Terimakasih buat semua yang sudah membaca blog ini..
Semoga bermanfaat buat saya dan kalian,
Mohon maaf atas kekurangan yang ada..
Jangan lupa berikan komentarnya, biar saya lebih semangat lagi mengisi blog ini..
Gamsahabnida chingu ..
Baik Chingu, kali ini aku bakal nerusin kisah Niken..
So, happy reading chingu ..
Kisah dibuka dimana Niken yang kesal karena ucapan kasar Tomy sehingga ia mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya, entah itu isi hati Niken selama ini atau hanya pelarian dari perasaannya yang dulu? Jika benar Niken mencintai Tomy lalu kenapa ia masih selalu memimpikan Marchel? Apa selama ini Niken tak pernah menyadari kalau ia hanya mencintai Marchel kisah masa kecilnya?
Companions Of Love And Revenge
-What is Love?-
“Apa kamu bilang?
Tega banget kamu ngomong kaya gitu, emang kamu fikir kenapa aku gak bisa
pacaran? Itu semua gara-gara kamu seandainya aku gak pernah suka sama kamu
pasti aku bisa dapetin pacar!!” Bentak Niken
“Apa lo suka sama
gw?” Tanya Tomy dengan heran
“ia dan aku
pastiin mulai detik ini aku gak akan pernah suka sama kamu dan gak akan pernah
mencintai kamu lagi titik, jangan pernah nyari aku lagi, aku keluar dari band
ini. Kamu tuh egois emang aku gak tau tadi setelah kamu bermesraan dengan Rika
kalian bertengkar dan sekarang kamu menimpahkan kekesalan itu sama aku?”
“gak bukan gitu
ken, maksud gw..”
“maksud lo apa
haah ? !!! cukup gw keluar dari grup ini”
“ken , tunggu!” Seru
Roy dan Boby
“Ahh lo sih Tom
dia jadi ngambekkan!” Seru Roy
“Ahh sial kenapa
gw ga tau dia suka sama gw, ahh bego banget” Sahut Tomy
Niken yang marah
pergi dan mengendarai sepedanya dengan kencang dan tanpa mempedulikan rambu
jalanan, tanpa piker panjang Niken terus mengayun sepedanya dengan cepat hingga
dipenyebrangan dimana dulu ia hamper tertabrak mobil, Niken terus mengayun
sepedanya dan dari jauh terlihat mobil melaju dengan kencang, Niken yang
menyadari itu sontak kaget dan membelokkan sepedanya sehingga ia membentur
tiang dan terpental jauh beruntung ada seseorang yang dapat menangkapnya. Pria itu sangat tampan dan gagah senyumnya
yang indah diberikan kepada Niken
“Are you okay?”
Tanya pemuda itu
“Yes I’m Fine,
thank you” jawab Niken
“No problem, what
your name?”
“Niken, you?”
“Niken?” Tanya
pemuda itu
“yes Niken
Adwijaya”
Pria itu bukannya
memperkenalkan namanya tapi ia malah tersenyum dan meninggalkan Niken yang
bingung dengan sikap pemuda tersebut.
Niken yang telah
sampai dirumahnya melihat rumah sebelah Niken yang sudah kosong selama setahun,
tiba-tiba ada yang mengisinya , Niken yang penasaranpun bertanya pada ibunya
“Bu siapa yang
pindah kerumah itu?”
“Ahh itu ada dua
anak laki-laki dari Amerika yang membeli rumah itu dan menempatinya, Kenapa?”
“Ahh begitu tapi
apa mereka orang baik?”
“Ssstt tidak boleh
begitu!! Cepat mandi ayo kita makan malam”
“okke” Jawab Niken
yang bergegas lari kekamarnya dan membersihkan dirinya
Sesaat setelah Niken membersihkan diri Ibu memanggilnya.
“Niken ayo makan”
panggil Ibu
“iaa sebentar”
jawab Niken
Niken yang sudah
selesai membersihkan diri turun dan duduk disebelah ayahnya
“Ayahh kau taukan
aku sangat mencintaimu” rayu Niken
“ya My Princes
ayah pasti tahu”jawab ayah dengan senang
“Ayah kau
mencintaikukan?”
“tentu saja ayah
sangat mencintauimu”
Ibu yang mendengar
itu hanya tersenyum karena tahu putrinya sedang menginginkan sesuatu
“Ayah sepedaku
rusak tadi aku menabrak tiang, bolehkah aku meminta sepeda baru?’ rengek Niken
“Apaa?? Sepeda
lagi ? Tidakkk !!!” Bentak ayah
“Ayah tapi
sepedaku rusak”
“Niken sayang kau
sudah merusakkan 3 sepeda dan sekarang kau meminta lagi?”
“Ayahh bukankah
kau mencintaiku” rengek Niken
“TIIIIIIIIII…” ayah
yang melihat tingkah putri sematawayangnya yang merengek dan memelas akhirnya
luluh juga “Oke ini yang terakhir ya?” Pinta ayah
“Ayahh aku
mencintaimu sungguh benar” Nikenpun mencium pipi ayahnya dan berteriak “YESSS”
Ibu yang
melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala karena ayah mudah sekali dirayu.
Malam itu terlihat
kegembiraan dirumah Niken namun dirumah sebelah dimana kedua anak laki-laki
yang berasal dari Amerika sedang menikmati makannya juga
“Chel bukankah
sudah saatnya kau menemmui dy?” Tanya laki-laki berambut pirang
“Belum belum
saatnya Stef” Jawab Marchel
Ternyata laki-laki
yang menolong Niken dari maut adalah Marchel, sudah dua kali ia diselamatkan
oleh orang yang sama.
Pagi itu terlihat
masih pukul 5 pagi namun terlihat Niken yang sedang tertidur Nampak gelisah dan
berkeringat.
“Marcheeeelllllllllll”
Teriak Niken membangunkannya dari mimpi buruk yang sama.
Ibu dan ayah yang
mendengar jeritan Niken terbangun dan segera menghampiri Niken, begitu pula
Marchel yang terbangun dan lari menuju balkon yang bersebrangan dengan kamr
Niken. Ia dapat melihat Niken yang menangis dipelukan ibunya.
“Niken kamu
kenapa?” Tanya ibu
“Ibu Marchel,
Niken mimpi Marchel bu” Jawab Niken
“Sudah sudah kamu
tenangkan diri dulu, ibu ambilkan air dulu ya”
“Ayah ambilkan
makanan ya, ayah takut kamu sakit” seru ayah dengan panic.
Ibu dan ayah
meninggalkan Niken yang masih menangis dikamarnya, Marchel yang melihat dari
jauh hanya bisa memegangi dadanya, terlihat raut kesedihan dimukanya dan sakit
didadanya melihat orang yang dia cintai menangis.
“Kenapa hati ini
sakit melihat air matamu seperti 10 tahun lalu aku melihat air matamu saat
kejadian itu. Niken berhentilah menangis jangan kuatir aku ada disini” ucap
Marchel dan terus menatap Niken.
“Kenapa chel
kenapa? Kenapa kau hadir dan pergi? Sakit sakit sekali rasanya mengingat itu,
harusnya kau tetap disini dan membenciku, mungkin itu jauh lebih baik disbanding
aku harus kau hokum seperti ini” ucap Niken dengan air mata yang tak henti
dipipinya.
Pagi itu Niken
terlihat pucat dan lesu, ayah melarang Niken untuk kesekolah namun ia tidak mau
karena hari ini ada pengambilan nilai olahraga. Ayah yuang tau putrinya keras
kepala tidak dapat menghentikan Niken.
Niken berangkat
seperti biasa menggunakan sepeda baru yang telah diberikan ayahnya. Niken
sampai disekolah dan melihat Natasya bersama Boy sedang berjalan dengan bahagia
layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara. Niken hanya bisa
tersenyum dan berjalan menuju kelasnya.
“Pagi ken” Sapa
Roy
“pagi” Jawab Niken
“ken lo kenapa ko
pucet muka lo?”
“Gak papa ko.”
“Serius? Apa
gara-gara Tomy?”
“Gak, aku Cuma cape
akhir-akhir ini aku mimpi buruk mulu”
“Mimpi? Wahh
jangan-jangan lo mimpi…” Goda Roy
“Mesum lo!! Ya gak
lah aku mimpi tentang kecelakaan sahabat kecilku” tutur Niken
“Ohhh”
Mereka berdua
telah sampai dikelas dan Niken merasa ada yang aneh, bunga yang biasanya ada
dimejanya hari ini sudah tidak ada lagi, sedikit bingung namun Niken tidak
mempedulikannya, Natasya yang baru masuk kekelas bersama Boy menghampiri Niken
“Ken kamu udah tau
bakalan ada anak baru?” Tanya Natasya
“Gak tuh, kenapa
emang?” Tanya Niken
“Wahh parah kamu,
katanya ada 2 orang dan mereka dari amrik loh”
“Terus ? aku harus
bilang waw dan loncat-loncat gitu?”
“Isshh Niken mah
seneng dikit ke”
“udahlah beb baru
dari amrik dong juga” celetuk Boy yang cemburu
“Nah emang kenapa
masalah buat lo gitu?” Tanya Natasya
“Beb, jangan
bilang kamu lupa aku pacar kamu sekarang”
“Ia apa ? ko aku
lupa?”
Niken yang
mendengarnya hanya tertawa karena Natasya memang mempunyai penyakit pikun yang
parah namun herannya ia hanya lupa dengan siapa pacarnya.
“Ken benarkah dia
pacarku?” Tanya Natasya pada Niken
Niken hanya
mengangguk tanda membenarkan
“aahh Boy maaf aku
lupa” rengek Natasya
“Ya ya” Jawab Boy
Bel telah berbunyi
menandakan waktu pelajaran telah dimulai. Dan benar saja ada 2 orang murid baru
yang dating kekelas Niken bersama kepala sekolah.
“Baik anak-anak
saya akan memperkenalkan teman baru untuk kalian, kalian berdua perkenalkan
diri kalian” perintah pak kepala sekolah
“Hai semua namaku
Stefan Alexandrio, aku dari amerika dan senang bertemu kalian” Ucap Stef dengan
ceria dan bersemangat
“Hai aku Marchel
Andrio, salam kenal” Ucap Marchel dengan ketus dan dingin
Niken yang
mendengar nama Marchel hanya bisa kaget dan shock, laki-laki yang menolongnya
kemarin akan menjadi temannya dan namanya sungguh mirip dengan teman masa
kecilnya.
“Kalian bisa
menduduki tempat yang kosong” Ucap Pak kepala sekolah.
“Baik pak”
“Kalian semua
tolong bersahabat dengan mereka berdua dan jangan rebut, tunggu guru yang
mengajar”
“baik Pak” jawab
serempak murid-murid
Mata Niken tak
pernah lepas dari sosok Marchel
“Mungkinkah?
Mungkinkah dia?” ucap Niken dalam hati
*Bel istirahat*
Niken masih dengan
serius mencatat pelajaran, bahkan sampai Natasya mengajak Niken ke kantin ia tak
mau. Niken berada dikelas bersama Marchel, diam-diam Marchel melihat keseriusan
Niken dan tersenyum.
“Yahh selesai”
Ucap Niken dan melihat dikelas hanya dia dan Marchel, Niken memberanikan diri
mendekati marchel
“Hmm, makasih buat
yang kemaren. Marchel apa sebelumnya kau pernah tinggal di Indonesia?” Tanya
Niken dengan hati-hati.
Namun bukannya
menjawab Marchel malah berdiri dan mendekatkan dirinya pada Niken,
“Chel ? aku Tanya
apa kamu pernah tinggal di Indonesia sebelumnya?” Tanya Niken lagi
Marchel hanya tersenyum dan
menarik Niken dan mencium lembut bibirnya, sontak Niken yang diperlakukan
begitu shock dan mematung, marchel yang melihatnya hanya tertawa gelid an
berkata “Hai Ken long time no see, dulu dan sekarang kau tetap cantik”
Benarkah itu Marchel yang dahulu?
Ataukah bukan?
Tapi mengapa ia hanya melihat Niken dari jauh dan tak bisa mengatakan isi hatinya?
Kenapa wajahnya terlihat sedih saat memandang Niken yang menangis?
Well cerita ini masih bersambung..
Nantikan Kisah Niken selanjutnya chingu..
Terimakasih...