".."
"Oppa kau menakutiku"
"..."
"Aku pulang malam hari ini oppa aku tidak bisa bertemu sekarang"
"..."
"Kenapa kau tak katakan lebih awal setengah jam lagi aku akan menemuimu oppa"
"..."
Seketika hatiku berdetak kencang bukan karena bentakan Taecyeon tapi karena ia berkata ingin berbicara mengenai Shinjie, oh tuhan apa ini saatnya aku datang dan memeluknya, apa dia akan menerimaku? Sungguh aku takut jika ia membenciku.
Aku langkahkan kakiku kedalam rumah dan aku dapati Taecyeon yang sedang melamun dan matanya memerah, tunggu bukankah ia akan bersikap seperti itu jika ada masalah dengan ku ? haii apa perkataanku tadi sungguh menyakitinya, apa dia akan meninggalkanku? bahkan aku belum berani bertemu Shin Hye dan kali ini apa dia akan meninggalkanku ?
Eunjung Pov End
***
Kini Eunjung berdiri tepat didepan kamar Shin Hye, Ia memandangi wajah tenang Shin Hye ada rasa takut yang menjalar ditubuhnya, takut akan semua kenyataan yang akan dia jalani.
"Permisi nona apa kau ingin masuk kedalam?" Tanya seorang suster
"Annio" Ucap Eunjung cepat dan melangkah pergi meninggalkan ruangan itu
"Jungie" panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Nyonya Park
Eunjung yang mengenali suara itu membalikkan badannya mengarah ke Nyonya Park
"Jungie apa itu kau?' Tanya Nyonya Park lagi
"Nde Eomma ini aku" Ucap Eunjung lirih
Nyonya Park yang terkejut dengan pengakuan Eunjung hanya bisa menutup mulutnya dengan tangannya dan air mata tak kuasa lagi bertahan dipelupuk matanya dan membasahi pipi Nyonya Park
"Dasar yeoja pabo, kemana saja kau selama ini eoh?' Tanya Nyonya Park dan memukul-mukul Eunjung lemah
"Mianhae Eomma" Ucap Eunjung dalam isakannya
"Kau tahu yeoja pabo bagaimana kami menantikanmu eoh? kau pergi dan tak pernah mengabari kami lagi, kau hilang bahkan kami mencarimu tapi hasilnya nihil, apa kau tahu betapa tersiksanya kami " Ucap Nyonya Park
Eunjung hanya bisa menangis dan berusaha memeluk Nyonya Park
"Eomma mianhae " Ucap Eunjung menahan tubuh Nyonya Park yang akan limbung kelantai
"Kau jahat Jungie-ah kau jahat" Ucap Nyonya Park lagi
"Nde eomma aku tahu itu" Ucap Eunjung
"Kau membiarkan Shinjie tumbuh tanpa kasih sayangmu, kau membiarkan Shin Woo sendiri menghadapi ribuan pertanyaan Shin Hye dan sekarang apa yang kau lakukan kau biarkan Shin Hye didalam sendiri eoh?" Tanya Nyonya Park lagi
"Aku takut eomma, mian aku berusaha kabur ketempatmu tapi selalu gagal" Ucap Eunjung lagi
"Kau tau Jungie Shin Hye selalu menyebut namamu setiap kali dalam tidurnya bahkan ia selalu menyebut namamu saat ia terbangun dari tidurnya, taukah kau betapa hancurnya hati kami melihat Shin Hye menangis tiap malam dan berusaha ceria didepan kami, bahkan saaat itu ia masih kecil namun mengerti dengan semuanya" Tutur Nyonya Park
"Mianhae eomma mian untuk kesulitan selama ini aku berjanji akan mengubah semuanya" Ucap Eunjung dan memeluk erat Nyonya Park
Kedua wanita itu menangis dalam dekapan masing-masing, melepaskan rindu dan kekesalan dalam hatinya, mereka menumpahkan semua pilu yang mereka jalani selama ini.
Adegan itu tak luput dari pandangan dua namja yang sangat mencintai masing-masing perempuan itu Tuan Park dan Taecyeon.
"Anda tahu usia nim, tak ada hal paling berharga dibanding keluarga" Ucap Tuan Park
"Nde, dan orang yang kita cintai sepenuh jiwa" Ucap Taecyeon
"Jadi sejak kapan kau mengenal Eunjung?" Tanya Tuan Park
"7 Tahun lalu saat ia akan dijual disalah satu bar oleh orang tua angkatnya" Ucap taecyeon mengagetkan Tuan Park
"Mwo?" Pekik Tuan Park
"Saya membelinya dari orang tuanya karena saya tak tega melihat air matanya, hati saya terasa tercabik dan sakit saat itu, padahal saya masih bocah ingusan tapi entah kenapa rasa ingin memilikinya begitu besar, hingga saat ini saya terus menjaganya" Ucap taecyeon
"Kau namja yang baik" Puji Tuan Park
***
"Shinjie-ah ireona" Ucap Eunjung yang sudah berada didalam ruangan Shin Hye
"Kau tak rindu pada eonnimu ini chagi? kau bahkan belum memarahiku, kenapa kau seperti ini eoh?" Tanya Eunjung lagi
"Shinjie-ah kau berjanji akan baik-baik saja tapi apa yang eonni dapati sekarang kau bahkan mengabaikan eonni yang sudah datang" Rengek eunjung lagi
"Jebal Shinjie-ah mianhae mianhae jeongmal mianhae, jebal ireona" Isak Eunjung dan memeluk tubuh Shin Hye
***
Sudah hari kesepuluh Yong hwa tak melihat kehadiran Shin Hye didalam kelas, bahkan ia sendiri terlihat sangat mengenaskan, rambut acak-acakan pandangan yang kosong, sungguh Shin Hye yeoja menyebalkan dan sok kuat itu telah meluruh lantahkan hatinya dan kehhidupannya sekarang.
Yong Hwa terkadang datang ke rumah sakit untuk menjenguk yeojanya itu, tapi selalu saat ia melihat tubuh terbaring Shin Hye ia akan menangis dan tak akan kuat lama-lama berdiri dn ini sudah hari kesepuluh sejak kejadian di kelas ini.
"Hyung kau baik-baik saja?" Tanya Hyukkie
"Hyung mari kita pergi jalan-jalan eoh" Ajak Jung shin
"kalian pergilah aku ingin pergi kerumah sakit" Ucap yong hwa
"Kami ikut" ucap Krystal
"Untuk?" tanya Yong Hwa
"Untuk makan ramen" Ucap Krystal malas
"Kau bodoh Yong kami ikut untuk menjenguk" Ucap Ji Woon
"Baiklah" jawab Yong Hwa singkat dan berlalu dari kelas diikuti teman-tamannya
***
"Bagaimana kalau aku yang mendonorkan jantungku oppa?" Tanya Eunjung seketika pada Taecyeon
"Kau gila eoh?" Tanya Taecyeon
"Annio, aku tak tahan melihat Shinjie seperti ini oppa" Jawab Eunjung
"Kau bodoh kalau ia tahu kau nekat apa ia tak akan berfikir pendek dan akan menyusulmu kelak eoh?" Ucap Taecyeon yang dihadihi tatapan tajam Eunjung
"Aku mengenalmu Jungie ah dan sedikit banyak aku pastikan sifatmu dan adikmu itu sama" Ucap Taecyeon lagi
Eunjung yang tak akan menang berdebat dengan Taecyeon hanya bisa menghela nafas dan kembali mengelus kepala Shin Hye.
Pintu kamar Shin Hye terbuka dan mendapati beberapa orang yang ingin masuk
"Permisi nonna saya ingin menjenguk Shin Hye lagi dan maaf aku membawa banyak teman Shin Hye" Ucap Yong Hwa sopan
"Nde kemarilah dan ajak Shin Hye berbicara" Ucap Eunjung ramah dan memberikan senyuman pada teman-teman Shin Hye
"Gomawo nonna" Ucap Hyukkie yang dibalas anggukan oleh Eunjung.
"Shi Hye-ah jebal ireona" Ucap yong Hwa lirih
"Annyeong nonna kau masih tertidur eoh? Tidakkah kau rindu padaku ? Ah aku akan membelikanmu ice cream vanilla jika kau bangun nanti dan aku akan menemanimu bermain aku janji nonna" Ucap Hyukkie berusaha ceria melihat keadaan Shin Hye
"Shin hye-ah kau tidak berfikir dirimu sekarang semakin jelek saja" Ucap krystal berusaha sejutek mungkin
"Kau harus mempertanggung jawabkan semua rencanamu Park Shin Hye, kau membuatku malu didepan Kim Woo Bin" Ucap Ji Woon
"Kau yeoja tangguh mari kita bertanding jika kau sudah bangun" Ucap Jung Shin
"Kau akan aku bawakan coklat dan bungan aku akan membuat semuanya romantis untukmu " Ucap Jong hyun yang mendapat tatapan tajam dari Yong hwa
"Kau lihat Hye-ah Yong Hwa bahkan menatapku garang kau tak ingin memukulnya?" tanya Jong Hyun lagi
Tak ada pergerakan khusus dari Shin Hye hanya ada buliran air mata yang menetes dari matanya, seperti ia sedang mendengar semua ocehan sahabatnya.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan mendapati Woo Bin membawa sebuket bunga lily
"Yya Park Shin Hye kau belum bangun eoh ? Padahal aku membawakan bunga yang cantik untukmu" ucap Woo Bin dan menghampiri Shin Hye
***
Shin Hye sudah dipindahkan keruang VIP untuk perawatan insentif, banyak alat yang melekat pada tubuh Shin Hye, bahkan kulit Shin Hye yang biasanya putih bening dan cerah berubah menjadi putih pucat.
"Shinjie-ah sadarlah sayang eomma tidak kuat melihatmu seperti ini" Ucap Nyonya Park
"Eomma tenanglah aku percaya Shin Hye akan kuat" Ucap Woo Bin menenangkan Nyonya Park
Yong Hwa yang hanya bisa melihat kesedihan Nyonya Park dan Woo Bin hanya bisa diam tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.
"Shin Hye-ah" Ucap Yong Hwa lirih
Tak terasa air mata sudah jatuh dipipi Yong Hwa, ada rasa bersalah saat ia mengingat perkataannya yang menyebut Shin Hye menyedihkan bahkan sekarang ialah yang terlihat menyedihkan.
"Tuhan aku mohon apapun cobaan ini kuatkan Shin Hye" Batin Yong Hwa.
***
Tuan Park memasuki ruangan dengan gontai dan pandangan kosong, ia masih terngiang ucapan Usia-Nim diruangannya barusan.
Flash back ON
"Shin Hye Agassi harus segera mendapatkan donor jantung yang tepat Tuan, jika dibiarkan saja aku hanya bisa memprediksi hidupnya tak lebih dari sebulan" Ucp Usia-Nim berat
"Kau pasti bercanda bukan, bahkan Kim Usia mengatakan Shin Hye bisa bertahan satu tahun lagi" Ucap Tuan Park geram
"Nde itu kondisi awalnya jika Shin Hye teratur meminum obatnya dan tak ada penekanan di batinnya, saya bisa mensimpulkan kerusakan jantung yang diderita Shin Hye bukan karena bawaan dari lahir ada sesuatu yang pernah menancap dijantungnya, bukan begitu Tuan Park?" Tanya usia-nim yang mampu membuat Tuan Park melotot.
Karena kejadian Shin Hye hanya beberapa orang yang tahu, bahkan Kim usia harus berbulan-bulan merawat Shin Hye baru bisa tahu kejadian sebenarnya, tapi dokter muda ini bisa memprediksikan dengan tepat.
"Nde Taecyeon usia kau benar" Ucap Tuan Park dan menghela nafas panjang
"Kalau saya boleh tahu apa sebenarnya yang terjadi Tuan" Ucap Taecyeon
"2 Tahun yang lalu Shin Hye dan Oppanya mengalami kecelakaan tunggal saat di jeju, kecelakaan itu menyebabkan Shin Woo meninggal dan membuat Shin Hye mengalami luka yang cukup parah, retak tulang belakang dan depan, benturan keras dikepala membuatnya harus dioprasi 2 kali, tulang disekitar jantung retak dan retakannya itu ada yang menancap pada jantungnya, awalnya kami berfikir akan kehilangan kedua anak kami tapi Tuhan berkata lain Shin Hye bisa melewati masa krisisnya namun kebahagian itu tak lama karena kabar lain yang membuat kami terpuruk lagi Shin Hye harus rutin menjalani terapi dan harus meminum obat-obatan untuk menstabilkan kinerja jantungnya yang bocor dan memperlambat kerusakan lainnya." Terang tuan Park
"Separah itu kecelakaan yang dialami Shin Hye Tuan, baiklah saya akan berusaha sekuat tenaga saya dan akan mencari donor yang cocok untuk Shin Hye" Ucap Taecyeon usia membuat semangat Tuan park kembali
"Tapi saya mohon pastikan obatnya diminum teratur dan kemo setiap minggu jangan pernah terlewatkan" Ucap Taecyeon kembali yang dibalas anggukan oleh Tuan Park
Flash back Off
"Yeobo apa kata usia nim?" Tanya Nyonya Park yang membuyarkan lamunan Tuan Park
"Kau tenanglah Shin Hye akan bangun sebentar lagi dan kata usia nim Shin Hye hanya kelelahan" Ucap Tuan Park mencoba menenangkan istrinya
"Jeongmalyeo?" tanya Nyonya Park
"Nde" Ucap Tuan Park seraya tersenyum.
Woo Bin yang melihat Tuan dan Nyonya Park sudah berada diruangan pamit pergi dan menarik Yong hwa keluar ruangan, ia tahu banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan.
"Yong-ah" Ucap Woo Bin menghancurkan lamunan YongHwa.
Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan sedang duduk di cafe dekat dengan rumah sakit
"Woo Bin-ah apa sebenarnya yang terjadi?" Tanya Yong Hwa yang di tanggapi dengan helaan nafas dari Woo Bin
"Shin Hye hanya sedikit mengalami trauma dikepalanya karena kecelakaan 2 tahun lalu Yong, ia akan seperti ini jika kelelahan" Ucap Woo Bin berusaha meyakinkan Yong Hwa
"Kau sedang tidak berbohong kan?" Tanya Yong Hwa
"Itu yang aku tahu kau bisa tanya langsung jika Shin Hye sudah keluar rumah sakit nanti" Ucap Woo Bin dan meninggalkna Yong Hwa sendiri dengan fikirannya.
***
"Yeobosseo?" Ucap taecyeon
"...."
"Kau dimana eoh?"
"...."
"Chagi-ah bukankah aku sudah berkali-kali bilang kau tak perlu bekerja"
"..."
"Jungie ah jebal kali ini turuti mauku"
"...."
"YYA HAM EUNJUNG KAU WANITAKU DAN TAK ADA YANG AKU BUTUHKAN DARIMU KECUALI CINTAMU!!" Teriak Taecyeon kepada orang disebrang sana
"..."
"Mian Jungie-ah kau harus pulang sekarang ada yang ingin aku katakan padamu"
"..."
"Ini tentang Shinjiemu"
"..."
"Nde aku tunggu" Ucap Taecyeon mengakhiri panggilannya
"Kenapa kau tak bisa mengerti aku dan kenapa kau keras kepala sekali, tidak kau tidak adikmu itu sama saja" Dumel Taecyeon
***
Eunjung Pov
"Yeobosseo?"
".."
"Aku dicafe dekat taman"
"..."
"Ini Cafe yang aku buat untuk Shinjie dan aku harus mengelolanya agar bisa besar dan Shinjie akan bangga padaku oppa"
"..."
Tidak aku harus tetap bekerja, lagi pula kau sudah banyak membantuku oppa, aku tak tahu harus membalasmu dengan bagaimana, aku terlalu malu padamu oppa aku seperti parasit bahkan aku tak bisa mengembalikan apa yang kau berikan padaku selama ini'
".."
"Oppa kau menakutiku"
"..."
"Aku pulang malam hari ini oppa aku tidak bisa bertemu sekarang"
"..."
"Kenapa kau tak katakan lebih awal setengah jam lagi aku akan menemuimu oppa"
"..."
Seketika hatiku berdetak kencang bukan karena bentakan Taecyeon tapi karena ia berkata ingin berbicara mengenai Shinjie, oh tuhan apa ini saatnya aku datang dan memeluknya, apa dia akan menerimaku? Sungguh aku takut jika ia membenciku.
Aku langkahkan kakiku kedalam rumah dan aku dapati Taecyeon yang sedang melamun dan matanya memerah, tunggu bukankah ia akan bersikap seperti itu jika ada masalah dengan ku ? haii apa perkataanku tadi sungguh menyakitinya, apa dia akan meninggalkanku? bahkan aku belum berani bertemu Shin Hye dan kali ini apa dia akan meninggalkanku ?
Eunjung Pov End
***
Kini Eunjung berdiri tepat didepan kamar Shin Hye, Ia memandangi wajah tenang Shin Hye ada rasa takut yang menjalar ditubuhnya, takut akan semua kenyataan yang akan dia jalani.
"Permisi nona apa kau ingin masuk kedalam?" Tanya seorang suster
"Annio" Ucap Eunjung cepat dan melangkah pergi meninggalkan ruangan itu
"Jungie" panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Nyonya Park
Eunjung yang mengenali suara itu membalikkan badannya mengarah ke Nyonya Park
"Jungie apa itu kau?' Tanya Nyonya Park lagi
"Nde Eomma ini aku" Ucap Eunjung lirih
Nyonya Park yang terkejut dengan pengakuan Eunjung hanya bisa menutup mulutnya dengan tangannya dan air mata tak kuasa lagi bertahan dipelupuk matanya dan membasahi pipi Nyonya Park
"Dasar yeoja pabo, kemana saja kau selama ini eoh?' Tanya Nyonya Park dan memukul-mukul Eunjung lemah
"Mianhae Eomma" Ucap Eunjung dalam isakannya
"Kau tahu yeoja pabo bagaimana kami menantikanmu eoh? kau pergi dan tak pernah mengabari kami lagi, kau hilang bahkan kami mencarimu tapi hasilnya nihil, apa kau tahu betapa tersiksanya kami " Ucap Nyonya Park
Eunjung hanya bisa menangis dan berusaha memeluk Nyonya Park
"Eomma mianhae " Ucap Eunjung menahan tubuh Nyonya Park yang akan limbung kelantai
"Kau jahat Jungie-ah kau jahat" Ucap Nyonya Park lagi
"Nde eomma aku tahu itu" Ucap Eunjung
"Kau membiarkan Shinjie tumbuh tanpa kasih sayangmu, kau membiarkan Shin Woo sendiri menghadapi ribuan pertanyaan Shin Hye dan sekarang apa yang kau lakukan kau biarkan Shin Hye didalam sendiri eoh?" Tanya Nyonya Park lagi
"Aku takut eomma, mian aku berusaha kabur ketempatmu tapi selalu gagal" Ucap Eunjung lagi
"Kau tau Jungie Shin Hye selalu menyebut namamu setiap kali dalam tidurnya bahkan ia selalu menyebut namamu saat ia terbangun dari tidurnya, taukah kau betapa hancurnya hati kami melihat Shin Hye menangis tiap malam dan berusaha ceria didepan kami, bahkan saaat itu ia masih kecil namun mengerti dengan semuanya" Tutur Nyonya Park
"Mianhae eomma mian untuk kesulitan selama ini aku berjanji akan mengubah semuanya" Ucap Eunjung dan memeluk erat Nyonya Park
Kedua wanita itu menangis dalam dekapan masing-masing, melepaskan rindu dan kekesalan dalam hatinya, mereka menumpahkan semua pilu yang mereka jalani selama ini.
Adegan itu tak luput dari pandangan dua namja yang sangat mencintai masing-masing perempuan itu Tuan Park dan Taecyeon.
"Anda tahu usia nim, tak ada hal paling berharga dibanding keluarga" Ucap Tuan Park
"Nde, dan orang yang kita cintai sepenuh jiwa" Ucap Taecyeon
"Jadi sejak kapan kau mengenal Eunjung?" Tanya Tuan Park
"7 Tahun lalu saat ia akan dijual disalah satu bar oleh orang tua angkatnya" Ucap taecyeon mengagetkan Tuan Park
"Mwo?" Pekik Tuan Park
"Saya membelinya dari orang tuanya karena saya tak tega melihat air matanya, hati saya terasa tercabik dan sakit saat itu, padahal saya masih bocah ingusan tapi entah kenapa rasa ingin memilikinya begitu besar, hingga saat ini saya terus menjaganya" Ucap taecyeon
"Kau namja yang baik" Puji Tuan Park
***
"Shinjie-ah ireona" Ucap Eunjung yang sudah berada didalam ruangan Shin Hye
"Kau tak rindu pada eonnimu ini chagi? kau bahkan belum memarahiku, kenapa kau seperti ini eoh?" Tanya Eunjung lagi
"Shinjie-ah kau berjanji akan baik-baik saja tapi apa yang eonni dapati sekarang kau bahkan mengabaikan eonni yang sudah datang" Rengek eunjung lagi
"Jebal Shinjie-ah mianhae mianhae jeongmal mianhae, jebal ireona" Isak Eunjung dan memeluk tubuh Shin Hye
***
Sudah hari kesepuluh Yong hwa tak melihat kehadiran Shin Hye didalam kelas, bahkan ia sendiri terlihat sangat mengenaskan, rambut acak-acakan pandangan yang kosong, sungguh Shin Hye yeoja menyebalkan dan sok kuat itu telah meluruh lantahkan hatinya dan kehhidupannya sekarang.
Yong Hwa terkadang datang ke rumah sakit untuk menjenguk yeojanya itu, tapi selalu saat ia melihat tubuh terbaring Shin Hye ia akan menangis dan tak akan kuat lama-lama berdiri dn ini sudah hari kesepuluh sejak kejadian di kelas ini.
"Hyung kau baik-baik saja?" Tanya Hyukkie
"Hyung mari kita pergi jalan-jalan eoh" Ajak Jung shin
"kalian pergilah aku ingin pergi kerumah sakit" Ucap yong hwa
"Kami ikut" ucap Krystal
"Untuk?" tanya Yong Hwa
"Untuk makan ramen" Ucap Krystal malas
"Kau bodoh Yong kami ikut untuk menjenguk" Ucap Ji Woon
"Baiklah" jawab Yong Hwa singkat dan berlalu dari kelas diikuti teman-tamannya
***
"Bagaimana kalau aku yang mendonorkan jantungku oppa?" Tanya Eunjung seketika pada Taecyeon
"Kau gila eoh?" Tanya Taecyeon
"Annio, aku tak tahan melihat Shinjie seperti ini oppa" Jawab Eunjung
"Kau bodoh kalau ia tahu kau nekat apa ia tak akan berfikir pendek dan akan menyusulmu kelak eoh?" Ucap Taecyeon yang dihadihi tatapan tajam Eunjung
"Aku mengenalmu Jungie ah dan sedikit banyak aku pastikan sifatmu dan adikmu itu sama" Ucap Taecyeon lagi
Eunjung yang tak akan menang berdebat dengan Taecyeon hanya bisa menghela nafas dan kembali mengelus kepala Shin Hye.
Pintu kamar Shin Hye terbuka dan mendapati beberapa orang yang ingin masuk
"Permisi nonna saya ingin menjenguk Shin Hye lagi dan maaf aku membawa banyak teman Shin Hye" Ucap Yong Hwa sopan
"Nde kemarilah dan ajak Shin Hye berbicara" Ucap Eunjung ramah dan memberikan senyuman pada teman-teman Shin Hye
"Gomawo nonna" Ucap Hyukkie yang dibalas anggukan oleh Eunjung.
"Shi Hye-ah jebal ireona" Ucap yong Hwa lirih
"Annyeong nonna kau masih tertidur eoh? Tidakkah kau rindu padaku ? Ah aku akan membelikanmu ice cream vanilla jika kau bangun nanti dan aku akan menemanimu bermain aku janji nonna" Ucap Hyukkie berusaha ceria melihat keadaan Shin Hye
"Shin hye-ah kau tidak berfikir dirimu sekarang semakin jelek saja" Ucap krystal berusaha sejutek mungkin
"Kau harus mempertanggung jawabkan semua rencanamu Park Shin Hye, kau membuatku malu didepan Kim Woo Bin" Ucap Ji Woon
"Kau yeoja tangguh mari kita bertanding jika kau sudah bangun" Ucap Jung Shin
"Kau akan aku bawakan coklat dan bungan aku akan membuat semuanya romantis untukmu " Ucap Jong hyun yang mendapat tatapan tajam dari Yong hwa
"Kau lihat Hye-ah Yong Hwa bahkan menatapku garang kau tak ingin memukulnya?" tanya Jong Hyun lagi
Tak ada pergerakan khusus dari Shin Hye hanya ada buliran air mata yang menetes dari matanya, seperti ia sedang mendengar semua ocehan sahabatnya.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan mendapati Woo Bin membawa sebuket bunga lily
"Yya Park Shin Hye kau belum bangun eoh ? Padahal aku membawakan bunga yang cantik untukmu" ucap Woo Bin dan menghampiri Shin Hye
Woo Bin mengecup lembut kening Shin Hye membuat Yong Hwa dan Ji Woon mendelik sebal
"Yya kau menciumnya lagi eoh?" Tanya Yong Hwa
"Wae?" Tanya Woo Bin tanpa rasa bersalah
"Menjijikan" cibir Ji Woon
Woo Bin terus memandangi Shin Hye dan sesekali mengelus pucuk rambutnya.
"Shinjie ah ireona, Jungiemu sudah ada disini apa lagi yang kau tunggu, sebegitu sakitkah kepalamu sampai kau tidur lama seperti ini ?" Tanya Woo Bin lagi
"Aku harap kau cepat bangun atau kuhancurkan tempat abu Shin Woo" acam Woo Bin yang mendapat jitakan dari Eunjung
"Kau mati jika berani mengusik tempat Shin Woo" ucap Eunjung
"Haha kau lihat eonni mu memukulku" ucap Woo Bin seraya tersenyum.
Suasana yang tadinya sedih berubah hangat karena candaan Woo Bin, mereka semua sadar mungkin Shin Hye sekarang sedang melawan rasa sakitnya dan berusaha mencari jalan keluar dari sana untuk bertemu dengan mereka semua, jalan yang entah kapan akan Shin Hye temui yang dapat mereka lakukan hanya berdoa dan membantu Shin Hye dengan tetap semangat dan tersenyum.
Minhyuk dan yang lain sudah pamit pulang kerumah masing-masing terkecuali Yong Hwa dan Woo Bin yang memilih untuk berbicara di cafe rumah sakit.
"Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Woo Bin tanpa basa-basi
"Kau berbohong padaku, Shin Hye bukan mengalami trauma saja dikepalanya bukan?" Tanya Yong Hwa sinis
"Aku tidak berbohong, itulah kenyataannya" Ucap Woo Bin
"Aku calon dokter masa depan mana mungkin hanya karna trauma ia tidak sadarkan diri berhari-hari dan saat terakhir yang aku tahu ia memegangi dadanya dan menahan sakit disana" Ucap Yong Hwa kesal
"Kau calon dokter? cih mimpi" Sinis Woo Bin
"Cepat ceritakan yang sebenarnya!!" Ucap Yong Hwa lebih tepatnya seperti perintah untuk Woo Bin
Woo Bin yang melihat kesungguhan dimata Yong hwa hanya bisa menghela nafas dan berusaha perang dengan batinnya, akankah ia sanggup menceritakan semuanya.
"Apa kau mencintainya Yong? Tanya Woo Bin
"Nde!! aku sangat mencintainya"
"Apa kau yakin akan menerimanya sepenuh hati?" Tanya Woo Bin lagi
"Ya aku akan menjaganya melindunginya dan aku akan menikahinya nanti"
"Hah baiklah Yong aku akan menceritakan semuanya padamu"
"Hmm"
"Shin Hye adalah gadis yang periang bahkan aku mengenalnyua sudah sangat lama Yong, aku mengenalnya saat ia berada di sekolah dasar, saat itu aku mengenalnya karena aku akrab dengan oppanya Shin Woo................."
***
Yong Hwa berjalan gontai dari rumah sakit, dadanya sesak mengingat semua cerita Woo Bin, ia tak menyangka semua yang dilalui gadisnya amat terasa menyedihkan, bahkan saat sekarang seorang yang selalu ditunggunya hadir ia tak mampu membuka matanya.
Yong Hwa terus berjalan menuju rumahnya ia berjalan tanpa terasa hujan mengguyur badanya, air hujan seolah mewakili perasaannya saat ini, semua memori tentang Shin Hye berjalan bagaikan kaset yang sedang diputar.
"Wae Shin Hye-ah, kenapa kau menahan sakit itu sendiri?" Ucap Yong Hwa Pilu
Entah orang-orang yang melihatnya akan berfikir ia gila atau apa ia tidak perduli, yang ada dikepalanya hanya gadis manja dan cerianya, gadis yang hampir setengah tahun ini menemaninya disekolah, bahkan tak jarang mereka berdua keluar untuk sekedar jalan-jalan atau makan ramen.
Yong Hwa sangat menikmati saat dirinya menjadi babu Shin Hye bagaimana ia selalu berusaha membuat Shin Hye tersenyum dan saat ia membuat Shin Hye marah ada kesenangan tersendiri saat melihat ekspresi Shin Hye yang sangat menggemaskan.
Tak terasa air mata menetes membasahi pipinya dan bersatu dengan air hujan, ia menangis tanpa henti seolah meruntuki dirinya yang tak bisa melihat sisi rapuh Shin Hye.
"Kenapa? kenapa kau menyembunyikannya Shin Hye-ah, apa aku semenyebalkan itu hingga kau tak ingin membagi kesedihanmu ? Tuhan kenapa kau berikan rasa ini jika pada akhirnya kau membuat lubang yang besar dirasa ini?" lirih Yong Hwa
Yong Hwa terus berjalan hingga rumahnya dan ia memasuki rumahnya dengan keadaan yang sangat kacau, keadaan yang sangat mengenaskan.
"Yong-ah:" Panggil Nyonya Jung
"Kau kenapa eoh?" Tanya Tuan Jung
Kedua orang tua Yong Hwa menghampiri Yong Hwa dan mengecek keadaan putra semata wayangnya itu
"Yong kau kenapa eoh?" Tanya Nyonya Jung lagi
"Eomma apa aku tak pantaas bahagia? Tanya Yong Hwa pada Nyonya Jung
"Kenapa kau berkata begitu eoh?" Ucap Nyonya Jung lagi
"Eomma kenapa ini semua terjadi" Ucap Yong Hwa Lirih
Nyonya dan Tuan Park tidak mengerti apa yang dikatakan putranya ini, mereka merasakan kesedihan yang teramat, mereka tidak pernah melihat Yong Hwa seperti ini setelah 3 tahun yang lalu disaat poppy anjing kesayangannya meninggal karena sakit, Yong Hwa mengurung dirinya sendiri selama seminggu dan tak ingin menyentuh makanannya sampai akhirnya Yong Hwa harus dilarikan kerumah sakit seminggu setelah kejadian itu Yong Hwa berhasil dibujuk dan menerima kepergian poppy dari hari-harinya.
Dan Kini pancaran kesedihan itu terlihat lagi, pancara kesedihan putus asa kekecewaan menjadi satu.
"Chagi-ah kau bicaralah apa yang terjadi, apa kau merindukan poppy?" Tanya Tuan Jung yang dihadiahi gelengan oleh Yong Hwa
"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Nyonya Jung lagi
"Eomma apa yang harus aku lakukan disaat ia terbaring tak berdaya seperti ini, apa yang harus aku lakukan dengan kenyataan pahit ini eomma? apa kau tahu seberapa aku mencintainya dan seberapa aku ingin menikahinya eomma? tapi saat ini.. saat ini ia sedang terbaring dirumah sakit eomma" Ucap Yong Hwa mengeluarkn semua kesakitan yang menghantuinya sejak tadi
Tangis yang sudah ia keluarkan kini menjadi-jadi, Tuan dan Nyonya Jung yang mengerti siapa yang Yong hwa bicarakan hanya bisa menghela nafas dan mencoba menenangkan putranya.
"Yong semua akan baik-baik saja kau harus kuat dan harus terus berada disampingnya ne" Ucap Nyonya Jung dan memeluk Yong Hwa yang sudah terduduk dilantai
"Yong kau kuat maka berilah kekuatan juga padanya" Ucap Tuan Jung dan mengelus pucuk kepala Yong Hwa.
Yong Hwa adalah anak tunggal dari Nyonya dan Tuan Jung, ia terbilang anak yang cerdas dan penyayang, bahkan Yong Hwa terlihat manja jika sudah berhadapan dengan kedua orang tuanya mengalahkan kemanjaan Hyukkie, namun semenjak kejadian ia kehilangan anjing kesayangannya, ia menjadi brutal dan dingin bahkan sikapnya menjadi arogan dan semaunya, terkadang ia mencoba membuat masalah untuk melarikan rasa kekecewaan dan kesedihannya.
Setelah kejadian Poppy meninggal kedua orang tua Yong Hwa selalu pergi untuk urusan bisnis, disinilah kekecewaan Yong hwa bertambah dan menjadikannya sosok yang arogan dingin dan tak terkendali, bahkan setelah kejadian itu Yong Hwa tak pernah berbicara dengan kedua orang tuanya.
Dan kali pertama Yong Hwa berbica kepada kedua orang tuanya saat ia kalah pertandingan basket oleh Shin Hye dan saat Shin hye memasuki hari-harinya, Yong Hwa menjadi dekat lagi dengan orang tuanya, tiada hari tanpa membicarakan Shin Hye, bahkan Yong hwa sering merengek kepada kedua orang tuanya untuk melamar Shin Hye saat itu juga.
"Yong kau kuat ne" Ucap Nyonya Jung dan memapah tubuh Yong Hwa kedalam kamarnya
"Kau mandilah dan tidur jangan sampai kau sakit" Ucap Nyonya Jung dan keluar dari kamar Yong Hwa.
Yong Hwa yang sudah berada diatas kasurnya hanya bisa menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong.
"Jika kau mencintainya berhentilah menuntutnya untuk membalas cintamu Yong karna itu akan membuatnya semakin terluka" Woo Bin
Kalimat itu yang terus terngiang dari kepala Yong Hwa
Pertemuannya dengan Shin Hye adalah takdir yang tak dapat ia hindari, dan rasa yang menjalar dihatinya juga atas kehendak Tuhan jadi apa yang harus Ia lakukan jika Tuhan memberikan kenyataan pahit ini ? Kenyataan yang bahkan Ia tak mampu menerimanya, bukan karna ia tak bisa menerimanya dengan kondisi Shin Hye, tapi satu hal yang ia takutkan yaitu KEHILANGAN.
"Tuhan jika ini semua rencanamu maka biarkanlah aku tetap mencintainya, dari dasar hatiku yang terdalam sungguh aku sangat mencintainya tak ada wanita lain hanya dia PARK SHIN HYE" Ucap Yong Hwa
Disatu sisi terlihat Shin Hye yang masih betah dengan tidurnya, memejamkan mata dengan erat tanpa ada niat untuk membukanya, mungkinkah ditempat lain ia sedang mencari jalan keluar atau malah ia akan tetap tinggal disana, tak ada yang tahu hanya Tuhan yang dapat memberikan mukjizatnya.
"Aku ingin membuat semua orang yang menyayangiku bahagia oppa, sebelum pada akhirnya aku pergi dan meninggalkan mereka semua, tapi satu hal yang harus aku lakukan membuat mereka bahagia dan tersenyum saat aku pergi" Shin Hye
Suara itu serasa bergema diruangan Shin Hye, lily putih yang dibawa Woo Bin perlahan bergerak terkena hembusan angin dan mulai gugur satu persatu.
Detak jantung Shin Hye melemah, bunyi nyaring terdengar menandakan kondisi pasien yang kritis, para dokter berdatangan untuk mengecek keadaan Shin Hye.
Taecyeon berlari menuju ruangan shin Hye dengan panik
"Usia-nim pasien mengalami keadaan kritis, denyut nadinya melemah detak jantungnya perlahan menurun tekanan oksigen juga melemah" lapor seorang suster pada Taecyeon
"Cepat lakukan persiapan, kita tidak bisa menggunakan alat perangsang jantung karna itu dapat membahayakan pasien yang memiliki penyakit ini, kita bisa memberikan pompa jantung secara manual, siapkan alat medis lain dan siapkan ruang bedah jika memungkinkan kita melakukan oprasi hari ini, hubungi rumah sakit di seoul bahkan rumah sakit lain yang bekerja sama dengan kita tanyakan apa ada donor jantung dirumah sakit mereka sekarang" Ucap Taecyeon tegas dan dilaksanakan dengan gesit oleh suster tadi.
Keadaan diruang Shin Hye sangat mencekam, semua keluarga menanti dengan derai air mata Nyonya Park dan Eunjung sudah menangis histeris tak terkecuali Tuan Park matanya sudah memerah dan menahan amarah dan kesedihan akan nasip putrinya.
***
Yong Hwa yang masih memandang langit-langit kamar tak bisa tertidur perasaannya tak tenang seperti kegelisahan yang teramat sangat mengusik hatinya.
**bogopha bogophaseo....
Bunyi dering ponsel Yong Hwa membuatnya kaget, dengan malas ia mengambil ponselnya dan melihat nama yang terpampang diponselnya
WOO BIN
"Yeobosseo?" Tanya Yong Hwa
"Cepatlah kerumah sakit Shin Hye kritis" Ucap Woo Bin dengan nada bergetar
"Yya kau jangan bercanda ini sudah malam eoh!!" ucap Yong hwa tak percaya
"Yong jika kau tak ingin menyesal cepatlah kemari, Shin Hye sedang meregang nyawa saat ini" Ucap Woo Bin lagi dengan penuh penekanan.
Yong hwa yang bagai dihantam batu masih mencoba mencerna kata-kata Woo Bin, air mata menetes lagi, ia keluar kamar dengan tergesa-gesa dan mengambil kunci mobil
"Yong kau mau kemana malam-malam seperti ini" Ucap Nyonya Jung
"Aku harus kerumah sakit eomma, Shin Hye.. Shin Hye kritis" Ucap Yong Hwa dengan mata kosong dan penuh ketakutan.
"Eomma ikut kita pergi sama-sama ne" Ucap Nyonya Jung yang takut dengan kondisi Yong Hwa yang kalap
"Yeobo mari kita pergi sekarang" Ucap Nyonya Jung
Yong Hwa dan keluarganya pergi kerumah sakit, selama perjalanan Yong Hwa hanya bisa memandang kosong jalanan dan terus berdoa dalam hati untuk kesembuhan Shin Hye.
"Tuhan setidaknya beri aku satu kesempatan untuk membuatnya bahagia" Yong Hwa
***
Yong Hwa dan keluarganya berlari menuju ruangan Shin Hye dengan cepat, saat mereka sampai, merreka mendapati semua keluarga Shin Hye dan Woo Bin yang terduduk lemas dengan air mata yang masih membasahi pipi mereka. Eunjung dan Nyonya Park saling mendekap mencoba memberikan kekuatan untuk masing-masing.
"Woo Bin-ah" panggil Yong Hwa yang ditanggapi dngan tatapan datar oleh Woo Bin
"Shin hye?" tanya Yong Hwa dan ditanggapi dengan gelengan kepala ya hanya gelengan kepala.
Pintu ruangan Shin Hye terbuka, Taecyeon keluar dengan tatapan sendu dan pasrah. Eunjung yang melihat Taecyeon mencoba mencari tahu keadaan Shin Hye
"Yeon-ah bagai mana dengan Shinjie" Tanya Eunjung antusias
"Kau harus sabar ne" Ucap Taecyeon yang membuat semua orang hanya bisa membelalakan matanya
"Kau bohong eoh, dia akan sembuh bukan?" Tanya Eunjung histeris air matanya keluar dan tak terbendung lagi
"Mian kami sudah melakukan semampu kami Jungi-ah" Ucap taecyeon dan memeluk Eunjung mencoba menenangkan gadisnya itu
"Kau bohong... kau bohongg Shin Hye akan sembuh kau bohong Yeon-ah aku membencimu sungguh aku membencimu" Teriak Eunjung]
"Mianhae" Ucap Taecyeon lemah dan terus memeluk Eunjung
Nyonya Park yang sudah menangis akhirnya tumbang dan pingsan tak lama dari Nyonya Park Eunjungpun roboh kedua wanita itu dibawa keruang UGD untuk mendapat pertolongan.
Jika kau pergi kenapa kau tak memberi salam perpisahan terlebih dahulu Shinjie-ah kau sangat kejam seperti oppamu - Woo Bin
Tak adakah kesempatan untukku membuatmu bahagia, bagaimana bisa aku menjalani hariku tanpamu, tanpa cintamu Shin Hye-ah saranghae nomu saranghae jebal gajima- Yong Hwa
Saat aku pergi nanti aku ingin semua orang tersenyum merelakanku oppa - Shin Hye
Cinta yang begitu besar aku rasakan, kebahagiaan akan aku dapati tapi apakah aku mampu meninggalkan orang-orang yang sangat aku sayangi itu ? bagaimana bisa aku meninggalkan mereka tanpa ucapan perpisahan, aku sangat mencintai kalian.. Yong Hwa-ya saranghae - Park Shin Hye
Suasana yang tadinya sedih berubah hangat karena candaan Woo Bin, mereka semua sadar mungkin Shin Hye sekarang sedang melawan rasa sakitnya dan berusaha mencari jalan keluar dari sana untuk bertemu dengan mereka semua, jalan yang entah kapan akan Shin Hye temui yang dapat mereka lakukan hanya berdoa dan membantu Shin Hye dengan tetap semangat dan tersenyum.
Minhyuk dan yang lain sudah pamit pulang kerumah masing-masing terkecuali Yong Hwa dan Woo Bin yang memilih untuk berbicara di cafe rumah sakit.
"Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Woo Bin tanpa basa-basi
"Kau berbohong padaku, Shin Hye bukan mengalami trauma saja dikepalanya bukan?" Tanya Yong Hwa sinis
"Aku tidak berbohong, itulah kenyataannya" Ucap Woo Bin
"Aku calon dokter masa depan mana mungkin hanya karna trauma ia tidak sadarkan diri berhari-hari dan saat terakhir yang aku tahu ia memegangi dadanya dan menahan sakit disana" Ucap Yong Hwa kesal
"Kau calon dokter? cih mimpi" Sinis Woo Bin
"Cepat ceritakan yang sebenarnya!!" Ucap Yong Hwa lebih tepatnya seperti perintah untuk Woo Bin
Woo Bin yang melihat kesungguhan dimata Yong hwa hanya bisa menghela nafas dan berusaha perang dengan batinnya, akankah ia sanggup menceritakan semuanya.
"Apa kau mencintainya Yong? Tanya Woo Bin
"Nde!! aku sangat mencintainya"
"Apa kau yakin akan menerimanya sepenuh hati?" Tanya Woo Bin lagi
"Ya aku akan menjaganya melindunginya dan aku akan menikahinya nanti"
"Hah baiklah Yong aku akan menceritakan semuanya padamu"
"Hmm"
"Shin Hye adalah gadis yang periang bahkan aku mengenalnyua sudah sangat lama Yong, aku mengenalnya saat ia berada di sekolah dasar, saat itu aku mengenalnya karena aku akrab dengan oppanya Shin Woo................."
***
Yong Hwa berjalan gontai dari rumah sakit, dadanya sesak mengingat semua cerita Woo Bin, ia tak menyangka semua yang dilalui gadisnya amat terasa menyedihkan, bahkan saat sekarang seorang yang selalu ditunggunya hadir ia tak mampu membuka matanya.
Yong Hwa terus berjalan menuju rumahnya ia berjalan tanpa terasa hujan mengguyur badanya, air hujan seolah mewakili perasaannya saat ini, semua memori tentang Shin Hye berjalan bagaikan kaset yang sedang diputar.
"Wae Shin Hye-ah, kenapa kau menahan sakit itu sendiri?" Ucap Yong Hwa Pilu
Entah orang-orang yang melihatnya akan berfikir ia gila atau apa ia tidak perduli, yang ada dikepalanya hanya gadis manja dan cerianya, gadis yang hampir setengah tahun ini menemaninya disekolah, bahkan tak jarang mereka berdua keluar untuk sekedar jalan-jalan atau makan ramen.
Yong Hwa sangat menikmati saat dirinya menjadi babu Shin Hye bagaimana ia selalu berusaha membuat Shin Hye tersenyum dan saat ia membuat Shin Hye marah ada kesenangan tersendiri saat melihat ekspresi Shin Hye yang sangat menggemaskan.
Tak terasa air mata menetes membasahi pipinya dan bersatu dengan air hujan, ia menangis tanpa henti seolah meruntuki dirinya yang tak bisa melihat sisi rapuh Shin Hye.
"Kenapa? kenapa kau menyembunyikannya Shin Hye-ah, apa aku semenyebalkan itu hingga kau tak ingin membagi kesedihanmu ? Tuhan kenapa kau berikan rasa ini jika pada akhirnya kau membuat lubang yang besar dirasa ini?" lirih Yong Hwa
Yong Hwa terus berjalan hingga rumahnya dan ia memasuki rumahnya dengan keadaan yang sangat kacau, keadaan yang sangat mengenaskan.
"Yong-ah:" Panggil Nyonya Jung
"Kau kenapa eoh?" Tanya Tuan Jung
Kedua orang tua Yong Hwa menghampiri Yong Hwa dan mengecek keadaan putra semata wayangnya itu
"Yong kau kenapa eoh?" Tanya Nyonya Jung lagi
"Eomma apa aku tak pantaas bahagia? Tanya Yong Hwa pada Nyonya Jung
"Kenapa kau berkata begitu eoh?" Ucap Nyonya Jung lagi
"Eomma kenapa ini semua terjadi" Ucap Yong Hwa Lirih
Nyonya dan Tuan Park tidak mengerti apa yang dikatakan putranya ini, mereka merasakan kesedihan yang teramat, mereka tidak pernah melihat Yong Hwa seperti ini setelah 3 tahun yang lalu disaat poppy anjing kesayangannya meninggal karena sakit, Yong Hwa mengurung dirinya sendiri selama seminggu dan tak ingin menyentuh makanannya sampai akhirnya Yong Hwa harus dilarikan kerumah sakit seminggu setelah kejadian itu Yong Hwa berhasil dibujuk dan menerima kepergian poppy dari hari-harinya.
Dan Kini pancaran kesedihan itu terlihat lagi, pancara kesedihan putus asa kekecewaan menjadi satu.
"Chagi-ah kau bicaralah apa yang terjadi, apa kau merindukan poppy?" Tanya Tuan Jung yang dihadiahi gelengan oleh Yong Hwa
"Lalu apa yang terjadi?" Tanya Nyonya Jung lagi
"Eomma apa yang harus aku lakukan disaat ia terbaring tak berdaya seperti ini, apa yang harus aku lakukan dengan kenyataan pahit ini eomma? apa kau tahu seberapa aku mencintainya dan seberapa aku ingin menikahinya eomma? tapi saat ini.. saat ini ia sedang terbaring dirumah sakit eomma" Ucap Yong Hwa mengeluarkn semua kesakitan yang menghantuinya sejak tadi
Tangis yang sudah ia keluarkan kini menjadi-jadi, Tuan dan Nyonya Jung yang mengerti siapa yang Yong hwa bicarakan hanya bisa menghela nafas dan mencoba menenangkan putranya.
"Yong semua akan baik-baik saja kau harus kuat dan harus terus berada disampingnya ne" Ucap Nyonya Jung dan memeluk Yong Hwa yang sudah terduduk dilantai
"Yong kau kuat maka berilah kekuatan juga padanya" Ucap Tuan Jung dan mengelus pucuk kepala Yong Hwa.
Yong Hwa adalah anak tunggal dari Nyonya dan Tuan Jung, ia terbilang anak yang cerdas dan penyayang, bahkan Yong Hwa terlihat manja jika sudah berhadapan dengan kedua orang tuanya mengalahkan kemanjaan Hyukkie, namun semenjak kejadian ia kehilangan anjing kesayangannya, ia menjadi brutal dan dingin bahkan sikapnya menjadi arogan dan semaunya, terkadang ia mencoba membuat masalah untuk melarikan rasa kekecewaan dan kesedihannya.
Setelah kejadian Poppy meninggal kedua orang tua Yong Hwa selalu pergi untuk urusan bisnis, disinilah kekecewaan Yong hwa bertambah dan menjadikannya sosok yang arogan dingin dan tak terkendali, bahkan setelah kejadian itu Yong Hwa tak pernah berbicara dengan kedua orang tuanya.
Dan kali pertama Yong Hwa berbica kepada kedua orang tuanya saat ia kalah pertandingan basket oleh Shin Hye dan saat Shin hye memasuki hari-harinya, Yong Hwa menjadi dekat lagi dengan orang tuanya, tiada hari tanpa membicarakan Shin Hye, bahkan Yong hwa sering merengek kepada kedua orang tuanya untuk melamar Shin Hye saat itu juga.
"Yong kau kuat ne" Ucap Nyonya Jung dan memapah tubuh Yong Hwa kedalam kamarnya
"Kau mandilah dan tidur jangan sampai kau sakit" Ucap Nyonya Jung dan keluar dari kamar Yong Hwa.
Yong Hwa yang sudah berada diatas kasurnya hanya bisa menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong.
"Jika kau mencintainya berhentilah menuntutnya untuk membalas cintamu Yong karna itu akan membuatnya semakin terluka" Woo Bin
Kalimat itu yang terus terngiang dari kepala Yong Hwa
Pertemuannya dengan Shin Hye adalah takdir yang tak dapat ia hindari, dan rasa yang menjalar dihatinya juga atas kehendak Tuhan jadi apa yang harus Ia lakukan jika Tuhan memberikan kenyataan pahit ini ? Kenyataan yang bahkan Ia tak mampu menerimanya, bukan karna ia tak bisa menerimanya dengan kondisi Shin Hye, tapi satu hal yang ia takutkan yaitu KEHILANGAN.
"Tuhan jika ini semua rencanamu maka biarkanlah aku tetap mencintainya, dari dasar hatiku yang terdalam sungguh aku sangat mencintainya tak ada wanita lain hanya dia PARK SHIN HYE" Ucap Yong Hwa
Disatu sisi terlihat Shin Hye yang masih betah dengan tidurnya, memejamkan mata dengan erat tanpa ada niat untuk membukanya, mungkinkah ditempat lain ia sedang mencari jalan keluar atau malah ia akan tetap tinggal disana, tak ada yang tahu hanya Tuhan yang dapat memberikan mukjizatnya.
"Aku ingin membuat semua orang yang menyayangiku bahagia oppa, sebelum pada akhirnya aku pergi dan meninggalkan mereka semua, tapi satu hal yang harus aku lakukan membuat mereka bahagia dan tersenyum saat aku pergi" Shin Hye
Suara itu serasa bergema diruangan Shin Hye, lily putih yang dibawa Woo Bin perlahan bergerak terkena hembusan angin dan mulai gugur satu persatu.
Detak jantung Shin Hye melemah, bunyi nyaring terdengar menandakan kondisi pasien yang kritis, para dokter berdatangan untuk mengecek keadaan Shin Hye.
Taecyeon berlari menuju ruangan shin Hye dengan panik
"Usia-nim pasien mengalami keadaan kritis, denyut nadinya melemah detak jantungnya perlahan menurun tekanan oksigen juga melemah" lapor seorang suster pada Taecyeon
"Cepat lakukan persiapan, kita tidak bisa menggunakan alat perangsang jantung karna itu dapat membahayakan pasien yang memiliki penyakit ini, kita bisa memberikan pompa jantung secara manual, siapkan alat medis lain dan siapkan ruang bedah jika memungkinkan kita melakukan oprasi hari ini, hubungi rumah sakit di seoul bahkan rumah sakit lain yang bekerja sama dengan kita tanyakan apa ada donor jantung dirumah sakit mereka sekarang" Ucap Taecyeon tegas dan dilaksanakan dengan gesit oleh suster tadi.
Keadaan diruang Shin Hye sangat mencekam, semua keluarga menanti dengan derai air mata Nyonya Park dan Eunjung sudah menangis histeris tak terkecuali Tuan Park matanya sudah memerah dan menahan amarah dan kesedihan akan nasip putrinya.
***
Yong Hwa yang masih memandang langit-langit kamar tak bisa tertidur perasaannya tak tenang seperti kegelisahan yang teramat sangat mengusik hatinya.
**bogopha bogophaseo....
Bunyi dering ponsel Yong Hwa membuatnya kaget, dengan malas ia mengambil ponselnya dan melihat nama yang terpampang diponselnya
WOO BIN
"Yeobosseo?" Tanya Yong Hwa
"Cepatlah kerumah sakit Shin Hye kritis" Ucap Woo Bin dengan nada bergetar
"Yya kau jangan bercanda ini sudah malam eoh!!" ucap Yong hwa tak percaya
"Yong jika kau tak ingin menyesal cepatlah kemari, Shin Hye sedang meregang nyawa saat ini" Ucap Woo Bin lagi dengan penuh penekanan.
Yong hwa yang bagai dihantam batu masih mencoba mencerna kata-kata Woo Bin, air mata menetes lagi, ia keluar kamar dengan tergesa-gesa dan mengambil kunci mobil
"Yong kau mau kemana malam-malam seperti ini" Ucap Nyonya Jung
"Aku harus kerumah sakit eomma, Shin Hye.. Shin Hye kritis" Ucap Yong Hwa dengan mata kosong dan penuh ketakutan.
"Eomma ikut kita pergi sama-sama ne" Ucap Nyonya Jung yang takut dengan kondisi Yong Hwa yang kalap
"Yeobo mari kita pergi sekarang" Ucap Nyonya Jung
Yong Hwa dan keluarganya pergi kerumah sakit, selama perjalanan Yong Hwa hanya bisa memandang kosong jalanan dan terus berdoa dalam hati untuk kesembuhan Shin Hye.
"Tuhan setidaknya beri aku satu kesempatan untuk membuatnya bahagia" Yong Hwa
***
Yong Hwa dan keluarganya berlari menuju ruangan Shin Hye dengan cepat, saat mereka sampai, merreka mendapati semua keluarga Shin Hye dan Woo Bin yang terduduk lemas dengan air mata yang masih membasahi pipi mereka. Eunjung dan Nyonya Park saling mendekap mencoba memberikan kekuatan untuk masing-masing.
"Woo Bin-ah" panggil Yong Hwa yang ditanggapi dngan tatapan datar oleh Woo Bin
"Shin hye?" tanya Yong Hwa dan ditanggapi dengan gelengan kepala ya hanya gelengan kepala.
Pintu ruangan Shin Hye terbuka, Taecyeon keluar dengan tatapan sendu dan pasrah. Eunjung yang melihat Taecyeon mencoba mencari tahu keadaan Shin Hye
"Yeon-ah bagai mana dengan Shinjie" Tanya Eunjung antusias
"Kau harus sabar ne" Ucap Taecyeon yang membuat semua orang hanya bisa membelalakan matanya
"Kau bohong eoh, dia akan sembuh bukan?" Tanya Eunjung histeris air matanya keluar dan tak terbendung lagi
"Mian kami sudah melakukan semampu kami Jungi-ah" Ucap taecyeon dan memeluk Eunjung mencoba menenangkan gadisnya itu
"Kau bohong... kau bohongg Shin Hye akan sembuh kau bohong Yeon-ah aku membencimu sungguh aku membencimu" Teriak Eunjung]
"Mianhae" Ucap Taecyeon lemah dan terus memeluk Eunjung
Nyonya Park yang sudah menangis akhirnya tumbang dan pingsan tak lama dari Nyonya Park Eunjungpun roboh kedua wanita itu dibawa keruang UGD untuk mendapat pertolongan.
Jika kau pergi kenapa kau tak memberi salam perpisahan terlebih dahulu Shinjie-ah kau sangat kejam seperti oppamu - Woo Bin
Tak adakah kesempatan untukku membuatmu bahagia, bagaimana bisa aku menjalani hariku tanpamu, tanpa cintamu Shin Hye-ah saranghae nomu saranghae jebal gajima- Yong Hwa
Saat aku pergi nanti aku ingin semua orang tersenyum merelakanku oppa - Shin Hye
Cinta yang begitu besar aku rasakan, kebahagiaan akan aku dapati tapi apakah aku mampu meninggalkan orang-orang yang sangat aku sayangi itu ? bagaimana bisa aku meninggalkan mereka tanpa ucapan perpisahan, aku sangat mencintai kalian.. Yong Hwa-ya saranghae - Park Shin Hye
***
Hai aku kembali dan ini terusannya, gimana gimana? gak jelas ya haha maaf ya readers banyak typo dan cerita agak ngawur, yah namanya juga amatiran tapi semoga banyak yang terhibur
gomawoo see you next time...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar