Rabu, 15 Mei 2013

Companions of love and revenge Part 1



Benarkah dalam hubungan persahabatn antara lelaki dan wanita itu tidak ada?
Benarkah hubungan itu akan menimbulkan cinta diantara keduanya atau disalah satunya?
Benarkah demikian ? setujukah dengan teori ini?


Companions of love and revenge


Cerita dimulai dari kedua anak kecil yang terlihat sedang asik bermainan layangan.
“Ken, ayo pulang bersama, hari sudah sore nanti mama nyariin aku” Ucap anak laki-laki disebelah Niken
“Tidak, aku masih ingin bermain” Jawab Niken
“Ayo pulang Ken” Rengek bocah laki-laki itu
“Ia ia aku turunin dulu layangannya” Jawab Niken
“Kamu lama aku duluan aja”
“Tunggu jangan pulang sendirian!” Pinta Niken
Bocah laki-laki itu pun berlari, terpaksa Niken mengejarnya dan meninggalkan laying-layangnya, Niken berlari sambil berteriak memanggil anak itu
“Marchel tungguin aku” Teriak Niken
“Marchel !!”

Merekapun kejar-kejaran dan tanpa mempedulikan mobil yang lalu lalang didepan mereka. Dari kejauhan tampak mobil yang melaju kencang dan tidak terkendali, Niken yang terus mengejar Marchel tidak mempedulikan mobil yang lewat, saat Niken ingin menyebrang untuk mengejar Marchel tanpa menoleh Niken terus berlari dan mobil yang melaju kencang tidak dapat dikendalikan dan musibah tak bias dihentikan, Marchel yang melihat Niken akan tertabrak tak tinggal diam ia mendorong Niken dan akhirnya Marchel yang tertabrak dan terpental jauh. Terdengar suara teriakan Niken yang shock dan tak tau harus berbuat apa

“Marchel bangun MARCHEEELLL !!!” Teriak Niken

“Marchel !! Marchhhhhhhheeelllll !!!!!”


Dengan tubuh yang penuh keringat dan air mata terlihat gadis cantik yang bangun karena  bermimpi buruk. Gadis itu Niken yang sekarang telah menjadi gadis cantik dan duduk di bangku kelas 1 SMA.

“Tuhan kenapa aku bermimpi itu lagi akhir-akhir ini?” gerutu Niken

“Nikenn cepat bangun dan mandi nanti kau telat kesekolah!!!” Seru Ibu
“Ia bu” Jawab Niken dan bergegas mandi dan siap-siap untuk ke sekolah.

Niken bersekolah di SMA Bakti Ibu, sebuah sekolah yang terkenal dan memiliki murid yang banyak dan dari status social yang tinggi. Niken tumbuh menjadi gadis yang ceria baik hati namun tetap tomboy dan tidak seperti wanita lainnya yang pada usianya memakai kosmetik dan barang-barang yang girly abis, Niken kebalikannya ia tampil apa adanya tanpa make up dan barang-barang perempuan lainnya, Ia berangkat kesekolah dengan menggunakan topi yang menghadap kebelakang dan jam tangan kesayangannya serta tak lupa membawa sepedanya, Dengan ceria ia berangkat sekolah

“Bu aku pergi ya” jawab Niken
“Sarapan dulu”
“Tidak usah, mana bekalku?”
“Sudah ibu masukan tas”
“Baiklah bye bye muaah” Dengn mengecup pipi ibunya ia pergi
“Hei Princes kau lupa pada ayahmu?” Teriak ayah yang buru-buru turun dari kamar karena mendengar Niken berangkat kesekolah
“Bye bye ayah love you” Teriak Niken
“Ahh anak ini, ayah nya tidak dicium hanya ibunya yang dicium, malangnya” Rengek ayah
“Sudahlah dia buru-buru” jawab Ibu
“Tapi putrid kecilku kenapa dia tetap begitu tak bisahkah menjadi gadis normal lainnya?” Gerutu ayah lagi
“Sudah ayo makan” Ajak Ibu

Niken berangkat kesekolah dengan ceria saat ia melewati taman dimana dulu ia bermain layangan dia kembali mengenang masalalunya

“Ahh Marchel bagaimana keadaanmu? Setelah kejadian itu kau pergi dari Indonesia dan tak memberiku kabar sama sekali. Kau tau aku merasa bersalah sungguh benar-benar bersalah” Gerutu Niken
Dengan sedikit sedih Nikken pun pergi kesekolah dan terus mengayun sepedanya. Namun saat tiba disekolah Niken tersenyum senang karena dia melihat seseorang yang sudah dia agumi sejak lama, sejak saat dimana laki-laki itu menolongnya saat ia jatuh dari sepedanya dan menabrak mobil laki-laki itu, bukannya marah tapi laki-laki itu malah menghawatirkan Niken, Niken yang terus melamun dikagetkan dengan klakson mobil sahabatnya Natasya.

“Hei Sya bisa ga sih ga usah klaksonin aku?’ bentak Niken
“Haha, habisnya kamu pagi-pagi bengong, emang ngeliatin siapa sih?”
“heh, itu loh  Tomy ganteng banget aaaahhhhh sumpah seneng banget ngeliatnya” jawab Niken
“Yee dia mulu, nanti lo bias-bisa diserbu fans nya tomy baru tau rasa lo”
“Ga peduli yang penting aku suka banget sama dia”

Nikenpun memarkir sepedanya dan berjaln menuju kelasnya. Saat Niken dan Natasya sampai dikelas mereka dikejutkan dengan bunga mawar putih di meja Niken.

“Siapa lagi yang naro ini” Bentak Niken
“Ciieee Niken cewe tomboy yang ga pernah punya pacar akhirnya ada fansnya juga” ledek Natasya
“Sya cukup ya ini tuh udah keterlaluan sebulan berturut-turut aku dapet ini”
“Emang kenapa? Kamu ga suka? Buat aku aja sini”
“Sya kamukan tau aku paling suka bunga ini tapi kalo kaya gini caranya mah namanya peneroran tau gak sih lo, sumpah aku males banget kalo kaya gini”
“Udahlah lupain”


Bel menandakan pelajaran dimulai telah berbunyi, guru yang mengajarpun masuk, Niken yang terbilang anak yang rajin belajar dengan semangat dan selalu focus dengan apa yang disampaikan guru yang tengah mengajar.


Jam istirahat telah berbunyi Niken meletakkan bunganya diloker dan bias terlihat sudah banyak tumpukan bunga dilokernya dan sudah mulai melayu.

“Sya aku penasaran banget siapa sih yang naro ini?” Tanya Niken
“Entahlah mungkin Tomy?”
“Benarkah,, aaaaaa senangnya kalo memang itu dia”
“Jangan ngarep haha”
“Sya kamu mah “


Niken dan Natasya pergi kekantin dan mendapati Tomy sedang berbincang dengan wanita tercantik disekolahannya, gossip yang beredar mereka tengah menjalin kasih dan semua murid merestui mereka karena mereka terbilang serasi, namun Niken yang melihat itu sedikit cemburu namun ia memaksakan senyum dan berlalu melewati Tomy.


“Niken”
Terdengar sapaan yang tidak asing bagi Niken

“Ia Tomy ada apa?” Jawab Niken dengan malas karena ada Rika pacarnya Tomy
“Pulang nanti bisakan kita ngeband dulu?”
“Hmm gimana ya?”
“Ayolah udah lama kita gak ngeband, band kita juga fakum”
“Baiklah, jam berapa?”
“Gw tunggu sehabis pulang sekolah diruang music, gimana?”
“Baiklah, pastiin semua lengkap kalo gak aku gak mau.”
“Siipp tenang”


Nikenpun pergi dari kantin, Natasya bingung dengan sikap Niken yang ketus dengan Tomy padahal ia tahu kalau Niken sebenarnya menyukai Tomy. Namun Natasya tak pernah menanyakan alas an kenapa Niken bersikap seperti itu, karena ia takut sahabatnya akan marah jika dia membicarakan Tomy saat ini.

Jam pulang sekolah telah berbunyi, Niken bersiap-siap menuju ruang music
“Sya kamu gak mau ikut?”
“Yah maaf ken gak bisa aku udah ada janji sama Boy”
“haah kencan lagikah?”
“Ya begitulah hahah”
“Okelah, bye”
“Bye Niken”


Niken berjalan seorang diri menuju ruang music, dari kejauhan ia melihat Tomy sedang bermesraan dengan Rika, Niken hanya bisa menghela nafas,

“Aku cemburu tapi kenapa rasanya hany otakku aja yang tak menerima kenapa hatiku biasa saja? Ini aneh sungguh aneh , inikah yang dinamakan cinta atau hanya rasa kagum?” Gerutu Niken.

Nikenpun memasuki ruang musikdan melihat ada bunga mawar putih dan bertuliskan “ My Princes Niken” sontak Niken membanting bunga itu dan saat Niken membanting bunga itu 
teman-teman bandnya masuk.

“Kau kenapa?” Tanya Roy

“Bunga dari siapa ini?” sahut Boby

“Niken kau memiliki penggemar” teriak Tomy

“Cukup, aku muak ini tuh udah tepat sebulan dimana ada yang selalu mengirimiku bunga mawar ini dan itu membuatku takut” jawab Niken

“Apa sudah sebulan?” Tanya Tomy, Nikenpun hanya bisa mengangguk menandakan kebenarannya.


Latihan yang seharusnya berjalan dengan baik malah hancur dan tak karuan

“Cukup !! Niken lo tuh bisa ga sih maen gitarnya? Dari tadi salah mulu” Bentak Tomy

“Aku Cuma..” belum sempat Niken melanjutkannya Tomy sudah memotongnya

“Cuma lo gak bisa konsentrasi gara-gara bunga itu? Lo tuh norak banget sih. Oh ia gw lupa lo gak pernah nerima bunga dari cowo sih, gimana mau nerima pacaran aja gak pernah” Celetuk Tomy yang membuat Niken sakit hati

“Apa kamu bilang? Tega banget kamu ngomong kaya gitu, emang kamu fikir kenapa aku gak bisa pacaran? Itu semua gara-gara kamu seandainya aku gak pernah suka sama kamu pasti aku bisa dapetin pacar!!” Bentak Niken

“Apa lo suka sama gw?” Tanya Tomy dengan heran

“ia dan aku pastiin mulai detik ini aku gak akan pernah suka sama kamu dan gak akan pernah mencintai kamu lagi titik, jangan pernah nyari aku lagi, aku keluar dari band ini. Kamu tuh egois emang aku gak tau tadi setelah kamu bermesraan dengan Rika kalian bertengkar dan sekarang kamu menimpahkan kekesalan itu sama aku?”

Dengan kesal marah dan kecewa Niken pergi meninggalkan ruang musik ...



Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Nantikan kisah Niken oke ..
Makasih udah baca jangan lupa komennya ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar