Benarkah
dalam hubungan persahabatn antara lelaki dan wanita itu tidak ada?
Benarkah hubungan itu akan menimbulkan cinta diantara keduanya atau disalah satunya?
Benarkah hubungan itu akan menimbulkan cinta diantara keduanya atau disalah satunya?
Benarkah
demikian ? setujukah dengan teori ini?
Companions of love and revenge
Cerita dimulai
dari kedua anak kecil yang terlihat sedang asik bermainan layangan.
“Ken, ayo pulang
bersama, hari sudah sore nanti mama nyariin aku” Ucap anak laki-laki disebelah
Niken
“Tidak, aku masih
ingin bermain” Jawab Niken
“Ayo pulang Ken”
Rengek bocah laki-laki itu
“Ia ia aku turunin
dulu layangannya” Jawab Niken
“Kamu lama aku
duluan aja”
“Tunggu jangan
pulang sendirian!” Pinta Niken
Bocah laki-laki
itu pun berlari, terpaksa Niken mengejarnya dan meninggalkan laying-layangnya,
Niken berlari sambil berteriak memanggil anak itu
“Marchel tungguin
aku” Teriak Niken
“Marchel !!”
Merekapun
kejar-kejaran dan tanpa mempedulikan mobil yang lalu lalang didepan mereka.
Dari kejauhan tampak mobil yang melaju kencang dan tidak terkendali, Niken yang
terus mengejar Marchel tidak mempedulikan mobil yang lewat, saat Niken ingin
menyebrang untuk mengejar Marchel tanpa menoleh Niken terus berlari dan mobil
yang melaju kencang tidak dapat dikendalikan dan musibah tak bias dihentikan,
Marchel yang melihat Niken akan tertabrak tak tinggal diam ia mendorong Niken dan
akhirnya Marchel yang tertabrak dan terpental jauh. Terdengar suara teriakan
Niken yang shock dan tak tau harus berbuat apa
“Marchel bangun
MARCHEEELLL !!!” Teriak Niken
“Marchel !!
Marchhhhhhhheeelllll !!!!!”
Dengan tubuh yang
penuh keringat dan air mata terlihat gadis cantik yang bangun karena bermimpi buruk. Gadis itu Niken yang sekarang
telah menjadi gadis cantik dan duduk di bangku kelas 1 SMA.
“Tuhan kenapa aku bermimpi itu lagi akhir-akhir ini?” gerutu Niken
“Nikenn cepat
bangun dan mandi nanti kau telat kesekolah!!!” Seru Ibu
“Ia bu” Jawab
Niken dan bergegas mandi dan siap-siap untuk ke sekolah.
Niken bersekolah
di SMA Bakti Ibu, sebuah sekolah yang terkenal dan memiliki murid yang banyak
dan dari status social yang tinggi. Niken tumbuh menjadi gadis yang ceria baik
hati namun tetap tomboy dan tidak seperti wanita lainnya yang pada usianya
memakai kosmetik dan barang-barang yang girly abis, Niken kebalikannya ia
tampil apa adanya tanpa make up dan barang-barang perempuan lainnya, Ia
berangkat kesekolah dengan menggunakan topi yang menghadap kebelakang dan jam
tangan kesayangannya serta tak lupa membawa sepedanya, Dengan ceria ia
berangkat sekolah
“Bu aku pergi ya”
jawab Niken
“Sarapan dulu”
“Tidak usah, mana
bekalku?”
“Sudah ibu masukan
tas”
“Baiklah bye bye
muaah” Dengn mengecup pipi ibunya ia pergi
“Hei Princes kau
lupa pada ayahmu?” Teriak ayah yang buru-buru turun dari kamar karena mendengar
Niken berangkat kesekolah
“Bye bye ayah love
you” Teriak Niken
“Ahh anak ini,
ayah nya tidak dicium hanya ibunya yang dicium, malangnya” Rengek ayah
“Sudahlah dia
buru-buru” jawab Ibu
“Tapi putrid
kecilku kenapa dia tetap begitu tak bisahkah menjadi gadis normal lainnya?”
Gerutu ayah lagi
“Sudah ayo makan”
Ajak Ibu
Niken berangkat
kesekolah dengan ceria saat ia melewati taman dimana dulu ia bermain layangan
dia kembali mengenang masalalunya
“Ahh Marchel bagaimana keadaanmu? Setelah kejadian itu kau pergi dari Indonesia dan tak memberiku kabar sama sekali. Kau tau aku merasa bersalah sungguh benar-benar bersalah” Gerutu Niken
Dengan sedikit
sedih Nikken pun pergi kesekolah dan terus mengayun sepedanya. Namun saat tiba
disekolah Niken tersenyum senang karena dia melihat seseorang yang sudah dia
agumi sejak lama, sejak saat dimana laki-laki itu menolongnya saat ia jatuh
dari sepedanya dan menabrak mobil laki-laki itu, bukannya marah tapi laki-laki
itu malah menghawatirkan Niken, Niken yang terus melamun dikagetkan dengan
klakson mobil sahabatnya Natasya.
“Hei Sya bisa ga
sih ga usah klaksonin aku?’ bentak Niken
“Haha, habisnya
kamu pagi-pagi bengong, emang ngeliatin siapa sih?”
“heh, itu loh Tomy ganteng banget aaaahhhhh sumpah seneng
banget ngeliatnya” jawab Niken
“Yee dia mulu,
nanti lo bias-bisa diserbu fans nya tomy baru tau rasa lo”
“Ga peduli yang
penting aku suka banget sama dia”
Nikenpun memarkir
sepedanya dan berjaln menuju kelasnya. Saat Niken dan Natasya sampai dikelas
mereka dikejutkan dengan bunga mawar putih di meja Niken.
“Siapa lagi yang
naro ini” Bentak Niken
“Ciieee Niken cewe
tomboy yang ga pernah punya pacar akhirnya ada fansnya juga” ledek Natasya
“Sya cukup ya ini
tuh udah keterlaluan sebulan berturut-turut aku dapet ini”
“Emang kenapa? Kamu
ga suka? Buat aku aja sini”
“Sya kamukan tau
aku paling suka bunga ini tapi kalo kaya gini caranya mah namanya peneroran tau
gak sih lo, sumpah aku males banget kalo kaya gini”
“Udahlah lupain”
Bel menandakan
pelajaran dimulai telah berbunyi, guru yang mengajarpun masuk, Niken yang
terbilang anak yang rajin belajar dengan semangat dan selalu focus dengan apa
yang disampaikan guru yang tengah mengajar.
Jam istirahat
telah berbunyi Niken meletakkan bunganya diloker dan bias terlihat sudah banyak
tumpukan bunga dilokernya dan sudah mulai melayu.
“Sya aku penasaran
banget siapa sih yang naro ini?” Tanya Niken
“Entahlah mungkin
Tomy?”
“Benarkah,, aaaaaa
senangnya kalo memang itu dia”
“Jangan ngarep
haha”
“Sya kamu mah “
Niken dan Natasya
pergi kekantin dan mendapati Tomy sedang berbincang dengan wanita tercantik
disekolahannya, gossip yang beredar mereka tengah menjalin kasih dan semua
murid merestui mereka karena mereka terbilang serasi, namun Niken yang melihat
itu sedikit cemburu namun ia memaksakan senyum dan berlalu melewati Tomy.
“Niken”
Terdengar sapaan
yang tidak asing bagi Niken
“Ia Tomy ada apa?”
Jawab Niken dengan malas karena ada Rika pacarnya Tomy
“Pulang nanti
bisakan kita ngeband dulu?”
“Hmm gimana ya?”
“Ayolah udah lama
kita gak ngeband, band kita juga fakum”
“Baiklah, jam
berapa?”
“Gw tunggu sehabis
pulang sekolah diruang music, gimana?”
“Baiklah, pastiin
semua lengkap kalo gak aku gak mau.”
“Siipp tenang”
Nikenpun pergi dari
kantin, Natasya bingung dengan sikap Niken yang ketus dengan Tomy padahal ia
tahu kalau Niken sebenarnya menyukai Tomy. Namun Natasya tak pernah menanyakan alas
an kenapa Niken bersikap seperti itu, karena ia takut sahabatnya akan marah
jika dia membicarakan Tomy saat ini.
Jam pulang sekolah
telah berbunyi, Niken bersiap-siap menuju ruang music
“Sya kamu gak mau
ikut?”
“Yah maaf ken gak bisa
aku udah ada janji sama Boy”
“haah kencan
lagikah?”
“Ya begitulah hahah”
“Ya begitulah hahah”
“Okelah, bye”
“Bye Niken”
Niken berjalan
seorang diri menuju ruang music, dari kejauhan ia melihat Tomy sedang
bermesraan dengan Rika, Niken hanya bisa menghela nafas,
“Aku cemburu tapi kenapa rasanya hany otakku aja yang tak menerima kenapa hatiku biasa saja? Ini aneh sungguh aneh , inikah yang dinamakan cinta atau hanya rasa kagum?” Gerutu Niken.
Nikenpun memasuki
ruang musikdan melihat ada bunga mawar putih dan bertuliskan “ My Princes Niken”
sontak Niken membanting bunga itu dan saat Niken membanting bunga itu
teman-teman bandnya masuk.
“Kau kenapa?”
Tanya Roy
“Bunga dari siapa
ini?” sahut Boby
“Niken kau
memiliki penggemar” teriak Tomy
“Cukup, aku muak ini
tuh udah tepat sebulan dimana ada yang selalu mengirimiku bunga mawar ini dan
itu membuatku takut” jawab Niken
“Apa sudah
sebulan?” Tanya Tomy, Nikenpun hanya bisa mengangguk menandakan kebenarannya.
Latihan yang
seharusnya berjalan dengan baik malah hancur dan tak karuan
“Cukup !! Niken lo
tuh bisa ga sih maen gitarnya? Dari tadi salah mulu” Bentak Tomy
“Aku Cuma..” belum
sempat Niken melanjutkannya Tomy sudah memotongnya
“Cuma lo gak bisa
konsentrasi gara-gara bunga itu? Lo tuh norak banget sih. Oh ia gw lupa lo gak
pernah nerima bunga dari cowo sih, gimana mau nerima pacaran aja gak pernah”
Celetuk Tomy yang membuat Niken sakit hati
“Apa kamu bilang? Tega
banget kamu ngomong kaya gitu, emang kamu fikir kenapa aku gak bisa pacaran? Itu
semua gara-gara kamu seandainya aku gak pernah suka sama kamu pasti aku bisa
dapetin pacar!!” Bentak Niken
“Apa lo suka sama
gw?” Tanya Tomy dengan heran
“ia dan aku
pastiin mulai detik ini aku gak akan pernah suka sama kamu dan gak akan pernah
mencintai kamu lagi titik, jangan pernah nyari aku lagi, aku keluar dari band
ini. Kamu tuh egois emang aku gak tau tadi setelah kamu bermesraan dengan Rika
kalian bertengkar dan sekarang kamu menimpahkan kekesalan itu sama aku?”
Dengan kesal marah dan kecewa Niken pergi meninggalkan ruang musik ...
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Nantikan kisah Niken oke ..
Makasih udah baca jangan lupa komennya ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar