Selasa, 21 Mei 2013

Companions Of Love And Revenge Part 2

Terimakasih buat semua yang sudah membaca blog ini.. Semoga bermanfaat buat saya dan kalian, Mohon maaf atas kekurangan yang ada.. Jangan lupa berikan komentarnya, biar saya lebih semangat lagi mengisi blog ini..
Gamsahabnida chingu ..



Baik Chingu, kali ini aku bakal nerusin kisah Niken..
So, happy reading chingu ..



Kisah dibuka dimana Niken yang kesal karena ucapan kasar Tomy sehingga ia mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya, entah itu isi hati Niken selama ini atau hanya pelarian dari perasaannya yang dulu? Jika benar Niken mencintai Tomy lalu kenapa ia masih selalu memimpikan Marchel? Apa selama ini Niken tak pernah menyadari kalau ia hanya mencintai Marchel kisah masa kecilnya?


Companions Of Love And Revenge 
-What is Love?-




“Apa kamu bilang? Tega banget kamu ngomong kaya gitu, emang kamu fikir kenapa aku gak bisa pacaran? Itu semua gara-gara kamu seandainya aku gak pernah suka sama kamu pasti aku bisa dapetin pacar!!” Bentak Niken

“Apa lo suka sama gw?” Tanya Tomy dengan heran

“ia dan aku pastiin mulai detik ini aku gak akan pernah suka sama kamu dan gak akan pernah mencintai kamu lagi titik, jangan pernah nyari aku lagi, aku keluar dari band ini. Kamu tuh egois emang aku gak tau tadi setelah kamu bermesraan dengan Rika kalian bertengkar dan sekarang kamu menimpahkan kekesalan itu sama aku?”

“gak bukan gitu ken, maksud gw..”

“maksud lo apa haah ? !!! cukup gw keluar dari grup ini”

“ken , tunggu!” Seru Roy dan Boby

“Ahh lo sih Tom dia jadi ngambekkan!” Seru Roy

“Ahh sial kenapa gw ga tau dia suka sama gw, ahh bego banget” Sahut Tomy


Niken yang marah pergi dan mengendarai sepedanya dengan kencang dan tanpa mempedulikan rambu jalanan, tanpa piker panjang Niken terus mengayun sepedanya dengan cepat hingga dipenyebrangan dimana dulu ia hamper tertabrak mobil, Niken terus mengayun sepedanya dan dari jauh terlihat mobil melaju dengan kencang, Niken yang menyadari itu sontak kaget dan membelokkan sepedanya sehingga ia membentur tiang dan terpental jauh beruntung ada seseorang yang dapat menangkapnya.  Pria itu sangat tampan dan gagah senyumnya yang indah  diberikan kepada Niken

“Are you okay?” Tanya pemuda itu
“Yes I’m Fine, thank you” jawab Niken
“No problem, what your name?”
“Niken, you?”
“Niken?” Tanya pemuda itu
“yes Niken Adwijaya”
Pria itu bukannya memperkenalkan namanya tapi ia malah tersenyum dan meninggalkan Niken yang bingung dengan sikap pemuda tersebut.


Niken yang telah sampai dirumahnya melihat rumah sebelah Niken yang sudah kosong selama setahun, tiba-tiba ada yang mengisinya , Niken yang penasaranpun bertanya pada ibunya

“Bu siapa yang pindah kerumah itu?”
“Ahh itu ada dua anak laki-laki dari Amerika yang membeli rumah itu dan menempatinya, Kenapa?”
“Ahh begitu tapi apa mereka orang baik?”
“Ssstt tidak boleh begitu!! Cepat mandi ayo kita makan malam”
“okke” Jawab Niken yang bergegas lari kekamarnya dan membersihkan dirinya

Sesaat setelah Niken membersihkan diri Ibu memanggilnya.
“Niken ayo makan” panggil Ibu
“iaa sebentar” jawab Niken

Niken yang sudah selesai membersihkan diri turun dan duduk disebelah ayahnya
“Ayahh kau taukan aku sangat mencintaimu” rayu Niken
“ya My Princes ayah pasti tahu”jawab ayah dengan senang
“Ayah kau mencintaikukan?”
“tentu saja ayah sangat mencintauimu”

Ibu yang mendengar itu hanya tersenyum karena tahu putrinya sedang menginginkan sesuatu

“Ayah sepedaku rusak tadi aku menabrak tiang, bolehkah aku meminta sepeda baru?’ rengek Niken
“Apaa?? Sepeda lagi ? Tidakkk !!!” Bentak ayah
“Ayah tapi sepedaku rusak”
“Niken sayang kau sudah merusakkan 3 sepeda dan sekarang kau meminta lagi?”
“Ayahh bukankah kau mencintaiku” rengek Niken
“TIIIIIIIIII…” ayah yang melihat tingkah putri sematawayangnya yang merengek dan memelas akhirnya luluh juga “Oke ini yang terakhir ya?” Pinta ayah
“Ayahh aku mencintaimu sungguh benar” Nikenpun mencium pipi ayahnya dan berteriak “YESSS”

Ibu yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala karena ayah mudah sekali dirayu.
Malam itu terlihat kegembiraan dirumah Niken namun dirumah sebelah dimana kedua anak laki-laki yang berasal dari Amerika sedang menikmati makannya juga

“Chel bukankah sudah saatnya kau menemmui dy?” Tanya laki-laki berambut pirang
“Belum belum saatnya Stef” Jawab Marchel

Ternyata laki-laki yang menolong Niken dari maut adalah Marchel, sudah dua kali ia diselamatkan oleh orang yang sama.

Pagi itu terlihat masih pukul 5 pagi namun terlihat Niken yang sedang tertidur Nampak gelisah dan berkeringat.

“Marcheeeelllllllllll” Teriak Niken membangunkannya dari mimpi buruk yang sama.
Ibu dan ayah yang mendengar jeritan Niken terbangun dan segera menghampiri Niken, begitu pula Marchel yang terbangun dan lari menuju balkon yang bersebrangan dengan kamr Niken. Ia dapat melihat Niken yang menangis dipelukan ibunya.

“Niken kamu kenapa?” Tanya ibu
“Ibu Marchel, Niken mimpi Marchel bu” Jawab Niken
“Sudah sudah kamu tenangkan diri dulu, ibu ambilkan air dulu ya”
“Ayah ambilkan makanan ya, ayah takut kamu sakit” seru ayah dengan panic.

Ibu dan ayah meninggalkan Niken yang masih menangis dikamarnya, Marchel yang melihat dari jauh hanya bisa memegangi dadanya, terlihat raut kesedihan dimukanya dan sakit didadanya melihat orang yang dia cintai menangis.

“Kenapa hati ini sakit melihat air matamu seperti 10 tahun lalu aku melihat air matamu saat kejadian itu. Niken berhentilah menangis jangan kuatir aku ada disini” ucap Marchel dan terus menatap Niken.

“Kenapa chel kenapa? Kenapa kau hadir dan pergi? Sakit sakit sekali rasanya mengingat itu, harusnya kau tetap disini dan membenciku, mungkin itu jauh lebih baik disbanding aku harus kau hokum seperti ini” ucap Niken dengan air mata yang tak henti dipipinya.


Pagi itu Niken terlihat pucat dan lesu, ayah melarang Niken untuk kesekolah namun ia tidak mau karena hari ini ada pengambilan nilai olahraga. Ayah yuang tau putrinya keras kepala tidak dapat menghentikan Niken.

Niken berangkat seperti biasa menggunakan sepeda baru yang telah diberikan ayahnya. Niken sampai disekolah dan melihat Natasya bersama Boy sedang berjalan dengan bahagia layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara. Niken hanya bisa tersenyum dan berjalan menuju kelasnya.
“Pagi ken” Sapa Roy
“pagi” Jawab Niken
“ken lo kenapa ko pucet muka lo?”
“Gak papa ko.”
“Serius? Apa gara-gara Tomy?”
“Gak, aku Cuma cape akhir-akhir ini aku mimpi buruk mulu”
“Mimpi? Wahh jangan-jangan lo mimpi…” Goda Roy
“Mesum lo!! Ya gak lah aku mimpi tentang kecelakaan sahabat kecilku” tutur Niken
“Ohhh”

Mereka berdua telah sampai dikelas dan Niken merasa ada yang aneh, bunga yang biasanya ada dimejanya hari ini sudah tidak ada lagi, sedikit bingung namun Niken tidak mempedulikannya, Natasya yang baru masuk kekelas bersama Boy menghampiri Niken

“Ken kamu udah tau bakalan ada anak baru?” Tanya Natasya
“Gak tuh, kenapa emang?” Tanya Niken
“Wahh parah kamu, katanya ada 2 orang dan mereka dari amrik loh”
“Terus ? aku harus bilang waw dan loncat-loncat gitu?”
“Isshh Niken mah seneng dikit ke”
“udahlah beb baru dari amrik dong juga” celetuk Boy yang cemburu
“Nah emang kenapa masalah buat lo gitu?” Tanya Natasya
“Beb, jangan bilang kamu lupa aku pacar kamu sekarang”
“Ia apa ? ko aku lupa?”

Niken yang mendengarnya hanya tertawa karena Natasya memang mempunyai penyakit pikun yang parah namun herannya ia hanya lupa dengan siapa pacarnya.

“Ken benarkah dia pacarku?” Tanya Natasya pada Niken

Niken hanya mengangguk tanda membenarkan

“aahh Boy maaf aku lupa” rengek Natasya
“Ya ya” Jawab Boy

Bel telah berbunyi menandakan waktu pelajaran telah dimulai. Dan benar saja ada 2 orang murid baru yang dating kekelas Niken bersama kepala sekolah.

“Baik anak-anak saya akan memperkenalkan teman baru untuk kalian, kalian berdua perkenalkan diri kalian” perintah pak kepala sekolah

“Hai semua namaku Stefan Alexandrio, aku dari amerika dan senang bertemu kalian” Ucap Stef dengan ceria dan bersemangat

“Hai aku Marchel Andrio, salam kenal” Ucap Marchel dengan ketus dan dingin

Niken yang mendengar nama Marchel hanya bisa kaget dan shock, laki-laki yang menolongnya kemarin akan menjadi temannya dan namanya sungguh mirip dengan teman masa kecilnya.

“Kalian bisa menduduki tempat yang kosong” Ucap Pak kepala sekolah.

“Baik pak”

“Kalian semua tolong bersahabat dengan mereka berdua dan jangan rebut, tunggu guru yang mengajar”

“baik Pak” jawab serempak murid-murid

Mata Niken tak pernah lepas dari sosok Marchel

“Mungkinkah? Mungkinkah dia?” ucap Niken dalam hati


*Bel istirahat*

Niken masih dengan serius mencatat pelajaran, bahkan sampai Natasya mengajak Niken ke kantin ia tak mau. Niken berada dikelas bersama Marchel, diam-diam Marchel melihat keseriusan Niken dan tersenyum.

“Yahh selesai” Ucap Niken dan melihat dikelas hanya dia dan Marchel, Niken memberanikan diri mendekati marchel

“Hmm, makasih buat yang kemaren. Marchel apa sebelumnya kau pernah tinggal di Indonesia?” Tanya Niken dengan hati-hati.
Namun bukannya menjawab Marchel malah berdiri dan mendekatkan dirinya pada Niken,

“Chel ? aku Tanya apa kamu pernah tinggal di Indonesia sebelumnya?” Tanya Niken lagi
Marchel hanya tersenyum dan menarik Niken dan mencium lembut bibirnya, sontak Niken yang diperlakukan begitu shock dan mematung, marchel yang melihatnya hanya tertawa gelid an berkata “Hai Ken long time no see, dulu dan sekarang kau tetap cantik” 




Benarkah itu Marchel yang dahulu?
Ataukah bukan?
Tapi mengapa ia hanya melihat Niken dari jauh dan tak bisa mengatakan isi hatinya?

Kenapa wajahnya terlihat sedih saat memandang Niken yang menangis?

Well cerita ini masih bersambung..
Nantikan Kisah Niken selanjutnya chingu..
Terimakasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar